-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 01 November 2023
Meditasi
Inner Soul Logic Pendidikan Antar-Bangsa
Oleh:
Maman A Majid Binfas
International Seminar
on Education Transformation in Southeast Asia, Virtual Meeting, October 31,
2023, dilaksanakan oleh Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Sultan Amai
Gorontalo, bekerjasama MTs Negeri 3 Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pada seminar
ini menghadirkan pembicara dari tiga negara di kawasan ASEAN, yakni Indonesia,
Malaysia, dan Timur Leste.
Adapun pembicara
utamanya, yaitu Maman A Majid Binfas, Dr Ahmad Fakhrurrazi (Dosen University
Kebangsaan Malaysia), Abi Azman Asfan (Praktisi Pendidikan Islam Malaysia), Dr
Najamuddin Petta Solong MAg (Ketua Jurusan PAI FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo),
Dr H Rommy Bau MPdI (Kepala MAN 1 Kabupaten Gorontalo).
Zulkarnain Hamson SSos
MSi (Universitas Indonesia Timur / UIT, Makassar) Apolinario Magno MBA DBA cand
(National University of Timor Leste/Universidade Nacional Timor Lorosa'e / UNTL,
dan Rahmat Haluti MPd.
Dalam seminar saya
menggoreskan topik “Reorientasi Meditasi Pendidikan Antar-Bangsa dalam Inner Soul Logic”, dengan resume
bahasan sebagai berikut;
Mukadimah
Selepas jalan-jalan
pagi, saya naik ke atap aras rumah guna memantau tanaman di pot, dan juga
menghirup udara segar secara luas beradius global dalam dimensi tatapan domain
cermin mata masa kini.
Dulu, bila orang hendak
bertatap meluas tanpa terbatasi, maka ia mesti naik ke puncak gunung yang agak
tinggi guna menenangkan diri, dan menikmati pemandangan agak meluas_sekalipun
bersifat regional antar-lembah gunung ganang.
Setelah itu, ia turun
ke lembah untuk beradaptasi lagi __guna bergumul dengan kehidupan lereng atau
rimba yang saling berhadapan antara kearogansian ber_homoni lupus (manusia
menjadi serigala bagi yang lainnya) atau ber_homo sapiens (manusia modern yang
cerdas) diistilahkan oleh para arkeologis pendidikan I do.
Istilah-istilah yang
dimunculkan oleh para penemunya, baik melalui meditasi maupun kotak-katik
spontanitas ‘trial and error’ atas kegilaan ide sekalipun. Dan hal itu, tentu
terserah mereka menamakan literasi, tak terbantahkan hingga kini, dan menjadi
kajian teori dunia pendidikan saat ini, baik secara lokalisme maupun bersifat
globalisme. _dan itu menjadi idetintas arogansi untuk diakreditasi demi
proyekalisasi beralaskan kualitasasi ala seleranya pula.
Padahal, jejak
pendidikan sejak dari Nabi Adam hingga Yunani kuno, adalah proses pencarian
jati diri berkualitas tinggi, berasaskan dari meditasi atas kesadaran diri
dengan tulus tanpa proyekalisasi akreditasi. Namun, mereka melakukan meditasi
dengan tulus guna mencari logika batin dalam ketenangan pikiran untuk menjadi
tindakan nyata dalam mencerakan sesama makhluk Tuhan.
Tetapi kini, temuan
mereka itu dijadikan literatur tentu makin luas, dan justeru esensinya
dikhianati dengan mafia proyekalisasi guna saling ber_homoni lupus oleh
pengelolanya, baik secara kenegaraan maupun besifat institusi yayasan bani
Adams.
Dulu, antara bangsa
tidak ada pasport yang merumitkan bila melamcong untuk mencari suaka ilmu
melalui institusi pendidikan. Tetapi kini rumitnya dan mahalnya kost pendidikan
luar biasa melilitnya. Ini tentu, pendidikan tidak lagi menjadi bagian madani
ketulusan untuk saling mencerahkan, namun terkesankan hanya arogansi demi
keuangan diperasin dengan senyapan proyekalisasi semata.
Mata batin pendidikan
kita, telah dibutakan dengan diagnosa genosida masif_ yang mengedepankan
gerakan karya materialisme saja. Hal itu, tidak lain untuk proyekalisasi demi
mata uang semata__hampir menyeluruh diberbagai belahan bumi ini.
Bahkan akibatnya, perebutan kekuasaan di dunia pendidikan pun
tidak lagi berkesan humanisime pencerahan yang bedimensi pada ketulusan homo
sapiens dikedepankan. Tetapi, homoni lupus membabibuta belantara
didagelankan__itu sangat menyedikan dan melukai serta meluluhlantahkan bangunan
dunia pendidikan kita.
