Herdianty Ramlan Doktor ke-100 FKIP Unismuh Makassar

DOKTOR KE-100. Herdianty Ramlan mencatatkan dirinya sebagai doktor ke-100 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian promosi doktor, di Ruang AD Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu, 10 Januari 2024.

 

--------

Kamis, 11 Januari 2024

 

Herdianty Ramlan Doktor ke-100 FKIP Unismuh Makassar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Herdianty Ramlan mencatatkan dirinya sebagai doktor ke-100 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian promosi doktor, di Ruang AD Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu, 10 Januari 2024.

Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87 dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia mempertahankan disertasi berjudul “Hegemoni Eksploitasi Anak di Kota Makassar”. Dalam menyelesaikan disertasinya, Herdianty dibimbing oleh Promotor Prof Tahir Kasnawi, dan Ko Promotor Prof Darman Manda.

Sidang Ujian Promosi Doktor dipimpin Asdir I PPs UNM Dr Risma Niswaty. Penguji internal terdiri dari Prof Tahir Kasnawi, Prof Syamsu Andi Kamaruddin, dan Dr Najamuddin, sedangkan penguji eksternal yakni Prof Nurlina Subair.

Puluhan undangan hadir mengikuti sidang promosi, baik dari kolega Herdianty di Unismuh Makassar, maupun dari kalangan keluarga besar. Tampak hadir Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib PhD, Bendahara Badan Pembina Harian Unismuh Dr M Saleh Molla, dan Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Dr Jamaluddin Arifin.

Dalam disertasinya, Herdianty menganalisis dan mensintesis fenomena hegemoni eksploitasi anak. Hal ini mencakup analisis mekanisme proses eksploitasi dan desain model pemberdayaan untuk orang tua yang mengeksploitasi anak serta anak-anak yang mengalami eksploitasi di Kota Makassar.

Metodologi penelitiannya yakni kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan 20 informan. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Hasil penelitian Herdianty menunjukkan kasus hegemoni eksploitasi yang terjadi akibat faktor kemiskinan, disfungsi keluarga, serta lingkungan anak putus sekolah dan pekerja.

Ia mengidentifikasi ada tiga tingkatan proses hegemoni: minimum, merosot, total, dan “happy”. Ia mengusulkan “Konstruksi Diskursif” sebagai desain pemberdayaan, yang mencakup ruang penampungan untuk anak-anak yang tereksploitasi dan ruang sosialisasi untuk edukasi orang tua dan anak tentang peran masing-masing dalam keluarga.

Penelitian Herdianty diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengatasi masalah eksploitasi anak di Kota Makassar, serta menjadi referensi penting bagi kebijakan dan program pemberdayaan sosial di masa mendatang.

 

Alumni Unismuh dan UNM

 

Herdianty, lahir di Ujung Pandang pada 29 September 1991. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Inpres Tello Baru II Makassar. Menempuh pendidikan menengah di SMP Saribuana Makassar, dan kemudian di SMA Wahyu Makassar.

Ia menyelesaikan S1 di Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar. Kemudian melanjutkan pendidikan magister di Prodi Pendidikan IPS dengan kekhususan Sosiologi, PPs UNM. Herdianty juga melanjutkan S3 di Prodi S3 Sosiologi UNM.

Pencapaian Herdianty menjadi bukti komitmen dan dedikasinya terhadap perbaikan sosial, serta menegaskan posisinya sebagai salah satu pemikir muda terkemuka di bidang sosiologi dan pemberdayaan sosial dari Unismuh Makassar.

 

Doktor ke-100

 

Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib yang diminta memberikan testimoni, mengapresiasi kajian yang diangkat Herdianty dalam disertasinya.

“Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh telah memiliki MoU dengan Dinas Sosial Kota Makassar. Semoga hasil penelitian, Bu Herdianty bisa diimplementasikan menjadi kebijakan Pemkot Makassar,” harap Erwin.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PPS UNM yang telah banyak melahirkan doktor.

“Alhamdulillah, Bu Herdianty merupakan doktor ke-100 di FKIP Unismuh,” ujar Erwin.

Di Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh, Herdianty merupakan doktor ke-13 dari 27 dosen di prodi itu. Dalam pekan ini, selain Herdianty, dua dosen Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh lainnya, yakni Syahban Nur dan Indah Ainun Mutiara, juga menjalani ujian promosi doctor di UNM. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama