Dua Dosen Fakultas Teknik Isi Kajian Jumat LDK Al-Furqan Unibos Makassar


KAJIAN AGAMA. Dua Dosen Fakultas Teknik,   Hafsah Syamsul, dan Suryani Syahrir, yang merupakan dosen Fakultas Teknik Unibos sekaligus Pembina LDK Al-Furqon. (Foto: Humas Unibos Makassar)


----

Sabtu, 15 Juni 2024


Dua Dosen Fakultas Teknik Isi Kajian Jumat LDK Al-Furqan Unibos Makassar


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Furqon Universitas Bosowa (Unibos) kembali selenggarakan kajian rutin Jumat dengan menghadirkan dua pemateri yang dirangkaikan dengan sosialisasi lembaga, berlangsung di Students’ Lounge Lobby Gedung 1, Kampus Unibos, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat, 14 Juni 2024.

Kajuan rutin kali ini mengusung tema “Repair your life, it’s time to be better you” yang dipandu oleh Arcintya Dwi Novia PA SFarm, sebagai moderator dengan dua pemateri yakni Hafsah Syamsul SHum MHum, dan Dr Suryani Syahrir ST MT, yang merupakan dosen Fakultas Teknik Unibos sekaligus Pembina LDK Al-Furqon.

Saat memberikan pengantar sebelum mulai memberikan materi, Suryani Syahrir, memberikan pandangannya atas kegiatan dakwah dan LDK Al-Furqon sebagai salah satu organisasi di Unibos.

“Mempelajari agama itu hukumnya wajib, jadi untuk mahasiswa sekalian dari berbagai fakultas di Unibos sangat bisa untuk ikut berkontribusi di LDK Al-Furqon ini, karena selain belajar kita juga bisa beramal melalui kegiatan-kegiatan dakwah seperti ini,” kata Suryani. 

Lebih lanjut, ia juga memberikan gambaran terkait tiga pertanyaan utama dalam kehidupan yang bisa menentukan arah dan jalan hidup manusia. 

“Pertanyaan darimana kita berasal? Untuk apa hidup? Dan kemana setelah mati? Sangat menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan, tetapi indahnya di dalam islam adalah bahwa segala hal itu sudah diatur dan dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran, sehingga kita memang perlu menjalani hidup dengan aturan yang telah dibuat,” ujar Suryani. 

Terakhir, ia juga memberikan gambaran terkait keimanan seseorang yang dianalogikan sebagaimana sebuah pohon dengan akidah sebagai akar, syariat sebagai tubuh pohon, dan amal sebagai daunnya.

“Sebagaimana sebuah pohon, kehidupan kita juga mirip-mirip ya, akidah sebagai akarnya yang jika sudah kuat akidahnya maka insya Allah bisa menjalani hidup dengan baik sesuai syariah sebagaimana tubuh pohon yang tumbuh kokoh sehingga kita dapat menuai amal dari keseharian kita sebagaimana daun yang terus tumbuh dari sebuah pohon,” tutup Suryani. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama