-------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 17 November 2023
Qishash Al Aqsa dan Zionisan
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Dalam pengantar kosa
kata pada goresan ini akan dinukilkan dengan kalimat tidak ghaib: walaupun
sudah nyata di dalam UUD 45, pasal 1 ayat 3: Negara Indonesia adalah
negara hukum. Namun, masih saja tak karuan dalam tindakan nyata__bahkan
dikentutin oleh pemimpinya sendiri tanpa malu sekalipun sangat memalukan !
Sungguh luar biasa
memalukan bagi negara dikarenakan radius aroma bangkai bau kentutan para
penguasa menyengat nafas kebangsaan yang berdaulat dan berketuhanan.
Indonesia yang merdeka
atas berkah Ilahi dan atas perjuangan pahlawan sejati nan tulus tanpa ingkar
janji, sekalipun maut telah jadi taruhannya.
Jujur kami sebagai
rakyat jelata, tidak keberatan kalian untuk berkuasa, namun jangan bersifat
animal homoni lupus / manusia menjadi serigala bagi rakyatnya. Silakan
berkuasalah dan hiasilah dunia sekehendakmu__Namun, jangan pula terlupakan,
sesungguhnya tanpa sela
di dalam menginjak bumi akan bersaksi__
Dan bumi menjadi liang
lahat hampa jangka sedikitpun akan bersalaman hanya soal detik berwaktu saja.
Manakala, publik
sebagai rakyat yang punya negera mengotokritik secara kritis, __tak perlu kayak
cacing kepanasan dengan berdagelan retorik politikalisasi. Di antaranya,
misalkan ada yang menggores.
Tak mesti merasa heran
dong__
kalau kualitas negeri
hanya berkapasitas bertukar guling dan digulingi_curang. Ya, tentu maling
teriak maling dimalingi_masa dipalangi lagi memang demikian cerminan mainan
saat ini koq. Terkadang anti pada perilaku zionis tetapi kelakuan dalam
tindakannya justru terkesan bercermin zionis, sekalipun UUD 45 telah nyata
menyatakan, sebagaimana pasal diawal goresan ini. Dan pasal tersebut yang kini
terkesan dikentutin demi homoni lupus zionisan kekuasaan.
Zionisin
Tak akan Luntur
Mainkan saja terus mas
Zionisin__
sekalipun kematian di hadapan
telah mengemasin___pada goresan ini, ada muncul komentar dari budayawan MS
Rasyid, beliau sahabat yang baik melalui facebook, lebih kurangnya; “Semoga tak
pernah luntur komitmen terhadap aspek-aspek kemanusiaan di Palestina.”
Kemudian, saya menjawab
berkomentar beliau; “tak akan luntur sebiji zarrah hingga kiamat pun kang,
__bahkan dalam do’a tetap kuhatur butiran wirid, kiranya Allah melenyapkan
segala kedzaliman zionis apapun di bumi ini_”
Beliau mengira goresan
saya di atas, seakan kesannya tidak berpihak kepada dimensi kemanusiaan yang
menimpa Palestina kini. Jiwa ragaku akan tetap berikhtiar untuk menumpas dan
tak akan berkompromi kepada apapun bentuk kedzaliman di muka bumi ciptaan Tuhan
ini. Bahkan hingga kiamat pun tetap berikrar dan sekalipun raga terkubur akan
terus berzikir dengan doa; ya Allah yang Maha melumati orang zalim, mohon
lumat-lumatkan mereka yang zalim ... aamiin hampa akhir.
Mungkin tidak terlalu
keliru, manakala, saya kutip kembali goresan do’a 12 Desember 2017 untuk
trompet Dhajal Donald Trump, pun tak luntur zionisinnya, sebagaimana berikut
ini.
Do’a
Trompet Donald Trump
Walau, doa ini mungkin
dianggap upaya iman sangat lemah
Namun, kiranya tiadalah
salah daripada tidak sama sekali berbuat terhadap perilaku para terorisme
melawan Tuhan berdasarkan keyakinan kita masing-masing ..
minimal meng_amini
Tiadalah ini bermaksud
pemaksaan seperti perilaku trompet Dhajal Donald Trump, Presiden Amerika
ini/2017 saat itu.
Ya Allah, _Tuhan, Yang
Maha Kuasa yang melumat-lumatkan orang-orang dzalim, berbuat dzalim
terhadap hak sesama mahlukMu
Lumat-lumatkan mulut
Donald Trump beserta kroni-kroninya,
Yaa mugiysni agisniy,
Yaa mugiysni agisniy, Yaa mugiysni agisniy
Aamiin aamiin aamiin
Wirid goresan tersebut, telah menjadi tapak jejak hingga kini dan akan datang pun tiada kan luntur hingga jiwa raga ini terkubur sekalipun. Menjadi ikrar qishash diriku hingga kiamat pun menyapa__sekalipun ghoib dalam keyakinan imanan.
Qishash
dan Ghoib Silumanan
Qishash boleh diartikan
hukuman yang setimpal dari akibat perbuatannya, termasuk dalam pembunuhan
secara nyata, sebagaimana perang terjadi di Palestina dengan Zionis hampa rasa
kemanusiaan mesti diberlakukan.
Mungkin esensi qishash
tidak jauh berbeda dengan dimensi ilmu guna-guna dalam dunia keghaiban__
menjadi keyakinan pada kesilumanan, dan konon bahkan lebih dahsyat timpalan
pantulannya.
Hal itu, konon
berdasarkan ikat janji dukun dengan jin menjadi sajian persekutuan keiblisannya,.
Konon, bila melanggar
janji dan atau akan berpantulan mesti ada dikorbankan, baik ditanggung oleh
dirinya sebagai pelaku maupun keluarganya jadi taruhan qishash.
Tidak terkecuali kepada
pelaku yang menggunakan jasa-jasa dukun, dan itu lebih ganas qishashnya tak
dapat diobati dengan cara apapun, termasuk dengan ruqyah konon demikian
kabarnya_menurut dukun yang siuman dari kesilumanan!
Daripada repotan gishash ghoib ilmu guna-guna tanpa guna, baik di hadapan berkemanusiaan maupun terlebih
di hadapan Tuhan, __lebih baik pilih jalan hidup apa adanya saja.
Mana lagi ibadah belum
tuntas dan noda dosa-dosa telah ada, sekalipun ibadah telah dilaksanakan
mungkin belum tentu sungguhan serta terampuni pula.
Waduh, astagfirullahul
adiem___semoga jauh dari diriku,
Ya Tuhanku, berkahi
hamba menghamparkan qishash kemanusiaan sejati di Palestina, baik secara nyata
maupun dengan wirid do’a secara ghoip hanya kepadaMu saja.
Harapan hamba terindah, semoga berkenan diindahkan dengan penuh anugrah, kiranya disegerakan qishash Al Aqsa kepada para perilaku dzalim bersifat zionisan, baik secara nyata maupun terselubung dalam buhulan keghaiban keiblisan.
Aamiiin...
Wallahu,alam bisawab
#free_Palestine: bila seekor binatang saja yang tercemar minyak "kalian" berteriak keras ke seluruh penjuru dunia, mengapa "kalian" diam ketika ada pertunjukan pembantaian manusia di Gaza Palestina? Kalian memang hanya memiliki perikebinatangan dan tak punya perikemanusiaan. #Free_Palestine
BalasHapus