-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 31 Agustus 2023
Surah Al-Baqarah, Ayat
57:
Makanlah
Makanan yang Baik-baik
wa zhollalnaa
'alaikumul-ghomaama wa angzalnaa 'alaikumul-manna was-salwaa, kuluu ming
thoyyibaati maa rozaqnaakum, wa maa zholamuunaa wa laaking kaanuuu angfusahum
yazhlimuun
“Dan Kami menaungi kamu
dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah (makanan)
yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak
menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.” (QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 57)
------
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan ingatlah oleh
kalian nikmat Kami kepada kalian ketika kalian tersesat jalan di muka bumi,
yaitu ketika Kami menjadikan awan menaungi kalian dari panasnya terik matahari
dan kami turunkan kepada kalian “manna” yaitu sesuatu yang bentuknya mirip
dengan getah yang rasanya menyerupai madu, dan kami turunkan kepada kalian
“Salwa” yaitu burung yang serupa dengan puyuh.
Dan kami katakan pada
kalian: “Makanlah dari makanan yang baik yang telah kami rizkikan kepada
kalian, dan janganlah kalian melanggar ajaran agama kalian.” Namun kalian tidak
menjalankannya.
Mereka tidaklah mendzalimi
Kami dengan pengingkaran nikmat yang mereka lakukan. Akan tetapi merekalah yang
mendzalimi diri mereka sendiri, karena akibat buruk kedzaliman. Itu
kembali kepada mereka.
------
Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh
Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Dan Kami jadikan awan
yang menaungi kalian agar kalian terlindungi dari terik matahari, dan Kami
turunkan bagi kalian makanan yang manis, nikmat, dan segar, maka makanlah
makanan halal yang telah Kami berikan kepada kalian.
Sungguh mereka sama
sekali tidak mendzalimi Kami ketika mereka mengingkari nikmat-nikmat itu, namun
mereka mendzalimi diri mereka sendiri, sebab mudharat kemaksiatan akan menimpa
mereka berupa musibah dan siksaan.
-----
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
Dan salah satu nikmat
yang Kami berikan kepada kalian ialah Kami mengirimkan awan yang menaungi
kalian dari terik matahari tatkala kalian tersesat di muka bumi. Dan Kami
menurunkan nikmat berupa minuman manis seperti madu, dan burung kecil yang
dagingnya lezat seperti burung puyuh.
Dan Kami firmankan
kepada kalian, “Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan
kepada kalian.”
Dan pengingkaran mereka
terhadap nikmat-nikmat tersebut tidak sedikitpun mengurangi kemuliaan-Ku,
tetapi sejatinya mereka mendzalimin diri mereka sendiri dengan mengurangi
bagian mereka dari pahala (yang dijanjikan) dan menjerumuskan diri mereka
sendiri ke dalam siksa.
------
Zubdatut
Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ
الْغَمَامَ
Yakni awan yang
dijadikan oleh Allah sebagai naungan yang melindungi mereka dari panasnya
matahari saat mereka berjalan di antara negeri Mesir dan Syam ketika mereka
enggan untuk memasuki kota yang di dalamnya terdapat orang-orang yang perkasa.
الْمَنَّ
Yakni hujan dari langit
yang turun ke pohon dan batu yang kemudian menjadi buliran manis seperti madu,
lalu kering seperti lilin. Diriwayatkan dari Rasulullah bahwa al-Kam’ah
(sejenis jamur bawah tanah) temasuk dari al-mann yang diturunkan Allah kepada
Musa.
وَالسَّلْوَىٰ
Ada yang berpendapat
bahwa as-Salwa adalah burung puyuh, yang disembelih untuk dimakan. Dan pendapat
lain mengatakan bahwa ia adalah madu.
وَمَا ظَلَمُونَا
Allah berfirman: “kami
lebih mulia untuk berbuat dzalim.”
-----
Tafsir
Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
Di tengah gurun pasir
antara Mesir dan Syam, kami menjadikan awan sebagai naungan bagi kalian yang
menaungi kalian dari panasnya matahari. Ketika mereka berhenti memasuki kota
kaum Jabarin, kami menurunkan kepada kalian Al-Manna yaitu sesuatu yang manis
seperti madu yang terbentuk bersamaan dengan embun di atas pohon, dan As-Salwa
yaitu burung puyuh, mereka menyembelihnya dan memakannya.