Kacamata
Pendidikan Kita
Lalu, bagaimana wajah
pendidikan di dunia dan Asia Tenggara berkacamata. Khususnya, perguruan tinggi
(PT) di Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste? Juga orientasi Globalisme__apakah
masih berperingkat dengan bercermin pada harapan dan imingan dari bantuan
asing.
Kemudian, disusupi dan
juga diintimidasi dengan inflasi dan invasi yang melumatinnya. Lambat laun
tersenyapin dengan misi jajahan, sekalipun berkesan santunan plus money
oriented sehingga kita berutang budi terusan. Hal ini dikesakan oleh Geoff Fox
yang berpesan kepada saya tahun 2019, kiranya tak usah sekolah di Barat_khusus
kacamatanya pada Australia.
Sekalipun, kesan ini
tidak mesti dienjoykan I do saja, kita boleh berbeda jangkauan pandangan
masalah meditasi pendidikan berkacamata di mana pun menjadi pilihan masing-masing yang memungkinkan ber_inner soul
logic.
Perguruan
Tinggi di Kacamata Dunia
Times Higher Education
World telah merilis University Rankings 2023 yang mencakup 1.799 PT di 104 negara.
Setiap tahun, organisasi, universitas, dan mahasiswa dari seluruh dunia
menantikan hasil pemeringkatan. Adapun, peringkat 10 besar pendidikan dunia,
berdasarkan data yang dirilis oleh worldtop20.org. (2023), yakni sbb.
(1) Denmark, (2) Korea
Selatan, (3) Netherlands, (4) Jerman, (5) Irlandia, (6) Swedia, (7)
Finlandia, (8) Slovenia, (9) Prancis, (10) Belgia;_
Lalu, Indonesia berada
di urutan ke-67 dari total 209 negara di seluruh dunia. Sementara, Malaysia di
posisi ke-38, dan Timur Leste mungkin akan menyusul untuk diperingkatkan dalam
kacamata data pendidikan mendunia.
PT
di Kacamata Asia Tenggara
Di sini, saya hanya
tunjukkan grafik, berdasarkan dirilis oleh Agnes Z. Yonata (2023), berikut ini.
Pendidikan
Bedimensi Inner Soul Logic
Kini, manakala kita
tidak mengubah reorientasi beras alami kurikulum pendidikan secara tulus yang
mencerahkan peradaban generasi guna melampui zamannya. Maka, koroner mata batin
pendidikan akan buta permanen dan terjajah oleh homo money ber_homoni lupus yang
memampuskan dan melumpuhkan akar denyutan nurani logika kemanusiaan
sesungguhnya__!
Sesungguhnya,
kemerdekaan pendidikan berkarakter ketulusan mesti berakar dari logika mata
batin berjiwa pengabdian kepada Tuhan semata tanpa beban yang terbelenggu.
Memerdekakan pendidik dan anak didik dalam menemukan logika jatidirinya__
melalui reorientasi inner soul logic/ logika berjiwa batin. Maka, sesungguhnya
itu menjadi esensi sejatinya pendidikan berdimensi madani kemanusiaan yang memanusiakan
manusia yang diharapkan Tuhan.
Jadi, Karakter
pendidikan berwajah kemanusiaan yang merdeka akan dapat terwujud, manakala
logika ikatan batin berketulusan antara pendidik dan anak didiknya bercermin
kepada jiwa murabbi, __dan bukan karena dorongan fulus yang paling
dikedepankan. Manakala batin logika murabbi tersebut, dapat dibumikan secara
edukatif, maka generasi bangsa multi dimensi kecerdasan brilian yang melampaui zaman akan ditakdirkan dengan
sendirinya__hampa terbatasi oleh apapun.
At
The End
Untuk dapat mencapai
masa depan pendidikan berkemanusiaan tinggi dengan martabat sejati yang merdeka
tanpa intimidasi. Maka, kita mesti mendidik generasi bangsa dengan
mengedepankan inner soul logic guna menjawab segala dinamik zaman lebih jauh ke
depan.
Tidak lain, mesti
dilakukan guna melahirkan generasi berwatak murabbi berintelektuan tulen dengan
lompatan kecerdasan tinggi di dalam kreativitas berfikir cemerlang yang
independen militan.
Diharapkan nantinya
generasi demikian akan dapat berkarya cipta membuat satelit palapa melampaui
batas jagat antariksa keilmiahan yang didagelankan saat ini.
Generasi madani yang
merdeka dalam membawah marwah bangsanya menjadi inner soul logic,_termasuk menggapai
peringkat pendidikan berkeadaban murabbi bagi seluruh multi elemen keilmuan
berkalam.
Wallahu a’alam