-----
Kamis, 22 Februari 2024
Kaprodi Agribisnis
Unismuh Makassar Muhammad Nadir, Raih
Doktor Ilmu Pertanian di Unhas
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Muhammad Nadir Rasyid Dg. Pali,
Ketua Program Studi (Kaprodi)
Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, meraih gelar doktor bidang ilmu pertanian dari Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar, setelah berhasil mempertahankan
disertasinya
pada Ujian Promosi Doktor, di Aula Prof Fachruddin, Sekolah
Pascasarjana Unhas, Makassar, Rabu,
21 Februari 2024.
Nadir memilih judul disertasi, “Relasi Kuasa dan
Kepentingan Para Stakeholder dalam Pengelolaan
Usaha Telur Ikan Terbang Nelayan Pataroni di Kabupaten Takalar.”
Dalam menyelesaikan
penelitian disertasi,
Nadir dibimbing oleh Prof M Saleh S Ali MSc PhD, Co Promotor Dr Andi Adri Arief SP MSi,
dan Dr Letty Fadjaja SP MSi,
yang sekaligus bertindak sebagai dewan penguji.
Penguji lainnya yakni
Prof Dr Darmawan Salman MS, Prof Dr Eymal Bashar Demmalino, Prof Dr Mardiana E
Fachri, dan Dr Ir Nubaya Busthanul,
sedangkan penguji eksternal Dr M Ilyas T ST MSc.
Penelitian Nadir menggali
ke dalam sistem operasi, hak dan kewajiban, serta dinamika relasi kuasa dan
kepentingan antar-stakeholder
dalam pengelolaan usaha telur ikan terbang di Kabupaten Takalar.
Metodologi yang digunakan
adalah studi kasus dengan analisis data kualitatif menggunakan NVivo 12 Plus
Research Process Method, yang dilakukan di kawasan pesisir nelayan Patorani,
Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Hasil dari penelitian
Nadir menunjukkan bahwa praktek pengelolaan usaha telur ikan terbang oleh
nelayan masih sangat terikat dengan kearifan lokal yang telah diwariskan secara
turun-temurun.
Proses pemasaran produk
ini melibatkan beberapa saluran, dimana saluran pertama melibatkan nelayan yang
bekerja dengan pemilik modal atau papalele, saluran kedua melibatkan nelayan
yang menggunakan modal sendiri, dan saluran ketiga dimana nelayan menjual
langsung ke pedagang besar.
Dalam temuannya, Nadir
menyoroti bahwa kebanyakan nelayan memilih saluran pemasaran pertama, dengan
setiap stakeholder memiliki hak dan kewajiban yang ditentukan oleh kuasa yang
mereka miliki dalam sistem ini.
Pemerintah Daerah atau
Dinas Perikanan Kabupaten Takalar,
dan pemilik modal atau papalele merupakan stakeholder dengan kuasa dan
kepentingan tertinggi, sedangkan stakeholder dengan kepentingan tinggi tapi
kuasa rendah meliputi punggawa, sawi, masyarakat pesisir, dan tokoh agama.
Penelitian ini tidak
hanya mengungkapkan tentang sistem operasional dan hubungan antar-stakeholder dalam pengelolaan usaha telur
ikan terbang, tetapi juga menyoroti pentingnya kearifan lokal dan dinamika
sosial ekonomi dalam kegiatan tersebut. (zak)