------
Kamis, 21 Maret 2024
Anies-Muhaimin ke MK
Sampaikan Berbagai Kekurangan dan Penyimpangan Pilpres 2024
JAKARTA, (PEDOMAN KARYA).
Pasangan Capres-Cawapres 01, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) langsung memberikan
tanggapan seusai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, mengumumkan
pasangan 02 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang
Pilpres 2024, di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam, 20 Maret
2024.
KPU dalam Keputusan Nomor
218/PL.01.08-BA/05/2024, mengumumkan berdasarkan hasil rekapitulasi KPU,
Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 atau sekitar 58,58
persen dari total suara sah nasional.
Urutan kedua pasangan 01 Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan perolehan 40.971.906 suara atau sekitar
24,95 persen, dan urutan ketiga pasangan 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan
perolehan 27.040.878 suara atau sekitar 16,47 persen.
Menanggapi hasil Pilpres
tersebut, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar mengatakan, sepanjang perjalanan
Pilpres kali ini, sejak awal kita semua telah melihat dan menemukan begitu
banyak ketidaknormalan, kekurangan dan pembiaran terhadap proses yang tidak
wajar, yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bangsa ini.
“Sudah menjadi rahasia
umum berbagai kekurangan ini telah kita temui sejak jauh sebelum pencoblosan,
mulai dari rekayasa regulasi, sampai ke intervensi alat negara dan semua ini
telah menjadi catatan media serta jadi catatan publik,” kata Muhaimin.
Berdasarkan catatan dari
KPU, ada puluhan juta orang yang menitipkan suara kepada pasangan AMIN, maka demi memperjuangkan suara mereka
yang percaya pada perubahan dan tetap teguh hingga akhir, pasangan AMIN memutuskan
meminta tim hukum Timnas
AMIN untuk maju ke Mahkamah Konstitusi,
dan menyampaikan kepada majelis hakim serta publik luas tentang berbagai
kekurangan dan penyimpangan yang telah terjadi selama proses Pilpres kali ini.
“Terlalu banyak temuan-temuan tentang proses demokrasi yang tidak berintegritas ini yang telah dikumpulkan oleh tim hukum Timnas AMIN. Semua ini nanti akan disampaikan oleh tim hukum kepada Mahkamah Konstitusi. Kami mempercayakan sepenuhnya proses ini kepada tim hukum yang dipimpin oleh saudara Ari Yusuf Amir, dan tentu dikawal dan didukung sepenuhnya oleh tim AMIN di bawah kepemimpinan Kapten Muhammad Syaugi,” kata Muhaimin.
Berikut pernyataan
pasangan AMIN yang disampaikan beberapa saat setelah KPU mengumumkan hasil
Pilpres 2024, Rabu malam, 20 Maret 2024.
***
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuhu, salam sejahtera untuk kita semua.
Saudara-saudara sekalian,
hari ini KPU telah mengeluarkan pengumuman resmi yang hasilnya dalam versi KPU
telah kita dengar bersama. Tapi dalam sebuah pemilihan, proses itu tidak kalah
penting daripada hasilnya.
Proses pemilihan itu
penting untuk dipastikan terbuka, adil, jujur, bebas dari berbagai macam
tekanan, untuk apa? Untuk
menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan akan
dihormati
Proses pemilihan ini
penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi kepercayaan dan inklusifitas
dalam hasilnya. Tanpa proses yang kredibel, legitimasi calon yang terpilih atau
legitimasi keputusan bisa menyebabkan keraguan. Maka menjaga integritas pemilihan
adalah fundamental untuk kelangsungan demokrasi dan untuk terpenuhinya aspirasi
masyarakat secara keseluruhan.
Atas dasar itu ijinkan
kami menyampaikan pernyataan untuk menanggapi proses Pemilu yang sejak awal hingga saat ini.
Saudara-saudara sekalian,
sepanjang perjalanan Pilpres kali ini, sejak awal, kita semua telah melihat dan
menemukan begitu banyak ketidaknormalan, kekurangan dan pembiaran terhadap
proses yang tidak wajar, yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah
bangsa ini.
Sudah menjadi rahasia
umum berbagai kekurangan ini telah kita temui sejak jauh sebelum pencoblosan,
mulai dari rekayasa regulasi, sampai ke intervensi alat negara dan semua ini
telah menjadi catatan media serta jadi catatan publik.
Mas Anies dan saya maju
pencalonan sebagai Capres dan Cawapres ini untuk membawa misi perubahan,
menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi semua, menegakkan kembali demokrasi
dan menunaikan janji-janji reformasi
Dan berdasarkan catatan
dari KPU tadi, ada puluhan juta orang yang menitipkan suara kepada kami berdua, maka demi memperjuangkan suara mereka
yang percaya pada perubahan dan tetap teguh hingga akhir, kami memutuskan
meminta tim hukum Timnas
AMIN untuk maju ke Mahkamah Konstitusi,
dan menyampaikan kepada majelis hakim serta publik luas tentang berbagai
kekurangan dan penyimpangan yang telah terjadi selama proses Pilpres kali ini.
Terlalu banyak
temuan-temuan tentang proses demokrasi yang tidak berintegritas ini yang telah
dikumpulkan oleh tim hukum Timnas
AMIN. Semua ini nanti akan disampaikan oleh tim hukum kepada Mahkamah
Konstitusi.
Kami mempercayakan
sepenuhnya proses ini kepada tim hukum yang dipimpin oleh saudara Ari Yusuf
Amir, dan tentu dikawal
dan didukung sepenuhnya oleh tim AMIN di bawah kepemimpinan Kapten Muhammad Syaugi
Kami menyerukan kepada
seluruh relawan dan pendukung, mari kita dukung sepenuhnya tim hukum berjuang
di jalan konstitusional yang telah tersedia secara sah, dan kita semua akan terus menjaga etika
demokrasi menjaga suasana kedamaian dan persatuan.
Banyak Ketidaknormalan
Saudara-saudara sekalian,
kepemimpinan yang lahir dari proses yang ternodai dengan penyimpangan, dengan
kecurangan, akan menghasilkan rezim yang outputnya nanti, keluarannya nanti,
adalah kebijakan-kebijakan yang penuh dengan ketidakadilan dan ini yang tidak
ingin kita temui di Indonesia, kita tidak ingin ini terjadi.
Dalam prinsip negara
demokrasi modern, ketika melihat ketidaknormalan, ketika melihat penyimpangan
demokrasi, maka langkah yang dilakukan bukanlah marah-marah, lalu melakukan
agitasi kepada publik. Tapi langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan semua sinyal,
semua bukti-bukti, untuk kemudian nanti dibawa ke depan hakim, ke depan
Mahkamah Konstitusi. Ini ciri pribadi, ciri organisasi dan ciri negara yang
modern yang matang, yang beradab.
Karena itu, sejak awal
kami katakan, kami tidak akan gegabah walaupun kami merasakan sejak masa
kampanye sampai pemilihan terlalu banyak ketidaknormalan penyimpangan yang kami
alami. Tapi kami memilih untuk mengumpulkan itu semua secara hati-hati,
melakukan validasi, memastikan akurat, kenapa? karena kita ingin negeri ini,
negara tercinta kita ini, terus maju, makin matang dalam berdemokrasi, makin
matang dalam bernegara dan ini kita kerjakan dengan keseriusan.
Kita tidak ingin proses
demokrasi yang terjadi membuat kita mundur mendekati masa pra-reformasi, karena itulah kita menjaga
semua proses ini secara baik, secara tertib. Walaupun itu semua kita lakukan,
akan ada saja yang berusaha merendahkan usaha konstitusional ini.
Ada saja ya nanti akan
mendegradasi usaha konstitusional ini, seakan ini adalah sikap penyangkalan dan
tidak menerima kekalahan. Izinkan kami tegaskan di sini, kami tidak ingin
membiarkan penyimpangan atas demokrasi itu berlalu tak ditantang.
Kami tidak ingin
penyimpangan itu berlalu tanpa catatan, kami tidak ingin ini menjadi preseden
yang buruk bagi generasi-generasi yang akan datang. Biarlah cukup berhenti
sampai sini, jangan ada pembiaran.
