-----
PEDOMAN KARYA
Selasa, 28 November 2023
Pilpres
2024 dan Tanggung Jawab Kita sebagai Umat Islam
Oleh:
Abdul Muttalib
(Wakil Dekan III FEB
Unismuh Makassar)
Kita memiliki tanggung
jawab untuk memilih pemimpin yang jujur dan adil. Pilpres 2024 adalah momentum
penting di mana kita sebagai warga negara harus mengedepankan nilai-nilai
kejujuran dan keadilan dalam menentukan pilihan.
Pilpres 2024 (Pemilihan
Presiden 2024) merupakan momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.
Tanggung jawab kita sebagai anak bangsa melibatkan partisipasi aktif,
kesadaran, dan kewajiban moral untuk memastikan jalannya proses demokrasi yang
sehat dan adil.
Ada beberapa aspek
tanggung jawab kita. Pertama, partisipasi aktif dalam Pemilu. Sebagai warga
negara, kita memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pemilihan umum, termasuk Pilpres 2024. Ini mencakup pendaftaran sebagai
pemilih, memberikan suara sesuai hati nurani, dan memastikan kehadiran di
tempat pemungutan suara pada hari pemilu.
Kedua, pendidikan pemilih.
Kita perlu mendidik diri dan masyarakat sekitar tentang calon-calon yang
bertarung, program-program politik mereka, serta dampak kebijakan-kebijakan
yang diusulkan. Pendidikan pemilih membantu menciptakan masyarakat yang cerdas
dan kritis dalam memilih pemimpin.
Ketiga, menjunjung tinggi
nilai-nilai demokrasi. Demokrasi memerlukan penghormatan terhadap pendapat dan
hak-hak setiap warga negara. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi, seperti kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat, dan hak setiap
individu untuk terlibat dalam proses politik.
Keempat, menolak politik
uang dan praktek tidak sehat lainnya. Kita perlu bersikap tegas menolak politik
uang dan praktek-praktek tidak sehat lainnya yang dapat merusak integritas
pemilihan. Memilih berdasarkan program dan integritas calon adalah cara untuk
memastikan proses pemilu yang bersih.
Kelima, mendorong pemilihan
pemimpin yang adil dan kompeten. Tanggung jawab kita juga melibatkan pemilihan
pemimpin yang memiliki integritas, kejujuran, dan kapasitas untuk memimpin
dengan adil dan efektif. Menilai kualifikasi dan rekam jejak calon adalah
bagian dari tanggung jawab kita sebagai pemilih.
Keenam, berpartisipasi
dalam pembangunan masyarakat. Selain hanya terfokus pada proses pemilu,
tanggung jawab kita juga melibatkan partisipasi aktif dalam pembangunan
masyarakat. Mengajukan aspirasi dan mengawal pelaksanaan program-program
pembangunan dapat menjadi kontribusi kita dalam membangun bangsa yang lebih
baik.
Ketujuh, menghormati hasil
Pemilu. Setelah proses pemilu selesai, kita harus menghormati hasilnya. Ini
termasuk menerima kekalahan dengan lapang dada dan mendukung pemimpin yang
terpilih. Menghormati hasil pemilu adalah bagian dari menjaga stabilitas dan
kesejahteraan negara.
Kedelapan, menjaga persatuan
dan kebhinnekaan. Pemilu sering kali menjadi momen yang menegangkan, namun
tanggung jawab kita adalah menjaga persatuan dan kebhinekaan bangsa. Menjunjung
tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati perbedaan pendapat adalah
kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan bersatu.
Dengan memahami dan
melaksanakan tanggung jawab ini, kita dapat berkontribusi dalam membentuk masa
depan Indonesia yang lebih baik dan menguatkan fondasi demokrasi di negara
kita.
