WARKOP DAN MASJID. “Intinya dia membahas tentang warkop yang makin ramai dan masjid yang kian sepi, kemudian mengulas penyebab umat lebih memilih ke warkop daripada ke masjid,” Daeng Tompo’. |
------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 10 November 2023
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Warkop
Makin Ramai, Masjid Kian Sepi
“Banyak teman yang
menulis tentang kopi, tentang ramainya warung kopi, tentang menjamurnya warung
kopi, bahkan ada yang membuat tulisan dengan judul ‘Negeri Sejuta Warkop’,”
kata Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.
“Berarti mereka pencinta
kopi,” ujar Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Ada yang menulis puisi
kopi, ada yang menulis artikel ringan tentang kopi, tentang warkop, ada juga
yang menulis artikel tentang warkop dan masjid,” lanjut Daeng Tompo’.
“Itu yang artikel
warkop dan masjid, apa ulasannya?” tanya Daeng Nappa’.
“Intinya dia membahas
tentang warkop yang makin ramai dan masjid yang kian sepi, kemudian mengulas
penyebab umat lebih memilih ke warkop daripada ke masjid,” Daeng Tompo’.
“Kalau dia mengulas
dari sisi itu, bisa-bisa orang semakin suka ke warkop daripada ke masjid,
karena lebih banyak kelebihannya ke warkop dibanding ke masjid, apalagi kalau dia memang
malas memangji ke masjid,” kata Daeng Nappa’.
“Begitu juga yang ada
di pikiranku,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi apa kesimpulan
tulisannya?” tanya Daeng Nappa’.
“Tetapji dia sarankan
umat Islam, khususnya laki-laki, untuk rajin ke masjid, tapi itu di ujung
tulisan, setelah mengulas beberapa kelebihan warkop dibanding masjid,” kata
Daeng Tompo’ tanpa semangat.
“Saya justru tertarik
dengan kalimat yang dilontarkan salah seorang ustadz. Gunung kau daki, lautan
kau seberangi, masjid kau lewati,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan
keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Jumat, 10 November 2023