-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 03 Januari 2024
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kita
Berkelahi Gara-gara Beda Pilihan
“Sedih sekali ka’ kurasa,” kata Daeng Tompo’ kepada
Daeng Nappa’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.
“Sedih kenapa ki’,” tanya Daeng Nappa’.
“Banyak di antara kita
yang berkelahi gara-gara beda pilihan calon presiden,” kata Daeng Tompo’.
“Kenapakah harus
berkelahi? Biasa-biasa maki’ kapang,”
kata Daeng Nappa’.
“Itu mi masalahnya,” kata Daeng Tompo’.
“Maksudnya?” tanya Daeng
Nappa’.
“Begitu berbeda
pilihan, tidak adami yang mau mengalah. Mereka menjagokan calon presiden
masing-masing, menonjolkan berbagai kelebihannya, dan sebaliknya menyerang
calon presiden lain. Suami istri berbeda pilihan, akhirnya berkelahi. Teman
satu organisasi berbeda pilihan, akhirnya berkelahi, padahal mereka teman
akrab,” kata Daeng Tompo’.
“Bukan ji berkelahi barangkali. Mungkin
berdebat ji,” kata Daeng Nappa’.
“Betul, berdebat tapi
saling menyerang, bahkan saling mengata-ngatai,” kata Daeng Tompo’.
“Wadduh,” kata Daeng
Nappa’. (asnawin)
Rabu, 03 Januari 2024
-----
Keterangan:
Sedih sekali ka’
= Saya sedih sekali
Sedih kenapa ki’
= Kenapa Anda sedih
Biasa-biasa maki’ kapang = Biasa-biasa sajalah
Itu mi
masalahnya = Itulah masalahnya
berdebat ji =
hanya berdebat
-----
Obrolan sebelumnya:
Kalau Terlanjur mi Dianggap Pembohong, Susah mi Memang Dipercaya
Setiap Hari Pertama Tahun Baru, Jamaah Subuh Mengalami Kemajuan