Menjadi Kebiasaan dan Budaya
Bila penyimpangan
pelanggaran dibiarkan dia menjadi kebiasaan. Bila kebiasaan dibiarkan dia
menjadi budaya. Kita tidak ingin budaya demokrasi kita penuh dengan
ketidaknormalan. kita ingin mengembalikan demokrasi kita menjadi demokrasi yang
penuh dengan kewarasan demokrasi yang mengedepankan adab, ini yang harus kita
kerjakan.
Karena itulah mengapa
kami memilih jalur ini. Karena
kita ingin agar pengalaman ini nantinya tidak menular, tidak menular kemana? Ke pemilihan-pemilihan berikutnya. Baik
Pilpres, nanti akan ada ratusan Pilkada, akan ada Pileg tingkat satu, tingkat
dua, yang tidak boleh mengalami yang pernah kita saksikan sama-sama.
Walaupun kami sadar kita
ini dalam situasi yang tidak normal,
banyak yang menyampaikan kepada kami bahwa kemungkinan untuk bisa mendapatkan
keadilan itu kemungkinannya amat kecil. Berbagai pihak mengatakan ini
lembaga-lembaga negara yang terkait penyelenggaraan Pemilu, terkait
penyelenggaraan sengketa, telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang sudah
terbukti melanggar etik.
Bahkan ada yang ketuanya
sudah melanggar kode etik berkali-kali, sudah diberikan sanksi berkali-kali,
tapi tetap saja dibiarkan menjalankan perannya. Padahal perannya memiliki
dampak pada kehidupan seluruh bangsa Indonesia dan perjalanan ke depan negara kita.
Meskipun kita dengar itu
semua, meskipun kita saksikan ketidaknormalan itu, tapi kami tetap memilih
berada pada jalan dan jalur konstitusi. Kami berharap pertolongan Allah subhana wa ta’ala, pertolongan Tuhan yang Maha kuasa.
Semoga
Allah bukakan, Allah teguhkan
hati para hakim konstitusi itu untuk mereka bisa imparsial, untuk mereka
memiliki keberanian, untuk mereka mengambil keputusan yang adil, keputusan yang
benar, keputusan yang nantinya akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan
yang Maha kuasa, keputusan yang akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan
sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yang akan dipertanggungjawabkan di depan
anak cucu mereka di kemudian hari.
Ini adalah harapan kita
dan kami yakin insya Allah mereka akan bisa menjalankan apa yang menjadi
harapan kita semua.
Mari kita terus jalankan
perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian dan persatuan.
Kita dukung langkah tim hukum dan kita biarkan segala temuan itu nantinya
disampaikan dan menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran
risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Ini biar menjadi catatan,
catatan pengingat, catatan yang penting bagi perjalanan republik ini,
perjalanan bangsa ini di masa yang akan datang. Seperti saya katakan tadi,
jangan sampai ini berulang lagi dan izinkan kami mengakhiri dengan menyampaikan
terima kasih.
Kami sampaikan terima
kasih kepada semua yang telah bekerja keras, kepada seluruh tim yang telah
bekerja sepenuh hati, dengan luar biasa hingga tuntas dan kepada seluruh
pendukung, seluruh simpatisan yang tak henti menguatkan kami.
Kami juga ingin sampaikan
apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dan izinkan kami juga
mengirimkan rasa apresiasi kepada orang-orang berintegritas yang ada di dalam
penyelenggaraan Pemilu, orang-orang yang memilih untuk menjaga integritasnya,
yang tahan dalam tekanan, tak goyang dalam iming-iming, tapi tetap bekerja
dengan jujur, dengan berintegritas untuk menghasilkan Pemilu yang baik.
Terakhir kami ingin
tegaskan sekali lagi, apapun takdir yang ditetapkan oleh Allah subhana wa ta'ala, oleh Tuhan Maha kuasa
nanti, kami akan bersama dengan gerakan perubahan.
Insya Allah gerakan akan
terus bergulir, membesar ke depan dan membawa perubahan-perubahan yang baik,
perubahan-perubahan yang diperlukan oleh bangsa ini. Terima kasih, salam hormat
untuk semua. Semoga Allah subhanahuwata'ala
meridhoi perjuangan kita.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.