Sabtu, 09 Maret 2024
Sudah 130 Kasus DBD di Bulukumba Januari Hingga Awal Maret 2024
BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Sejak
Januari hingga awal Maret 2024, sudah 130 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Case
Fatality Rate (CFR) atau persentase
angka kematian akibat DBD sebesar
1,3 persen.
Tingginya kasus DBD dan persentase angka kematian akibat DBD tersebut, menimbulkan
kekhawatiran di tengah masyarakat
Bulukumba, dan karena itulah
banyak orang yang meminta kepada pemerintah agar melakukan fogging atau
pengasapan.
Fogging atau pengasapan adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida
yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD).
Data jumlah kasus DBD di Bulukumba disampaikan oleh Pengelola
Program DBD, Dinas
Kesehatan Bulukumba, Etty
Susanty SKM.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba, dr Amrullah, mengatakan, pihaknya menerima banyak laporan dan permintaan
fogging. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa fogging bukanlah solusi utama.
Namun yang lebih penting lagi adalah menerapkan perilaku hidup sehat dan
menjaga kebersihan lingkungan.
Petugas dari setiap
Puskesmas, kata Amrullah, telah
melakukan edukasi masif di masyarakat, baik melalui penyuluhan kelompok maupun
secara mobile. Namun, perubahan cuaca dan tingginya intensitas hujan di
beberapa daerah menjadi faktor meningkatnya
kasus
DBD.
Fogging juga dilakukan di Desa Barombong, Kecamatan
Gantarang, dengan dukungan Kepala Desa setempat, Jumat, 08 Maret 2024.
Etty Susanty mengatakan, fogging atau pengasapan akan membunuh nyamuk
dewasa di luar rumah, namun tidak efektif untuk membunuh jentik nyamuk.
Oleh karena itu, pihaknya
mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara
serentak dan berkelanjutan,
setidaknya seminggu sekali di rumah dan lingkungan masing-masing.
Petugas kesehatan juga
semakin gencar menyampaikan pesan penting Gerakan 3M Plus, yaitu Menutup,
Menguras, Mendaur Ulang, melalui berbagai media sebagai upaya mencegah
peningkatan kasus DBD.
Harapannya, dengan langkah-langkah preventif yang diambil, kasus DBD di Bulukumba dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat, serta nyaman dari ancaman penyakit DBD. (dar)