Nurlina Subair saat melakukan perjalanan ke beberapa negara Eropa, antara lain berkunjung keJam Astronomi Praha, Republik Ceko (foto tengah). |
------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 23 Mei 2024
Catatan Perjalanan ke Eropa:
Jam Astronomi Praha Tertua
di Dunia
Oleh: Nurlina Subair
(Guru Besar Pendidikan
Sosiologi Unismuh Makassar)
Awal Mei, saya
berkesempatan mengunjungi kota Milan, Italia, sebagai Ketua Makassar Cancer
Care Community (MCCC) dan anggota APAC Patient Group Mentoring Program (Asia
Pasific Program).
Tujuan utama kunjungan
ini adalah untuk menghadiri konferensi dan menulis tentang kegiatan inovatif
yang dilakukan oleh MCCC. Setelah menyelesaikan kegiatan tersebut, saya dan
teman-teman melanjutkan perjalanan kami menyusuri Eropa, khususnya untuk mengunjungi
museum-museum dan situs warisan budaya.
Kami berada di Praha, ibu
kota Republik Ceko. Kota tua Praha atau Prague Old Town membawa kami pada
suasana abad pertengahan yang begitu kental. Tujuan utama saya di sini adalah
untuk mengunjungi berbagai museum di beberapa negara dan menambah wawasan tentang
warisan budaya yang luar biasa. Salah satu ikon terkenal dari kota ini yang
mengundang kekaguman saya adalah Jam Astronomi Praha (Orloj Prague Astronomical
Clock).
Jam ini berasal dari
tahun 1410 pada abad pertengahan dengan gaya seni Gotik. Jam ini merupakan jam
tertua ketiga di dunia, artinya sudah berdiri selama enam dekade, mengalahkan
jam Big Ben yang populer di Inggris (dibuat tahun 1843).
Uniknya, jam ini masih
terdengar hingga kini setiap pukul 18.00 waktu Praha, dan menjadi daya tarik
utama para wisatawan di pusat kota tua Praha. Jam ini dibuat pada masa
pemerintahan Raja Charles IV (tahun 1355). Pada saat itu, Jam Astronomi menjadi
syarat bangunan yang modern.
Menurut sejarahnya, ada
tiga orang ahli horologi atau ahli fisika yang mengembangkan jam astronomi ini,
yaitu Jan, Alber, dan Mikulas. Jam ini menunjukkan waktu di Ceko pada saat itu.
Pada plat jam astronomi yang dipasang pada menara, bagian paling atas jam
menunjukkan posisi matahari, kapan terbenam, dan bulan di langit, serta
menunjukkan peristiwa-peristiwa astronomi lainnya sekaligus dengan simbol
zodiak.
Menurut legenda, para
ahli tersebut dibutakan matanya oleh Dewan Old Town agar tidak mampu membuat
jam serupa di kota lain. Kisah ini menggambarkan betapa luar biasanya teknologi
pada masa itu, namun juga memperlihatkan sisi ironis dari perlakuan terhadap
para ahli fisika tersebut.
Perjalanan ini tidak
hanya memberikan pengetahuan baru tentang sejarah dan teknologi kuno, tetapi
juga menyuguhkan kekayaan budaya yang memikat. Keberadaan jam astronomi Praha
yang masih berfungsi hingga kini adalah bukti nyata dari kehebatan inovasi masa
lalu yang masih bertahan hingga era modern. Praha, dengan segala keindahannya,
benar-benar membawa kami kembali ke masa lalu yang penuh dengan cerita dan
legenda.
***