Nikmatilah kelezatan
makanan di gurun yang tidak ada satu pun kehidupan di dalamnya. Mereka tidak
mendzalimi Kami dengan menentang perintah Kami dan kufur atas nikmat Kami,
namun mereka mendzalimi diri mereka sendiri dengan mendekatkannya kepada siksa.
-----
Tafsir
Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr.
Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami menaungi kalian
dengan awan dan Kami menjadikan awan yang menaungi kalian dari panas matahari, dan
Kami menurunkan kepada kalian manna, minuman yang manis seperti madu, dan salwa,
burung kecil yang enak dagingnya yang mana menyerupai burung puyuh.
-----
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“Dan kami naungi kamu
dengan awan, dan kami turunkan kepadamu manna, yaitu sebuah kata yang mencakup
setiap rizki atau kebaikan yang dihasilkan tanpa keringat, di antaranya jahe,
cendawan dan roti, dan sebagainya, dan salwa, berupa burung kecil yang disebut
“as-samany, ” suat nama burung yang dagingnya lezat, dan kepada mereka
diturunkan hal-hal tersebut, berupa Manna dan Salwa yang mencukupi kebutuhan
mereka dan menjadi makanan pokok mereka.
“Makanlah dari makanan
yang baik-baik yang telah kami berikan kepadamu, yaitu rezeki yang tidak ada
bandingannya bagi penduduk kota yang telah hidup mewah. Namun mereka tidak
mensyukuri nikmat tersebut dan mereka selalu berada dalam kekerasan hati dan
kemaksiatan mereka yang banyak.
Dan tidaklah mereka
menganiaya Kami, maksudnya tidaklah mereka menganiaya Kami dengan perbuatan
yang bertentangan dengan apa yang telah Kami perintahkan, karena Allah ta’ala
tidaklah mendapatkan mudharat dari kemaksiatan pelaku maksiat sebagaimana juga
tidak bermanfaatnya ketaatan seseorang yang melakukan ketaatan kepadaNya, akan
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, maka kemudharatannya
kembali kepada mereka sendiri.
------
An-Nafahat
Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat
57: Kemudian Allah menjelaskana atas nikmat yang berikan kepada Bani Israil
dimana mereka tersesat di bumi; Allah jadikan awan seperti paying yang mencegah
mereka dari terik matahari, dan Allah turunkan bagi mereka karunia berupa
sesuatu yang menyerupai madu, dan juga salwa yaitu burung yang lezat dagingnya
yang menyerupai burung puyuh.
Dan Allah berkata
mereka: Makanlah oleh kalian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada kalian
dari kebaikan-kebaikan ini, akan tetapi mereka tidak bersyukur atas nikmat
Allah dan tidak bersegera mengerjakan perintah Allah; bahkan mereka tetap dalam
kekufuran dan maksiat.
Allah melanjutkan
bahwasannya mereka tidak menyadari akan bahaya kekufuran dan kemaksiatan yang
telah mereka perbuat, padahal mereka telah membahayakan diri mereka sendiri;
Karena mereka mengikari nikmat tersebut yang menyebabkan kemarahan Allah dan
azab-Nya.
----
Hidayatul
Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di antara sekian banyak
nikmat Allah kepada mereka ialah mereka dinaungi awan di waktu berjalan di
bawah panas terik matahari dan padang pasir yang luas, bahkan memperoleh rezeki
berupa mann dan salwa.
Manna ialah makanan
manis dan lengket seperti madu. Salwa ialah burung sebangsa puyuh. Ada juga
yang mengartikan bahwa "Mann" adalah setiap rezeki yang baik yang
diperoleh tanpa susah payah. Namun sayang, nikmat-nikmat yang diberikan Allah
kepada mereka bukan mereka syukuri, bahkan malah mereka kufuri, mereka banyak
melakukan dosa sehingga hati mereka mengeras seperti batu.
Ketika mereka melanggar
ajaran agama dan mengkufuri nikmat, sebenarnya mereka tidak menzalimi Allah,
bahkan mereka menzalimi diri mereka sendiri, karena kezaliman yang mereka
lakukan kembalinya kepada mereka juga.
-----
Referensi: https://tafsirweb.com/362-surat-al-baqarah-ayat-57.html