“Kemudian, setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 64) |
------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 14 Januari 2024
Surah
Al-Baqarah, Ayat 64:
Setelah
Itu Kamu Berpaling
Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman:
summa tawallaitum mim
ba'di zaalika falau laa fadhlullohi 'alaikum wa rohmatuhuu lakungtum
minal-khoosiriin
“Kemudian, setelah itu
kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya
kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 64)
-------
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kemudian kalian
melanggar dan bermaksiat lagi, setelah diambilnya perjanjian dan diangkatnya
gunung tersebut sebagaimana sifat kebiasaan kalian yang terus menerus. Maka
kalaulah bukan karena kemurahan Allah terhadap kalian dan rahmatNya untuk
menerima taubat, dan memaafkan dosa-dosa kalian, pastilah kalian akan termasuk
orang-orang yang merugi dunia dan akhirat.
Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh
Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Namun kemudian kalian
mencampakkan perjanjian dan ancaman itu. Kalaulah bukan karena kelembutan Allah
dan penangguhan azab bagi kalian niscaya kalian telah binasa di dunia dan di
akhirat.
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
Akan tetapi kalian
justru berpaling dan membangkang setelah mengambil perjanjian yang kuat tersebut.
Sekiranya bukan karena anugrah Allah yang berkenan mengampuni kalian dan tidak
ada rahmat-Nya yang berkenan menerima taubat kalian, niscaya kalian benar-benar
tergolong orang-orang yang merugi, karena kalian telah berpaling dari-Nya dan
durhaka kepada-Nya.
Tafsir
Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
Kemudian kalian
berpaling dari janji yang telah kalian sepakati dan meninggalkan amal yang
diperintahkan kepada kalian setelah janji itu dan pengangkatan gunung itu di
atas kepala kalian, seakan-akan menaungi kalian.
Jika kalian tidak
menyadari kelembutan Allah dan kasih sayangNya kepada kalian dengan menolong
kalian supaya bertaubat dan mengumumkan taubat kalian, sungguh kalian termasuk
orang-orang yang dihancurkan dalam siksa yang amat pedih dan menyakitkan
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Dan setelah penegasan
yang kuat ini, “kemudian kamu berpaling,” dan kalian meninggalkan hal itu, padahal ia
mengakibatkan kalian tertimpa hukuman yang paling berat, akan tetapi “kalau
tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong
orang-orang yang rugi.”
Tafsir
Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim,
karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas
al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah berfirman,
sembari mengingatkan Bani Israil tentang perjanjian-perjanjian yang telah
mereka buat yaitu beriman hanya kepada Allah dan mengikuti rasul-rasul-Nya.
Allah juga memberitahukan bahwa ketika Dia mengambil janji atas mereka, Allah
mengangkat gunung di atas kepala mereka agar mereka mengakui apa yang telah
dijanjikan dan memegang dengan kuat, teguh dan sungguh-sungguh, sebagaimana
Allah SWT berfirman: (Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas
mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan
jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): “Peganglah dengan teguh
apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa
yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” (171)
(Surah Al-A'raf)
Ath-Thur adalah gunung,
sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat dari Surah Al-A'raf. Ibnu Abbas,
Mujahid, ‘Atha’, ‘Ikrimah, Al-Hasan, Adh-Dhahhak, Ar-Rabi' bin Anas, dan
beberapa ulama’ lainnya juga telah menyatakan hal ini. Ini adalah sesuatu yang
jelas.
Abu Al-'Aliyah dan
Ar-Rabi' bin Anas berkata, (Bi Quwwah) berarti dengan penuh ketaatan.
Mujahid berkata (Bi
Quwwah) maknanya yaitu dengan mengerjakan isi dari perjanjian itu"
Qatadah berkata tentang
ayat (Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu) bahwa “Al-Quwwah”
artinya adalah kesungguhan karena jika tidak, Aku akan melemparkannya kepada
kalian" lalu mereka mengumumkan bahwa mereka memegang janji yang diberikan
kepada mereka dengan teguh.
Makna ungkapannya “jika
tidak Aku akan melemparkannya kepada kalian” maknanya adalah “Aku akan
menjatuhkannya kepada kalian” yaitu gunung.
Abu Al-'Aliyah dan
Ar-Rabi' mengatakan, (dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya) maknanya
adalah baca dan amalkanlah isi Taurat.
Firman Allah SWT
(Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada
karunia Allah) maknanya yaitu, setelah perjanjian yang kuat dan besar ini,
kalian berpaling, menyimpang, dan melanggarnya. (maka kalau tidak ada karunia
Allah dan rahmatNya atasmu) yaitu dengan penerimaan taubatNya atas kalian, dan
pengutusan nabi-nabiNya kepada kalian, (tentu kalian termasuk orang-orang yang
merugi) dengan pelanggaran kalian terhadap perjanjian itu di dunia dan akhirat
Referensi :
https://tafsirweb.com/376-surat-al-baqarah-ayat-64.html
Ayat sebelumnya: