------
Jumat, 12 Januari 2024
Pemkab
Takalar Susun Rancangan Pembangunan 2025-2045
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi
Selatan, kini tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Tahun 2025-2045.
Rencana pembangunan itu
dikonsultasikan secara terbuka melalui kegiatan Forum Konsultasi Publik
Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Takalar, di Ruang Pola Kantor Bupati Takalar,
Kamis, 11 Januari 2024.
Kegiatan tersebut
dirangkaikan dengan Launching Link/Barcode Menjaring Aspirasi Masyarakat oleh
seluruh perwakilan unsur peserta forum konsultasi publik yang dihadiri Ketua
DPRD Takalar, Sekda Takalar, perwakilan Forkopimda Takalar, para Pimpinan OPD,
Pimpinan Vertikal, Kepala BUMN/BUMD, serta para camat, kepala desa/lurah se-Kabupaten
Takalar.
Pj Bupati Takalar Setiawan
Aswad, saat memimpin forum tersebut mengatakan, kegiatan konsultasi public sangat
penting untuk merancang pembangunan Kabupaten Takalar dua puluh tahun kedepan.
Forum ini diharapkan menjadi
sarana produktif bersama menyamakan persepsi dalam perencanaan pembangunan ke depan.
“Rezim (tata pemerintah
negara) sistem perencanaan kita, baik perencanaan nasional maupun daerah, sudah
mengatur bagaimana kita melaksanakan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan
yang tentu menjadi dasar nantinya buat kita semua bergerak bersama-sama,” kata
Setiawan.
RPJPD Tahun 2025-2045 ini,
katanya, sangat penting karena akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2030.
Ia juga menyampaikan
bahwa dalam perencanaan ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan yaitu
pendekatan proses yang meliputi pendekatan top down (dari atas ke bawah) dan
button up (dari bawah ke atas) dimana aspirasi dari bawah harus dipertemukan
dengan aspirasi dari atas.
Selain itu, pendekatan
partisipatif juga sangat penting dengan melakukan persentase publik terhadap
rancangan yang disusun, dan pendekatan substansi dimana pada pendekatan ini
dokumen perencanaan harus memuat substansi-substansi tematik pembangunan yang
sifatnya holistic, mencakup seluruh sektor kehidupan, integrative, dimana
saling terkait satu dengan yang lain dan harus berbasis kebudayaan.
“Saya minta kepada kita
semua agar memanfaatkan forum ini untuk menyampaikan aspirasi dalam perencanaan
pembangunan 20 tahun ke depan untuk kemajuan daerah kita,” kata Setiawan. (Hasdar Sikki)