Setahun Pendampingan Dompet Dhuafa di Desa Rannaloe Gowa

GENAP SETAHUN. Dompet Dhuafa bersama mitra Matahari Departement Store menggelar Laporan Pencapaian Akhir guna mengevaluasi progam pendampingan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, di Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

 

------

Jumat, 06 Oktober 2023

 

Setahun Pendampingan Dompet Dhuafa di Desa Rannaloe Gowa

 

Laporan Melatih Syahrir

(Reportase Warga)

 

GOWA, (PEDOMAN KARYA). Bulan Oktober 2023 genap setahun Dompet Dhuafa bersama mitra Matahari Departement Store melakukan pendampingan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, di Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Program pendampingan selama setahun itupun dievaluasi dengan menggelar Laporan Capaian Akhir Program Dompet Dhuafa Bersama Matahari dan Diskusi Keberlanjutan Program di Aula Kantor Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 03 Oktober 2023.

Rapat dibuka Camat Bungaya, Idris Ke’nang, dan dihadiri oleh Dompet Dhuafa Pusat Purwo Udiutomo selaku Senior Officer Planning & MEAL, dan dari Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa Ketua Sekolah Literasi Indonesia, Andi Ahmadi, bersama dengan tim.

Selain itu hadir juga para tokoh masyarakat, aparat desa, kader kesehatan, Kepala Puskesmas, Bhabinkamtibmas, Binmas Rannaloe, Kepala Dusun, Karang Taruna, komunitas mahasiswa Rannaloe, Duta Literasi, kepala sekolah, guru, dan masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Rannaloe Alimuddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Dompet Dhuafa yang telah memilih Desa Rannaloe sebagai penerima manfaat untuk program Klaster Mandiri selama setahun ini.

Menurutnya, Desa Rannaloe adalah desa yang cukup potensial untuk dikembangkan dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Camat Bungaya Idris Ke’nang, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lembaga Dompet Dhuafa yang telah banyak berkontribusi untuk membantu pemerintah dalam mengintervensi masalah stunting di Kecamatan Bungaya, khusunya di Desa Rannaloe.

Harapan beliau semoga Dompet Dhuafa tidak berhenti sampai disini memberikan perhatiannya kepada Desa Rannaloe dan terus membantu masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Pertemuan terseut dimeriahkan dengan tampilan tarian 4 etnis oleh siswa MTs Guppi Rannaloe dan dendang gambus yang merupakan bentuk kolaborasi bersama dengan Duta Literasi (Durasi) dan masyarakat, perform Dokter Kecil (Dokcil) MI Guppi Rannaloe, Duta Baca MI Guppi Rannaloe dan pembacaan puisi oleh Duta Literasi.

Suasana hangat dalam Sosialisasi tersebut, para penerima manfaat di antaranya sekolah dampingan MIS Guppi Rannaloe, MTs Guppi Rannaloe, MAS Guppi Rannaloe, TK Komunitas Menara, MIS Al Islam Guppi Ta'buakang, para penggiat literasi, dan tokoh masyarakat, menyambut program ini dengan sangat antusias. Mereka ingin segera program ini memberikan manfaat yg berkepanjangan untuk desa mereka.

 

Desa Percontohan

 

Adapun agenda inti kegiatan ini yakni Laporan Capaian Program selama satu tahun di Desa Rannaloe, khususnya di bidang pendidikan oleh Melati Syahrir selaku Fasilitator Pendidikan Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa dan diskusi bersama masyarakat terkait keberlanjutan program ke depannya untuk Desa Rannaloe, yang dipandu oleh Asdinullah selaku Direktur LKC Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Ahmadi yang merupakan Ketua SLI-DD menyampaikan program Kawasan Mandiri Berdaya (Madaya) kepada masyarakat Desa Rannaloe yang akan menjadi sasaran penerima manfaat program tersebut, beliau turut meyakinkan masyarakat bahwa dengan adanya program Madaya ini, dapat menciptakan peningkatan kapasitas dan kemandirian desa.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dari program ini. Keterlibatan dan kemandirian pada tiga ekosistem yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.

Kemudian Lembaga Dompet Dhuafa bersama berharap di desa ini bisa bertransformasi dengan apik, baik dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi, sehingga Desa Rannaloe bisa menjadi desa percontohan yang bisa direplikasi oleh desa lain sebagai kampung literasi yang masyarakatnya sehat dan sejahtera.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama