“Sebenarnya saya tidak mengerti bahasa Sansekerta, tetapi saya juga heran mengapa bisa begitu lancar membaca dan mengartikannya dalam mimpi,” papar Atun. |
PEDOMAN KARYA
Selasa, 26 Maret 2024
Prof Rabihatun Idris:
Bermimpi Diuji Dosen
Kuliah pada tahun 60-an,
bukan sesuatu yang mudah, karena hampir semua mata kuliah diujikan secara lisan
dan langsung tatap muka antara mahasiswa dengan dosen. Nyaris tidak ada
mahasiswa yang sekali ujian langsung lulus, tetapi kondisi umum itu tidak berlaku
bagi Rabihatun.
Wanita yang kemudian
bergelar Profesor Doktor dan pernah menjabat Kepala Pusat Studi Wanita Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Makassar (UNM), mampu melewati ujian semua mata
kuliah dengan masing-masing hanya sekali ‘maju’ ketika kuliah di Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, Jawa Timur.
“Waktu itu saya rutin
bangun tengah malam untuk shalat tahajjud,”' ungkap wanita yang sering tampil
sebagai pembicara dalam berbagai seminar pendidikan dan gender.
Suatu ketika, tepatnya
pada malam sebelum menghadapi ujian mata kuliah “Prasasti-prasasti Kuno di
Indonesia”, Atun – sapaan akrab Rabihatun – kembali bangun tengah malam untuk
shalat. Waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 02.00 WIB. Seusai shalat ia tak
bisa menahan kantuk dan akhirnya tertidur di tempat shalat.
Saat tertidur, ia
bermimpi didatangi dosen mata kuliah “Prasasti-prasasti Kuno di Indonesia” dan
kemudian terjadi percakapan singkat.
“Dia bertanya, apakah
kamu sudah belajar. Saya jawab sudah. Dia bertanya lagi, apa yang kamu
pelajari. Saya jawab, saya pelajari prasasti kuno di Indonesia. Dia lalu
bertanya, apakah kamu bisa membaca dan menerjemahkan tulisan di prasasti kuno
sambil tangannya menunjukkan sebuah prasasti. Saya bilang bisa. Dia kemudian
menyuruh saya membaca tulisan berbahasa Sansekerta itu sekaligus mengartikannya
dan saya melakukannya dengan lancar,” tutur Rabihatun.
Setelah terbangun, ia
langsung mencari literatur tentang prasasti yang ditunjukkan sang dosen dalam
mimpinya kemudian mempelajari tulisan dan artinya.
“Sebenarnya saya tidak
mengerti bahasa Sansekerta, tetapi saya juga heran mengapa bisa begitu lancar
membaca dan mengartikannya dalam mimpi,” papar Atun.
Keesokan harinya, ia pun
berhadapan dengan sang dosen yang telah mendatangi dan berdialog dengannya
dalam mimpi.
“'Herannya, semua
pertanyaannya dan semua jawaban saya dalam ujian itu persis sama dengan yang
terjadi dalam mimpi saya. Akhirnya ujian pun berjalan lancar dan saya langsung
dinyatakan lulus. Dosen saya itu bilang, inilah pertama kali ada mahasiswa yang
langsung lulus pada ujian pertama,'” ujar istri dari almarhum Prof Dr Idris
Arief MS (mantan Rektor UNM).
Setelah ujian dan
dinyatakan lulus, ia langsung ke masjid dan melakukan shalat syukur. (asnawin)
@copyright Harian Pedoman
Rakyat
Rubrik Ramadhan, edisi 18
Oktober 2006