Muhammad Natsir Daeng Siala bersama istri Fatmawati Daeng Siang. (Foto: Moehammad David Aritanto) |
-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 09 Januari 2024
M
Natsir – Fatmawati, Keluarga Perintis SMA Negeri 1 Pallangga Gowa
Tak direncanakan,
penulis yang gemar mengejar dan mengungkap berbagai fakta sejarah, diajak oleh
seorang tetangga untuk bertandang di sebuah rumah di bilangan Kampung Jangka,
Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Senin, 09 Januari
2024.
Seorang yang sudah kategori
lebih separuh baya dengan wajah yang bersahaja polos dan sangat ramah mempersilakan
penulis masuk di rumahnya yang cukup adem dan besar. Orang tua tersebut
ternyata M Natsir MR SE Dg Siala, salah seorang tokoh dan wiraswastawan yang
cukup dikenal di kawasan Pallangga, Gowa.
“Sambil menunggu istri
saya (Dra Fatmawati MSi Dg Siang), mari kita minum kopi, sambil saya ceritakan
sejarah keluarga kami yang merintis dar nol berdirinya SMA Negeri 1 Pallangga,
yang sekarang sudah berganti nama menjadi SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa,” kata
Daeng Siala kepada penulis.
Ia menceritakan bahwa
dahulu, hamper setiap hari sebelum beraktivitas, ia menyempatkan membaca berita
di media massa cetak yang cukup besar di Sulawesi Selatan, dan hampir setiap
hari ia membaca berita-berita kriminal. Di antara berita-berita kriminal tersebut,
ternyata ada beberapa peristiwa kriminal terjadi di daerah Kecamatan Pallangga,
Kabupaten Gowa.
Membaca berita
tersebut, Daeng Siala pun merasa malu dan mukanya terasa tertampar sebagai
orang yang bermukim di Kecamatan Pallangga.
Ia dan istrinya pun mempelajari
bersama penyebab tingginya angka kriminalisasi di Kecamatan Palangga. Istri
Daeng Siala yang bernama Fatmawati Dg Siang adalah seorang guru SMA berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Setelah saya dan istri
mempelajari, saya menambil kesimpulan bahwa salah satu penyebab utama tingginya
peristiwa kriminal di Kecamatan Pallangga yaitu belum adanya sekolah lanjutan tingkat
atas (SLTA).
“Jadi keterbatasan
pendidikan dapat memacu orang menjadi preman. Banyak warga memilih putus
sekolah karena sekolah tingkat SMA terbatas dan sangat jauh dari Pallangga,”
ungkap Daeng Siala.
Dari hasil analisa itu,
Daeng Siala dan Daeng Siang berusaha keras membuka tiga kelas sekolah SMA walau
hanya numpang sementara di sekolah lain. Mereka berdua pun membuat stempel dan
mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Gowa dan Pemerintah Pusat untuk
mendirinya SMA Negeri di Kecamatan Pallangga.
Permohonan mereka
ternyata dikabulkan Pemerintah Pusat dan dananya pun akan segera turun dengan
catatan lahan tanah untuk pembangunan gedung sekolah harus sudah tersedia dan
siap dibanguni.
Daeng Siala dan Daeng
Siang bingung karena lahannya belum siap. Mereka berdua pun menyiasati keadaan
tersebut dengan melaporkan bahwa lahannya sudah siap.
Ia kemudian melakukan
pendekatan kepada Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, untuk mendapatkan pinjaman
pembebasan lahan tanah yang diperuntukkan membangun gedung sekolah. Dan berkat
kedekatannya dengan Ichsan Yasin Limpo, Pemkab Gowa pun memberikan pinjaman sebesar
Rp250 juta.
Dana itu kemudian ia
gunakan membeli lahan tanah dan setelah memiliki bukti kepemilikan tanah,
akhirnya Pemerintah Pusat mengucurkan dana pembangunan sekolah terdiri atas
tiga ruang kelas dan satu ruang laboratorium.
Setelah pembangunan
gedung selesai maka pemerintah meresmikan berdirinya SMA Negeri 1 Pallangga,
Gowa, pada tahun 2005, dan Fatmawati Dg Siang diangkat menjadi kepala sekolah
pertama. Fatmawati menjabat sebagai kepala sekolah mulai tahun 2005 sampai
tahun 2021 atau total selama 16 tahun.
Semua aset pendirian
sekolah SMA Negeri 1 Pallangga Gowa (sekarang berganti nama menjadi SMA NEgeri
9 Kabupaten Gowa) kemudian diserahkan penuh kepada Pemerintahan Kabupaten Gowa.
M Natsir dan Fatmawati kini
sudah memasuki usia senja. Fatmawati Dg Siang pun sudah pension sebagai ASN.
“Kami ini sudah tua. Anak-anak
sudah pada jadi semua. Tapi di saat kami berdua sudah setua ini, kami merasa
masih terpanggil untuk membantu dan perduli terhadap pengembangan dunia
pendidikan di Pallangga ini, apalagi ini sudah fase gempuran ilmu teknologi
digital,” tutur Daeng Siala.
Karena sang istri sudah
pensiun sebagai ASN, maka Daeng Siala mendorong istrinya menjadi Calon
Legislator (Caleg), dan Fatmawati Dg Siang pun terdaftar sebagai Caleg DPRD
Gowa melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) 7
Pallangga – Barombong.
“Saya mendorong ibu
menjadi Caleg supaya setelah duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gowa, beliau
menjadi penjaga gawang untuk mengawasi dan membantu perkembangan sekolah-sekolah,
terutama di Kecamatan Pallangga dan di Kecamatan Barombong,” papar Daeng Siala.
(Moehammad David Aritanto)