BERHARAP Sulsel kembali jadi tuan rumah Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) setelah lebih dari tiga dekade tidak pernah lagi jadi tuan rumah. |
-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 09 Februari 2024
Berharap
Sulsel Tuan Rumah Hari Pers Nasional Setelah Absen 3 Dekade
Oleh:
Andi Pasamangi Wawo
(Ketua Dewan Penasehat PWI Sulsel)
Saya, kadang merasa miris karena banyak
teman seprofesi yang kini 'tumbuh bak cendawan' dalam dunia jurnalistik.
Bahkan, ada yang sudah pengurus inti organisasi kewartawanan dan memimpin media,
tapi bahasanya masih sering 'belepotan' kekurangan atau kelebihan huruf mati. Bahasa
gaulnya, ‘okkot’.
Kadang juga, penggunaan serta penempatan
diksi dan tanda baca serta imbuhan dalam kalimatnya, tidak tepat. Padahal,
tuntutan profesinya harus membuat redaksi yang singkat, padat dan mudah
dimengerti. Artinya, ketika menulis, seorang wartawan mutlak harus tahu dan
mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebab, akan mengirit dan
mengedit kata dalam kalimat. Mengingat, ruang dan waktunya terbatas.
Sebagai ‘kuli tinta’, disket dan digital
yang pernah jadi reporter sampai Pemred Suratkabar serta mantan Wakil Ketua Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel 3 (tiga) periode. Juga, Sekretaris merangkap
anggota Dewan Kehormatan PWI Provinsi Sulsel.
Dalam rangka memperingati HUT PWI dan
Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini, saya mengajak (bukan mengajar) agar teman
teman jangan berhenti belajar. Teruslah mengasah wawasan. Minimal, mampu
mengimbangi narasumber ketika wawancara. Sekadar untuk menyegarkan kembali,
tugas media selain sebagai alat sosial kontrol, juga berfungsi edukasi dalam
rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karenanya, tiap suksesi kepemimpinan
pengurus di tubuh organisasi wartawan tertua ini, PWI selalu mengedepankan pendidikan
dan pelatihan sebagai program utamanya. Tak salah kalau Ketum PWI Pusat yang
baru Hendry Chaerudin Bangun, menjadikan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai
kewajiban anggotanya.
Selain itu, Pelatihan Dasar bagi calon
anggota jadi Anggota Muda dan Lanjutan ke jenjang Anggota Biasa, serta
mengoperasikan lagi Sekolah Jurnalistik Indonesua (SJI) yang pernah mandek,
kini menjadi prioritas.
Saya kira itu saja isi 'catatan' ini.
Jauh di lubuk hati, saya hanya ingin mengingatkan teman, khususnya yang baru
kenal profesi ‘Ratu Dunia’ ini, agar jangan berhenti menambah wawasan dan rasa
ingin tahu. (Maaf, bukan sok tahu).
Nah, akhirnya saya mengucapkan: “Selamat
memperingati HPN dan HUT PWI”, yang
telah diundangkan pemerintah setiap 09
Februari, sesuai sejarah kelahiran organisasi kewartawanan PWI.
Tahun 2024 ini, peringatan HPN direncanakan
dipusatkan di Ibukota Negara, Jakarta, yang tercatat sering membuka diri dikunjungi
wartawan se Indonesia, bahkan dari luar negeri, termasuk sejumlah pejabat negara
tetangga.
Sayangnya, kali ini hampir bertepatan
agenda pesta demokrasi Pemilu dan Pilpres. Mungkin itu penyebab hingga
pelaksanaannya digeser ke tanggal 20 Februari 2024. Agar seperti biasanya, presiden
didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk para gubernur, bisa ikut
hadir pada puncak peringatan “Harinya Wartawan.”
Di usia senja ini, saya terkenang
beberapa tahun silam, PWI Sulsel didukung pemerintah setempat, pernah jadi tuan
rumah HPN dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas). Bahkan pernah mempersembahkan
Piala Presiden sebagai Juara Umum pada Porwanas di Bandung dan Banjarmasin.
Piala tersebut sejak itu selalu menghiasi ruang kerja Gubernur Sulsel.
Sebagai Ketua Dewan Penasehat PWI
Sulsel, tentu berharap, Sulsel bisa kembali menjadi tuan rumah HPN dan
Porwanas, setelah absen sekitar tiga dekade. Semoga.