Festival Aksara Lontaraq 2023: Menanti Masa Berbuah Manis

FESTIVAL AKSARA LONTARAQ (FALAQ) IV dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Jalan Asoka Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 19-20 November 2023. (ist)

 

-------

PEDOMAN KARYA

Ahad, 19 November 2023

 

Pengantar Seminar Festival Aksara Lontaraq 2023:

 

Menanti Masa Berbuah Manis

 

Oleh: Yudhistira Sukatanya

(Sastrawan, Budayawan)



Tabe, riempoang matinggita, ridallekang karatuanta, laku rampengki anne kana tojenga, na mabajiki tallasak ta, naki pada salamak. 

Andai Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) adalah sebatang pohon, maka bibit pertamanya mulai ditanam 3 tahun lalu. Kini dari bibit tersebut telah tumbuh batang, dahan dan ranting hijau, penanda kehidupan dan harapan terus berproses, berkelanjutan. Kehidupan itu dipercaya akan melahirkan warna-warni bunga, berupa ragam pengalaman, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Mengapa pohon itu dapat tumbuh dan bertunas bunga-bunga harapan, tidak lain karena dirawat bersama dengan semangat kegotongroyongan-akbulo sibatang akcerak sitongka-tongka oleh para pihak yang menaruh perhatian demi keberlanjutan keberadaannya.

Teringat, tiga tahun lampau, pada awal musim semi di bulan April 2020, para pegiat literasi, penulis, pustakawan, arsiparis, seniman, budayawan, akademisi dan jurnalis, urun rembuk di Kantor Dinas Perpustakan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, di Tala’ Salapang. Kegiatan rembukan tersebut difasilitasi dengan baik oleh Bapak Hasan Sijaya dan kami ucapkan terima kasih kepada beliau.

Agenda utama urun rembuk ketika itu, menyimak dengan sungguh-sungguh kekhawatiran bersama bahwa keberadaan aksara lontaraq, kekayaan budaya Sulawesi Selatan, keberadaannya mengalami krisis akibat dalam praktik pergaulan sehari-hari jumlah penggunanya, kian sedikit.

Sementara itu, data valid mencatatkan bahwa di Tahun 2019, ada 11 aksara daerah yang punah karena kehabisan penuturnya. Tahun 2020, ada 25 aksara daerah yang terancam punah akibat semakin masifnya pengguna bahasa gaul.

Oleh sebab itu, pada tahun 2020, tepatnya tanggal 27 dan 28 Agustus, dilaksanakanlah Festival Aksara Lontaraq pertama diikuti 17 negara, dengan 1.865 peserta. Mengusung tema; “Mengembalikan Kejayaan Aksara dan Budaya Lontaraq Sulawesi Selatan.”

Festival Aksara Lontaraq 2020 mendapat dukungan sejumlah narasumber, antara lain Prof Nurhayati Rahman (akademisi Unhas), Muhammad Syarif Bando (Kepala Perpusnas RI), Prof Campbell Macknight dari Australia, Alwi Bin Daud dari Malaysia, Prof Asako Shiohara dari Jepang, Sharyn Graham Davies dari Selandia Baru, Dr Kathryn Wellen dari Leiden University, Belanda, dan Dr Maria Matildis Banda dari Universitas Udayana, Bali.

Dilanjutkan dengan Festival Lontaraq kedua tahun 2021, diikuti 11 negara. Festival ketiga 2022 di Makassar. Output dari rangkaian tiga festival tersebut berhasil menginisiasi kesepakatan untuk menghadirkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Aksara Lontaraq.

Untuk keperluan tersebut maka dibentuk tim sembilan orang, yaitu Prof Nurhayati Rahman, Upi Asmaradhana, Yudhistira Sukatanya, Idwar Anwar, dan Rusdin Tompo, serta dari unsur pimpinan DPK Provinsi Sulawesi Selatan. Tugas utamanya menyusun draft awal Naskah Akademik.

