DAKWAH DIGITAL. Pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel mengadakan rapat membahas program kerja Periode 2022-2027, di Makassar, Ahad, 30 Juli 2023. (ist) |
-----
Selasa, 01 Agustus 2023
Majelis
Tabligh Muhammadiyah Sulsel Perkuat Dakwah Digital
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Sulsel mengawal dakwah milenial dengan meningkatkan kuantitas dan
kualitas kader muballigh berwawasan digital untuk menghadapi tantangan disrupsi
keagamaan dan memperkuat dakwah digital Muhammadiyah.
“Di Majelis Tabligh ini, kami mendapat amanah dari Pimipinan Pusat Muhammadiyah untuk memperkuat kapasitas muballigh dan mengawal dakwah milenial,” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr Dahlan Lama Bawa, kepada wartawan, di Makassar, Selasa, 01 Agustus 2023.
Amanah Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, katanya, juga telah ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Majelis Tabligh Muhammadiyah Sulsel, yang dipimpin Ketua Majelis Dr Nurdin Mappa, di Makassar, Ahad, 30 Juli 2023.
Dalam Rakor itu dibahas Orientasi Kebijakan Program, Penjelasan Tupoksi
masing-masing pengurus, serta Program Kerja Majelis Tabligh Muhammadiyah
Sulsel.
Dahlan Lama Bawa menyampaikan bahwa salah satu bidang yang ia tekankan yaitu bidang pembinaan Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah (GJDJ), karena bidang ini menjadi harapan yang besar ke depan.
“Kita berharap GJDJ
menjadi Pilot Project Kolaborasi dengan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) yang nanti akan diajukan pada Rapat Kerja Wilayah
Muhammadiyah Sulsel pada Agustus ini, dan kami menargetkan ada 4.000 anggota
jamaah,” kata Dahlan, seraya menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut,
katanya, dibutuhkan 200 SDM muballigh yang siap melakukan pembinaan.
Ketua Majelis Tabligh
Muhammadiyah Sulsel, Nurdin Mappa, menambahkan bahwa dalam rapat majelis yang
dipimpinnya diputuskan sepuluh poin program kerja sesuai usulan pada Musyawarah
Wilayah ke 40 Muhammadiyah Sulsel, di Kabupaten Enrekang, Maret 2023.
“Ada sepuluh poin
program kerja yang kami buat sesuai usulan pada Musywil Muhammadiyah Sulsel di
Enrekang, beberapa bulan lalu,” kata Nurdin Mappa.
10
Program Kerja
Ke-10 poin program kerja
tersebut yaitu pertama, menyusun dan mengembangkan model penyebaran dan
pembinaan keagamaan yang holistik berdasarkan paham keagamaan dan manhaj
gerakan Muhammadiyah yang bermisi dakwah dan tajdid serta berpandangan Islam
berkemajuan.
Kedua, menyusun
pedoman/panduan keislaman hasil tarjih untuk disebarluaskan dan dijadikan model
pembinaan keagamaan bagi umat dan masyarakat.
Ketiga, standarisasi
manajemen tabligh, tata kelola, dan pembinaan masjid dan mushallah, dan integrasi
lembaga korps muballigh Muhammadiyah dalam penyebaran paham keagamaan
Muhammadiyah dan pembinaan jamaah.
Keempat, meningkatkan
kualitas organisasi majelis tabligh di seluruh tingkatan yang mampu bersaing
dengan lembaga-lembaga tabligh di luar yang berwawasan Islam berkemajuan.
Kelima, meningkatkan
kerja sama dan kolaborasi dakwah baik internal maupun eksternal persyarikatan
untuk intensifikasi dan ekstensifikasi kinerja tabligh.
Keenam, meningkatkan
kualitas anggota pimpinan dan kader muballigh yang berwawasan Islam berkemajuan
dan memiliki kapasitas keilmuan yang luas, wasathiyah, inklusif, dan kompetitif
menghadapi berbagai perkembangan paham dan dinamika keagamaan, kemasyarakatan,
dan dunia kontemporer.
Ketujuh, meningkatkan
kuantitas dan kualitas kader muballigh berwawasan digital untuk menghadapi
tantangan disrupsi keagamaan dan memperkuat dakwah digital Muhammadiyah.
Kedelapan, mengintensifkan
dan meluaskan program tabligh yang makin maju, unggul, kompetitif, berwawasan
Islam berkemajuan melalui berbagai media/sarana tabligh tatap muka (luring) dan
digital/media sosial (daring) sehingga paham Islam dan gerakan Muhammadiyah
makin mengakar dan meluas di lingkungan umat, masyarakat, bangsa, dan dunia
internasional.
Kesembilan, mengintensifkan
produk materi dan layanan tabligh yang bersifat panduan, bimbingan, dan
pencerahan baik langsung maupun melalui berbagai media dalam format tulisan dan
audio-visual, termasuk hasil riset dan inovasi dakwah.
“Program kerja
kesepuluh yaitu mengintensifkan pembinaan dan penyediaan muballigh Muhammadiyah
multiperan dan multiaspek, untuk memenuhi tuntutan persyarikatan, umat, dan
masyarakat luas, akan berbagai kebutuhan rohani dan moral, serta bimbingan
beragama yang meneguhkan dan mencerahkan kehidupan,” tutur Nurdin Mappa.
Enam
Divisi
Majelis Tabligh
Muhammadiyah Sulsel terdiri atas enam bidang, yaitu Bidang 1: Riset, Inovasi,
dan Publikasi Tabligh; Bidang II: Pemberdayaan Korps Muballigh dan Kemasjidan; Bidang
II:I Pendidikan, Pelatihan, dan Kaderisasi Muballigh; Bidang IV: Pembinaan
Remaja dan Ketahanan Keluarga; Bidang V: Sistem Informasi Dakwah dan
Digitalisasi Tabligh; serta Bidang VI: Pembinaan Gerakan Jama’ah dan Dakwah
Jama’ah (GJDJ).