-------
Senin, 11 Maret 2024
PP Muhammadiyah: Kesampingkan Perbedaan, Hindari Penyebaran Hoaks
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pimpinan
Pusat Muhammadiyah mengajak
seluruh elemen bangsa agar mengesampingkan perbedaan dan menghindari penyebaran
informasi hoaks setelah usainya pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan
Pemilu Presiden (Pilpres), dan memasuki bulan suci Ramadhan.
“Mari
kita kembali menyatu, kembali untuk fokus melaksanakan tugas-tugas dakwah Muhammadiyah. Persoalan-persoalan politik, kita serahkan kepada yang berkepentingan
dengan kepentingan politik itu sendiri, namun juga Muhammadiyah sebagai bagian
penting dari negara ini,
tentu tidak akan tinggal diam, tetap akan memberikan kontribusi yang positif
terhadap negara kita,” kata Ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Irwan Akib.
Ajakan dan imbauan tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan melalui
zoom meeting dan sekaligus membuka Pengajian Menyongsong Ramadhan 1445 Hijriyah,
yang diadakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel secara hybrid, di Aula
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar, Ahad, 10 Maret 2024.
Pembukaan Pengajian Menyongsong Ramadhan dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, para Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sulsel, pimpinan majelis dan lembaga Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah dan
Aisyiyah (PTMA) se-Sulsel, serta sejumlah undangan lainnya.
Irwan Akib mengatakan, persoalan-persoalan yang terkait
Pileg, Pilpres, sudah selesai. Kita
mencoba kembali, apalagi menjelang Ramadhan, kita hindari informasi-informasi yang sifatnya hoaks, informasi-informasi yang tidak berdasar,
lalu kemudian kita ikut menyebarkan.
“Jangan sampai amal ibadah kita di bulan Ramadhan dirusak oleh informasi-informasi
yang sifatnya hoaks,
yang kemudian kita
turut menyebarkan informasi yang
sifatnya hoaks tersebut. Kita tutup semua itu. Kita fokus melaksakan ibadah di bulan Ramadhan, fokus tugas di persyarikatan
Muhammadiyah, baik sebagai pimpinan amal usaha maupun pimpinan persyarikatan,” kata Irwan.
Selamatkan Umat
Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel, Dr Dahlan Lama Bawa, selaku Koordinator
Majelis Tabligh, menjelaskan, Pengajian Menyongsong Ramadhan memilih tema “Selamatkan
Umat untuk Sulsel Berkemajuan.”
Tema itu dipilih karena saat ini terjadi patologi sosial atau kerusakan
mental dan perilaku masyarakat (mental disorder), seperti kemusyrikan,
kemaksiatan, penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, dan lain-lain.
“Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan usaha untuk menyelamatkan umat,
terutama dimulai dari penyelamatan aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah yang merupakan
kerangka inti atau hakikat Islam, melalui visi dakwah Muhammadiyah, yang
dipandu oleh risalah Islam berkemajuan,” kata Dahlan.
Dengan strategi dakwah kultural atau dakwah perspektif sosiologis sebagai
perangkat utama menunjang visi Muhammadiyah Berkemajuan, katanya, diperlukan “Refleksi
dan Revitalisasi Politik dan Ekonomi Umat” dalam lingkungan Muhammadiyah
“Sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui pendayagunaan
wakaf, lembaga amil zakat infaq dan shadaqah (Lazismu) dan jangkauan layanan kesehatan
umat, agar tetap sehat dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” kata
Dahlan.
Materi Pengajian
Ketua Majelis Tablig Muhammadiyah Sulsel, Dr Nurdin Mappa, mengatakan, Pengajian Menyongsong Ramadhan bertujuan memperkuat
silaturahim dan memperbaharui semangat warga Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.
“Ini
merupakan bagian dari upaya menyelamatkan umat dan mendorong kemajuan wilayah
Sulawesi Selatan,” kata Nurdin.
Materi yang dibahas dalam pengajian ini yaitu Hakikat Islam dan Misi
Muhammadiyah (Prof Ambo Asse), Strategi
Dakwah Muhammadiyah (Prof Arifuddin Ahmad), Risalah Islam Berkemajuan (Dr KH Abbas
Baco Miro), Risalah
Islam dan Visi Berkemajuan Muhammadiyah Prof Musyafir Pababbari, Revitalisasi Gerakan LazisMu (Prof Abdul
Qadir Gassing).
Refleksi dan Revitalisasi Gerakan Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah di Sulawesi Selatan (Prof Mustari Bosra), Pendayaagunaan Wakaf Muhammadiyah (Prof. Gagaring Pagalung), Revitalisasi Gerakan Politik Muhammadiyah (Dr. HM Syaiful Saleh), dan Revitalisasi Gerakan Kesehatan (dr. Irwan Ashari). (asnawin)