-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 09 Januari 2024
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Saya
Tidak Pilih 01 Karena Belum Ada Bantuannya
“Tadi siang, saya
ketemu teman lama. Dia dosen dan sudah doktor,” ungkap Daeng Tompo’ kepada
Daeng Nappa’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.
“Jadi sempatki’
ngobrol-ngobrol,” kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya.
“Betul, sekalian
bernostalgia,” kata Daeng Tompo’.
“Tidak
ngobrol-ngobrolki’ tentang Pilpres?” tanya Daeng Nappa’.
“Nah, disitumi
masalahnya,” kata Daeng Tompo’.
“Apa masalahnya?” Daeng
Nappa’ balas bertanya.
“Saya kira dia juga pendukung
Capres-Cawapres 01, ternyata dia tidak pilih 01,” kata Daeng Tompo’.
“Kenapa katanya dia
tidak pilih Capres-Cawapres 01?” tanya Daeng Nappa’.
“Dia bilang, saya tidak
pilih 01 karena belum ada bantuannya ke kampus kami. Juga belum ada bantuannya
ke organisasi kami,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi dia memilih hanya
berdasarkan ada tidaknya bantuan dari Capres-Cawapres? Hanya berdasarkan isi
tas? Bukan karena melihat kualitas, kapasitas, dan rekam jejak Capres-Cawapres?”
tanya Daeng Nappa’.
“Mungkin begitu, karena
saya coba pancing, saya bilang orang-orang kampus umumnya memilih pasangan 01, tapi
dia malah marah,” kata Daeng Tompo’.
“Apa nabilang?” tanya
Daeng Nappa’.
“Dia bilang, belum
tentu. Dia bilang, orang kampus juga banyak yang tidak memilih 01. Jadi saya
jabat tangannya dan saya bilang, kalau begitu kita sepakat berbeda pilihan
teman, sambil tertawa dan dia juga tertawa,” ujar Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Kalau begitu, mari
kita berjabat-tangan juga, mauma’ pulang, tengah malammi juga, assalamu
alaikum,” kata Daeng Nappa’ lalu menjabat tangan Daeng Tompo’ sambil tersenyum kemudian
melangkah pulang. (asnawin)
Selasa, 09 Januari 2024