Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, mengisi membawakan ceramah pada Pengajian Umum PP Muhammadiyah, secara hybrid Jumat malam, 26 Januari 2024. |
------
Sabtu, 27 Januari 2024
Muhammadiyah: Pilih Pemimpin yang Tidak Mencla-mencle
YOGYAKARTA, (PEDOMAN KARYA). Muhammadiyah mengingatkan warga dan simpatisan
Muhammadiyah agar tidak sembarangan memilih pemimpin dan mengimbau agar merujuk
kepada
kriteria pemimpin yang diputuskan oleh organisasi.
Peringatan dan imbauan itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah, Agung Danarto,
pada Pengajian Umum PP Muhammadiyah,
secara hybrid Jumat malam, 26 Januari 2024.
Agung mengatakan, sesuai Munas Tarjih 2023, terdapat tujuh
kriteria pemimpin yang perlu dipilih warga persyarikatan. Kriteria pemimpin yang pertama adalah yang
memiliki integritas atau dalam bahasa agama disebut dengan sidiq.
“Integritas
adalah orang yang satu kata antara lisan dan perbuatan, konsisten, tidak mencla-mencle,” kata Agung.
Kedua, pemimpin harus
memiliki kapabilitas atau kemampuan untuk memimpin Indonesia atau amanah dalam
bahasa agama. Pemimpin tidak boleh hanya memiliki kemauan, tanpa dibarengi
dengan kemampuan.
Ketiga, pemimpin yang
populous atau pemimpin yang memiliki jiwa kerakyatan dan mengutamakan
kepentingan rakyat. Seorang pemimpin harus mengedepankan kesejahteraan,
kemakmuran, dan kemajuan rakyat. Ini disebut juga sebagai tablig.
Keempat, pemimpin itu
harus visioner. Kriteria ini mengharuskan pemimpin memiliki visi yang strategis
untuk membawa kemajuan bangsa. Kecerdasan ini yang dalam diri nabi disebut
sebagai fatanah.
“Kelima berjiwa
negarawan, dia harus menomorsatukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi, di atas kepentingan golongan, di atas kepentingan suku, agama, dan
sebagainya,” sambung Agung.
Keenam, pemimpin harus
mampu menjalin hubungan internasional. Sebab di era sekarang, dunia sudah
menjadi kampung global sehingga interaksi antar bangsa-negara menjadi keharusan
– Indonesia tidak boleh terpencil dari dunia.
Kriteria pemimpin
terakhir atau ketujuh menurut Muhammadiyah adalah berjiwa reformis. Pemimpin dalam
pandangan Muhammadiyah itu memiliki jiwa yang senantiasa untuk melakukan
pembaruan-pembaruan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Inilah tujuh acuan yang sudah diputuskan oleh Munas Tarjih yang menjadi kriteria, menjadi ciri-ciri bagaimana warga Muhammadiyah memilih calon pemimpin, dan inilah guide-nya,” kata Agung. (win)