Dampak
Ekonomi dari Kepemimpinan yang Jujur
Kejujuran dan keadilan
dalam kepemimpinan tidak hanya membawa kebaikan moral, tetapi juga dapat
memberikan dampak positif pada ekonomi suatu negara. Pemimpin yang jujur dan
adil, cenderung membuat kebijakan yang mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan merata.
Kepercayaan dan
Investasi:. Kepemimpinan yang jujur menciptakan kepercayaan di antara pelaku
ekonomi, baik itu investor, pengusaha, atau konsumen. Kepercayaan adalah kunci
utama untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Investor lebih
cenderung menanamkan modalnya di negara yang memiliki pemerintahan yang
transparan dan bebas dari korupsi.
Peningkatan
Produktivitas. Kepemimpinan yang jujur memberikan kepastian dan stabilitas
dalam kebijakan ekonomi. Hal ini membantu menciptakan lingkungan usaha yang
kondusif, memotivasi pengusaha untuk mengembangkan usahanya, dan meningkatkan
produktivitas sektor swasta.
Pengelolaan Keuangan
yang Bijaksana. Pemimpin yang jujur cenderung mengelola keuangan negara dengan
bijaksana dan bertanggung jawab. Penghindaran dari korupsi dan penyalahgunaan
keuangan publik dapat mengarah pada pengelolaan anggaran yang efisien dan
efektif.
Pemerataan Pembangunan
Ekonomi. Kepemimpinan yang jujur dapat memastikan bahwa kebijakan pembangunan
ekonomi didasarkan pada prinsip keadilan dan keberlanjutan. Ini dapat
menciptakan pemerataan pembangunan ekonomi di berbagai daerah dan kelompok
masyarakat, mengurangi disparitas ekonomi.
Daya Saing Global. Negara
yang dikelola oleh pemimpin yang jujur memiliki citra yang positif di mata
dunia internasional. Hal ini dapat meningkatkan daya saing negara tersebut di
pasar global, meningkatkan perdagangan internasional, dan mendatangkan
investasi asing.
Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat. Kepemimpinan yang jujur berpotensi memberikan manfaat
langsung kepada masyarakat. Melalui kebijakan yang adil, pengelolaan anggaran
yang transparan, dan pemberdayaan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dapat
meningkat.
Peningkatan Kepatuhan
Pajak. Kepemimpinan yang jujur cenderung meningkatkan kepatuhan pajak di
kalangan warga negara. Kepercayaan pada pemerintah dan keyakinan bahwa pajak
digunakan secara efektif untuk kepentingan umum dapat mendorong warga negara
untuk memenuhi kewajiban pajak mereka.
Peningkatan
Keberlanjutan Ekonomi. Kepemimpinan yang jujur berfokus pada keberlanjutan
ekonomi jangka panjang. Kebijakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan akan membantu menjaga sumber daya alam dan memastikan
pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
Dengan adanya
dampak-dampak positif ini, kepemimpinan yang jujur dapat menjadi katalisator
untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil, adil, dan berkelanjutan dalam
jangka panjang.
Dalil-dalil
Kejujuran dan Keadilan
Dalil Al-Qur’an tentang
kejujuran, antara lain “Dan janganlah kamu campakkan dirimu ke dalam
kebinasaan. Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195)
Hadist tentang keadilan,
antara lain Rasulullah SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
Allah adalah Maha Adil, dan Dia mencintai keadilan. Oleh karena itu, hendaklah
kalian selalu adil dalam berbicara dan dalam memberikan keputusan.” (HR Muslim)
Sebagai umat Islam,
kita dituntut menjalankan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk dalam memilih pemimpin. Pilpres 2024 adalah momen penting
di mana kita dapat berkontribusi untuk membangun masyarakat yang adil dan
sejahtera.
Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk selalu berpegang teguh pada kejujuran dan keadilan dalam segala aspek kehidupan kita. Aamiin.***
------
Artikel sebelumnya:
Kejujuran dan Keadilan dalam Segala Aspek Termasuk dalam Pilpres 2024