WORKSHOP PEMBACAAN PUISI. Murid SD Negeri Borong Makassar foto bersama instruktur seusai Workshop Pembacaan Puisi, di Perpustakaan Gerbang Ilmu UPT SPF SD Negeri Borong, Jumat, 28 Juli 2023. (ist) |
------
Sabtu, 29 Juli 2023
Murid
SDN Borong Makassar Ikut Workshop Pembacaan Puisi
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Puluhan murid SD Negeri Borong, mendapat
pengalaman berharga seputar teknik membaca puisi dari Rosita Desriani, pengurus
Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan, yang biasa
menjadi juri lomba baca puisi di berbagai ajang di Sulsel dan Sulbar.
Rosita Desriani hadir
sebagai narasumber Workshop Pembacaan Puisi, yang diadakan oleh Bunda Pustaka
SD Negeri Borong, Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan
apresiasi siswa terhadap karya sastra.
Workshop diadakan dalam
rangka Hari Anak Nasional (HAN), 23 Juli 2023, dan Hari Puisi Indonesia (HPI)
yang jatuh pada 26 Juli 2023. Workshop yang berlangsung interaktif dan penuh
antusias itu, diadakan di Perpustakaan Gerbang Ilmu UPT SPF SD Negeri Borong, Jumat,
28 Juli 2023.
Bukan cuma anak-anak,
kegiatan yang dipandu Saparuddin Numa SIP (Kepala Perpustakaan Gerbang Ilmu) bahkan juga diikuti sejumlah
anggota Bunda Pustaka, termasuk Ketua Bunda Pustaka, periode 2023-2025, Mulyati
Husain.
Rosita Desriani
langsung memukau anak-anak setelah membaca puisi berjudul "Ibu" karya
D Zawawi Imron, sebagai pembuka materinya. Pembacaan puisi yang penuh
penghayatan itu, membuat banyak mata berkaca-kaca. Bahkan seorang anak tak
kuasa menahan tangisnya.
“Sebelum membaca puisi,
kita mesti melakukan olah vokal dan olah tubuh,” kata Kak Ita, sapaan akrab
Rosita Desriani.
Rosita yang aktif di
Komunitas Puisi (KoPi) Makassar lalu mencontohkan teknik olah vokal. Dia juga
mengajak anak-anak mencoba, bagaimana memproduksi suara lewat leher, dada, dan
perut. Anak-anak bergantian mengacungkan tangannya, mau mencoba apa yang diajarkan
Kak Ita.
“Saat membaca puisi, perlu
pula memperhatikan mimik dan gestur tubuh. Mimik ini akan menggambarkan
ekspresi si pembaca puisi. Pesannya, jangan takut terlihat jelek dengan mimik
kita saat membaca puisi, karena justru di situlah keindahan dan jiwa dari puisi
dihadirkan,” kata Kak Ita.
“Bagaimana agar kita
bisa menghayati puisi yang dibaca?” tanya Andi Aisyah Ramadhani, salah seorang
murid kelas 4.
Kak Ita menjawab, puisi
itu perlu dibaca berulang-ulang, pahami larik demi larik, juga keseluruhan
puisinya.
Bunda Rahmat, yang ikut
dalam workshop ini, juga bertanya, bagaimana agar kita percaya diri saat tampil
membaca puisi di hadapan banyak orang.
Kak Ita mengatakan,
perasaan nervous atau grogi dan gugup itu manusiawi. Namun, kita mesti tetap
berusaha tenang. Caranya, tarik napas lewat hidung lalu keluarkan melalui
mulut. Itu dilakukan berulang-ulang, sampai kita merasa nyaman.
Cara berikutnya, saat
berada di panggung atau di depan banyak orang, posisi kaki kita jangan rapat
tapi agak membuka. Ini tujuannya agar kalau lutut gemetaran, tidak terlalu
terlihat. Dia lalu memberi tips.
“Kalau pada saat
membaca puisi dan tangan yang memegang teks gemetaran, buatlah itu menjadi
estetik, terlihat kita tengah mengekspresikan apa yang kita baca,” Ita
menjelaskan itu sambil memainkan tangannya ke udara.
Setiap orang, lanjut
Kak Ita, perlu memberi sugesti pada dirinya bahwa dia mampu. Itu juga salah
satu cara menumbuhkan rasa percaya diri.
Dalam workshop ini,
anak-anak tak hanya diajarkan berbagai teknik, temasuk teknik membaca dalam
satu tarikan napas, tapi juga tampil membaca puisi. Muh Dzafran Putra Imran,
Andi Aisyah Ramadhani, Fatimah Azzahra, dan Nabila Aafia Zahra Azwar, tak kalah
menarik tampil membawakan puisi-puisinya.
Pegiat sekolah ramah anak,
Rusdin Tompo, dalam pengantarnya mengatakan pentingnya anak-anak sejak kecil
membaca puisi agar mereka kaya dengan kosakata.
“Anak-anak juga terlatih memilih diksi-diksi menarik dan tepat untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya,” kata Rusdin Tompo, yang juga merupakan Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan. (kia)
-----
Berita terkait SD Negeri Borong Makassar:
Dekatkan Anak ke Alam, SD Negeri Borong Makassar Outing Class di Kebun Denassa Gowa