------
Rabu, 08 Mei 2024
Pernyataan Sikap “Bela Palestina dan Kutuk Israel” Forum Rektor PT Muhammadiyah – Aisyiyah
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan
Aisyiyah (FR-PTMA) membuat pernyataan sikap terkait pembantaian Israel terhadap
rakyat Palestina di Gaza.
Pernyataan sikap yang
berisi 10 point tersebut diberi nama “Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela
Palestina dan Kutuk Israel Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah
07 Mei 2024.”
Dasasila yang
ditandatangani Ketua Umum FR-PTMA Prof Gunawan Budiyanto (NBM. 563 701) dan Sekretaris
Umum Prof Ma’mun Murod Al-Barbasy (NBM. 895 916) tersebut dibacakan secara
serentak dalam unjukrasa Aksi Bela Palestina – Kutuk Israel 172 perguruan
tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah se-Indonesia, Selasa, 07 Mei 2024.
Aksi unjukrasa Bela
Palestina – Kutuk Israel dipimpin oleh masing-masing pimpinan perguruan tinggi
Muhammadiyah – Aisyiyah, termasuk Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse yang
memimpin langsung aksi unjukrasa di depan kampus Unismuh, Jalan Sultan
Alauddin, Makassar.
Berikut isi “Dasasila
Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel Forum Rektor Perguruan
Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah 07 Mei 2024”:
Hampir satu abad konflik
Israel-Palestina tidak kunjung berujung. Hal ini tidak lepas dari misi Zionis
Israel untuk menguasai tanah Palestina. Berbagai serangan, penindasan,
pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Sejak 07 Oktober 2023
hingga saat ini, agresi dan serangan militerIsrael terhadap warga Palestina
merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik
Israel dan Palestina. Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan
terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah
perempuan dan anak-anak.
Bahkan saat ini, sebagian
besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan
kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel,
sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan.
Ironisnya, tindakan yang
dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari
negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Menyikapi hal tersebut,
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah menyatakan sikap tegasnya
sebagai berikut:
1. Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum
Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat
tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina,
perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade
bantuan kemanusiaan.
2. Mengapresiasi
sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia
yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan
genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
3. Mengecam keras sikap
Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak
lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi
dan penyerangan terhadap Palestina.
4. Meminta Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata
Israel dan Palestina.
5. Mendukung Mahkamah
Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh
Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
6. Mengecam Organisasi
Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap
lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan
pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
7. Mengapresiasi atas konsistensi
dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus
membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel,
serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
8. Meminta kepada
Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan
langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor
dan pelaku genocide, Israel.
9. Atas nama hak asasi
manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala
bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia
melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah
Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk
mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
10. Mengajak seluruh
lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap
perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan
moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina. (asnawin)