Pantas jika dalam kesempatan ini, kita sekali lagi memberi hormat dan penghargaan kepada Bapak/Ibu di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, yang pada tahun 2021 dipimpin oleh ketuanya, Bapak Rudy Pieter Goni, dan A. Muchtar Mappatoba, selaku Wakil Ketua, serta anggotanya, Arfandy Idris, Andi Debbie Purnama, Andi Ayu Andira, Andi Hery Suhari Attas, Hj. Meity Rahmatia, HA Ansyari Mangkona serta H Muhammad Sarif.

Tabik dan bangga perlu pula disampaikan kepada segenap pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, terutama Risfayanti Muin, Anggota Komisi E, dkk, yang telah bersungguh-sungguh menggunakan hak inisiatifnya untuk mendorong aksara Lontaraq, menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Alhasil tanggal 15 Juni 2023, Perda Literasi Aksara Lontaraq, Bahasa dan Sastra Daerah disahkan dalam rapat paripurna di DPRD atas persetujuan Gubernur Sulsel.

Alhamdulillah, kini, dengan dukungan penuh Bupati Maros dan jajarannya. Penyelenggaraan Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) IV kegiatannya dipusatkan di Gedung Serba Guna, Jalan Asoka Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 19-20 November 2023.

Dengan demikian, Kabupaten Maros menjadi daerah percontohan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan, petanda segera diterapkannya Perda Literasi Aksara Lontaraq, Bahasa dan Sastra Daerah. Kabupaten literasi, Maros, sebagai tuan rumah, menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mendorong pemajuan kegiatan literasi kebudayaan.

Sesungguhnya, Festival Aksara Lontaraq digelar sebagai upaya menjaga warisan budaya leluhur masyarakat Sulawesi Selatan. Karena tidak banyak bangsa-bangsa di dunia yang memiliki Aksara.

Masyarakat yang memiliki aksara menjadi petanda masyarakat berperadaban tinggi. FALAQ menjadi aksi jawaban nyata atas prediksi sejumlah peneliti yang menilai aksara lontaraq akan punah. Tena mo takammana-niscaya dapat terjadi.

Festival Aksara Lontaraq adalah lokomotif penggerak garda depan, dari gerakan pemajuan kebudayaan dengan aksi merawat dan menggunakan khasanah tradisi aksara Lontaraq. Dalam konteks Perda Aksara Lontaraq, semoga FALAQ IV dapat menjadi ajang sosialisasi yang memantik partisipasi aktif masyarakat.

Di masa datang, satu langkah maju lagi kita harapkan segera terwujud yaitu ditetapkannya “Hari Aksara Lontaraq”. Saat mana pada hari-hari tertentu masyarakat bergembira bersama menggunakan bahasa daerah, berbusana daerah/berpakaian adat hasil inovasi dan kreasi UMKM kita, Juga diharapkan papan nama kantor-kantor pemerintah juga swasta, nama jalan segera bertuliskan dwibahasa, aksara latin Indonesia dan aksara lontaraq.  

Inilah saatnya kita mengambil kesempatan dan berperan serta secara aktif dalam sosialisasi Perda literasi aksara Lontaraq sebagai gerakan bersama. Mae maki akrimpungang naki paknassai ri erokta.

Peserta seminar dari 15 Kabupaten dan Kota se-Sulsel, telah hadir di tempat yang mulia ini, antara lain Kabupaten Soppeng, Takalar, Toraja, Luwu Timur, Pinrang, Sinjai, Bulukumba, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Maros, Balai Bahasa, Makassar.

Juga sejumlah penerbit, pegiat literasi dan Badan Usaha dan Kelompok Ekonomi Kreatif di tingkat Kabupaten hingga Provinsi.

Kepada para pemangku kepentingan, terima kasih.

Selamat berseminar dengan tema; “Penerapan Perda Aksara Lontaraq di kalangan masyarakat.” Insya Allah, kegiatan yang berlandaskan niat baik ini akan berbuah manis pada waktunya, menjadi amal kebajikan yang dicatat dan diridhai Allah SWT.

Dasi na dasi, salamakki ta pada salamak, kurre sumangak.

 

Tamamaung, Panakukkang

Medio Nopember 2023


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama