------
Senin, 16 Oktober 2023
Kabupaten
Gowa Masuk Penilaian I-SIM for Regencies 2023
-
Kampung Rewako Jenetallasa jadi Lokus Penilaian
-
Pencapaian TPB Gowa 63 Persen
GOWA,
(PEDOMAN KARYA). Kabupaten Gowa menjadi salah satu dari
tiga kabupaten di Sulawesi Selatan dan 103 kabupaten di Indonesia yang
mengikuti penilaian program Integrated Sustainability Indonesia Movement
(I-SIM) For Regencies 2023.
I-Sim for Regencies
merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan
integrasi dan kolaborasi ekosistem Sustainable Development Goals (SDGs) atau
tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten.
Program tersebut
merupakan kolaborasi antara PT Surveyor Indonesia (PTSI), Bappenas, APKASI dan
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Dalam proses penilaiannya
saat ini sudah memasuki tahap verifikasi dan validasi data yang dilakukan di 12
kabupaten, termasuk di Kabupaten Gowa.
Penjabat (Pj)
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abdul Karim Dania, yang menerima tim
verifikator beberapa waktu lalu mengungkapkan rasa bangganya karena Gowa
berhasil masuk dalam penilaian itu.
Menurutnya, hal ini
dapat menjadi motivasi dalam mendukung target pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) di Kabupaten Gowa.
“I-Sim for regencies
2023 adalah kegiatan yang dapat mendorong peningkatan kapabilitas pemerintah
kabupaten terhadap standar daerah yang berkelanjutan secara internasional,”
kata Abdul Karim Dania, saat dikonfirmasi, Senin, 16 Oktober 2023.
Lanjutnya, Kabupaten
Gowa telah mendorong dan berkontribusi terhadap upaya pencapaian TPB sebesar 63
persen dari indikator yang telah dilaksanakan dan telah mencapai target
nasional.
“Kami percaya bahwa
pencapaian ini diperoleh data adanya komitmen dan kerjasama lintas sektor,”
ungkap Karim Dania.
Dia menyebut
pelaksanaan pencapaian tujuan berkelanjutan diatur dalam Perpres Nomor 111
tahun 2020 yang mengatakan Pemerintah Daerah terlibat dalam penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi rencana aksi daerah TPB karena pemerintah
daerah adalah salah satu faktor penting dalam ketercapaian TPB di tahun 2030.
“Yang perlu disadari
bersama bahwa sebagai garda terdepan, pemerintah daerah tidak mungkin bergerak
sendiri, namun kolaborasi multi-pihak adalah kunci penting dalam pencapaian TPB,”
tambahnya.
Olehnya ia berharap TPB
ini bukanlah sekadar sebuah agenda global, tetapi sebuah komitmen yang harus
diwujudkan dalam tindakan nyata di tingkat local, sehingga dengan berbagai
upaya yang dilakukan untuk memastikan setiap sektor mulai dari pemerintah,
swasta, hingga masyarakat sipil, turut serta dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
“Diharapkan pelaksanaan
verifikasi dan validasi lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan menjadi
ajang produktif bermanfaat serta inspiratif, dan semoga kabupaten Gowa bisa
mempersembahkan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan di Indonesia dan di tingkat Internasional,” harapnya.
Inovasi
Kampung Rewako
Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gowa, Sujjadan saat memaparkan capaian
atau komitmen dalam pelaksanaan SDGs atau TPB di Kabupaten Gowa, menyampaikan,
salah satu program unggulannya adalah Inovasi Kampung Rewako sebagai kluster
ekonomi terpadu berbasis potensi lokal.
“Program ini
menghasilkan berbagai goals seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan,
kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pekerjaan layaj dan
pertumbuhan ekonomi, berkurangmya kesenjangan, kota dan permukiman
berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab,” jelas Sujjadan.
Usai mendengar
pemaparan tersebut, Tim Verifikator Program I-SIM mengunjungi langsung Kampung
Rewako Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga.
Ketua Tim Verifikator,
Angelina Pikki Silolo mengatakan penilaian lapangan dan validasi data ini hanya
dilakukan di 12 kabupaten salah satunya di Kabupaten Gowa. Program ini menjadi
wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antarkabupaten mengenai upaya pencapaian
program SDGs pada 2030.
“Setelah penilaian
rampung, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan digelar
pada November mendatang. Hasil I-SIM nantinya dapat menjadi acuan dan
rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah (RAD),” sebut Sujjadan.
Beberapa anggota tim
yang turut ikut dalam penilaian yakni Cintya Agni (anggota Tim Verval
Regional), Bhakti Endratana (Senior Manager Surveyor Indonesia Sulam Papua) dan
M Resky Tajuddin (Manager Pemasaran Surveyor Indonesia Sulam Papua).
(lom)