“PSSI lama bilang stadion JIS (Jakarta International Stadium) sudah sesuai standar FIFA (Federasi Sepakbola Dunia), tapi PSSI baru bilang belum sesuai standar FIFA,” jawab Daeng Nappa’. |
------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 07 Juli 2023
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
PSSI
Lama Bilang JIS Sesuai Standar FIFA, PSSI Baru Bilang Belum
“Plin-plan juga ini
PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia),” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng
Tompo’ saat ngopi siang di warkop batas kota.
“Plin-plan bagaimana?” tanya
Daeng Tompo’.
“PSSI lama bilang
stadion JIS (Jakarta International Stadium) sudah sesuai standar FIFA (Federasi
Sepakbola Dunia), tapi PSSI baru bilang belum sesuai standar FIFA,” jawab Daeng
Nappa’.
“Apa maksudnya PSSI lama
dan PSSI baru?” tanya Daeng Tompo’.
“PSSI kan sudah berganti
pengurus. Pengurus baru dipilih melalui Kongres Luar Biasa. Pengurus PSSI
sebelumnya diketuai Mochamad Iriawan, sedangkan pengurus PSSI yang baru
diketuai Erick Thohir,” jelas Daeng Nappa’.
“Erick Thohir yang
Menteri BUMN?” tanya Daeng Tompo’.
“Betul,” jawab Daeng
Nappa’.
“Terus kenapa bisa plin-plan
pernyataannya soal Stadion JIS?” tanya Daeng Tompo’.
“Sekjen PSSI lama,
Yunus Nusi, mengatakan, JIS merupakan stadion berkelas dunia yang megah dan
memenuhi standar FIFA. Yunus Nusi juga mengakui JIS sebagai stadion megah
layaknya stadion di Eropa, termasuk rumputnya. Semuanya berstandar FIFA. Erick
Thohir setelah terpilih menjadi Ketua PSSI, justru langsung menyatakan JIS
belum memenuhi standar FIFA,” tutur Daeng Nappa’.
“Kenapa bisa?” tanya Daeng
Tompo’.
“Ini sangat terkait
dengan politik,” jawab Daeng Nappa’.
“Dimana seng
hubungannya?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Stadion JIS itu kan
dibangun oleh Pemda DKI Jakarta, yang waktu itu Anies Baswedan gubernurnya.
Sekarang Anies Baswedan jadi calon presiden dan akan bersaing dengan Ganjar
Pranowo yang didukung oleh partai penguasa. Dan Erick Thohir disebut-sebut akan
maju sebagai calon wakil presiden. Maka segala cara dilakukan oleh partai penguasa
untuk menjatuhkan nama Anies Baswedan, karena Anies semakin melambung namanya.
Salah satu caranya yaitu dengan menghilangkan jejak keberhasilan atau merusak citra
Anies yang membangun JIS,” papar Daeng Nappa’.
“Luar biasa ini
pengamatan ta’,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Inimi gunanya kita
mengikuti perkembangan,” ujar Daeng Nappa’, seraya menyeruput kopi pahitnya. (asnawin)
Jumat, 07 Juli 2023