-------
Selasa, 17 Oktober
2023
BPBD Distribusikan Air Bersih pada Empat Kecamatan di Bulukumba
BPBD Bulukumba Sudah Distribusi 558 Ribu
Liter Air Bersih
BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA).
Sejumlah desa dan kelurahan pada empat kecamatan di Kabupaten Bulukumba,
Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami kekurangan air bersih.
Mengatasi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba telah mendistribusikan sebanyak 558
ribu liter air bersih ke sejumlah warga yang mengalami kekurangan air bersih pada empat kecamatan tersebut.
“Warga
penerima pasokan air bersih yang bermukim di empat kecamatan dan tersebar di 14
desa/kelurahan tersebut berjumlah 5.597 jiwa dalam 1.882 kepala keluarga,” kata Kepala BPBD Bulukumba, Andi Akrim Amir, kepada wartawan seusai apel gabungan OPD, di Halaman
Upacara Kantor Bupati Bulukumba, Senin, 16 Oktober 2023.
Desa dan kelurahan yang mendapat pasokan air bersih yaitu Desa
Bontonyeleng, Desa Palambarae,
dan Desa Bukit
Harapan di Kecamatan Gantarang. Kelurahan Kasimpureng, Kelurahan Bentenge, dan Kelurahan Ela-ela di Kecamatan
Ujung Bulu.
Desa
Tamatto, Desa Manjalling,
Desa Manyampa, Desa Salemba, Desa Seppang, Desa Balleanging, dan Kelurahan Dannuang di Kecamatan Ujung Loe, serta Desa Sopa, di Kecamatan Kindang.
“Kami konsen dalam penanganan distribusi air bersih di saat
kemarau panjang akibat elnino
yang turut melanda Kabupaten Bulukumba saat ini. Petugas
kami setiap hari ontime melayani permintaan warga yang kekurangan air bersih,” kata Akrim Amir.
Bupati Bulukumba Andi
Muchtar Ali Yusuf dalam amanahnya saat
memimpin apel gabungan OPD Lingkup
Pemkab Bulukumba,
mengatakan Pemkab Bulukumba melakukan
berbagai upaya dalam membantu masyarakat yang
kesulitan mendapatkan air bersih.
“Ini
adalah bentuk kepedulian kita semua untuk membantu masyarakat dalam kondisi
kemarau panjang akibat elnino,” kata Andi Utta, sapaan akrab Andi Mukhtar Ali Yusuf.
Kemarau
yang diprediksi baru akan berakhir pada
Desember
mendatang, katanya,
diharapkan bisa lebih meningkatkan
kepekaan dan kewaspadaan terhadap bencana lainnya, yakni kebakaran, baik kebakaran rumah, maupun kebakaran lahan dan kawasan hutan.
“Semua
potensi bahaya harus diwaspadai dan dicegah semaksimal mungkin, sehingga tidak berakibat kerugian yang
lebih besar,”
ujar Andi Utta. (dar)