IDUL ADHA. Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel, Dr Dahlan Lama Bawa, membawakan khutbah Idul Adha 1445 H, di Masjid Muhammadiyah Bulukumba, Senin, 17 Juni 2024. (ist) |
----
Selasa, 18 Juni 2024
Lima Nasehat kepada 5
Penentu Kebaikan
BULUKUMBA, (PEDOMAN
KARYA). Daging hewan kurban dan darahnya itu tidak akan sampai
kepada Allah. Yang sampai kepada-Nya hanyalah taqwa darimu. Demikianlah Allah
menundukkan (hewan qurban) untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat
baik.
“Ayat ke-37 Surah Al-Hajj
ini, bila disimak kandungannya, maka minimal ada 5 nasehat kepada 5 golongan
penentu arah kebaikan kehidupan umat, khususnya umat Islam Indonesia,” kata
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr Dahlan Lama Bawa SAg MAg,
dalam khutbah Idul Adha 1445 H, di Masjid Muhammadiyah Bulukumba, Senin, 17
Juni 2024.
Golongan pertama yaitu
Ulil Amri atau pemimpin pemerintahan, penguasa. Melaksanakan syari’at qurban
bagi para pemimpin adalah nasehat baginya mengalirkan darah kebinatangan untuk
membuang sikap rakus dalam kekuasaannya, sehingga para pemimpin itu tetap dipercaya
oleh rakyat yang dipimpinnya.
Golongan kedua yaitu
ulama. Melaksanakan syari’at qurban bagi para ulama adalah nasehat baginya
untuk tetap istiqamah dalam melaksanakan
perintah Allah sebagaimana istiqamahnya Nabi Ibrahim dan NabibIsmail.
“Nasehat ini penting agar
para ulama tetap berwibawa di mata umatnya,” kata Dahlan, yang sehari-hari
dosen Unismuh Makassar dan Direktur Pondok Pesantren Darul Falla’ah Unismuh
Makassar, Bissoloro, Gowa.
Golongan ketiga yaitu
oang-orang kaya. Melaksanakan syari’at qurban bagi orang-orang kaya adalah
nasehat baginya untuk membuang sikap kikir dan pelit supaya orang–orang kaya
tetap berlaku dermawan.
“Sebab jika orang-orang
kaya itu berlaku kikir dan pelit, maka akibatnya Allah akan mencabut keberkahan
hartanya, karena di dalam harta orang kaya ada hak orang miskin,” tutur Dahlan.
Golongan keempat yaitu
orang-orang beriman. Melaksanakan syari’at qurban bagi orang-orang beriman
adalah nasehat baginya agar tetap istiqamah dalam kebenaran, tetap sabar dalam
beribadah, tetap qana’ah/rela menerima setiap hasil usahanya, dan tetap sabar
dalam menghadapi setiap musibah.
Golongan kelima yaitu
kaum perempuan. Melaksanakan syari’at qurban bagi kaum perempua, kaum ibu,
adalah nasehat baginya agar tetap tegar seperti Sitti Hajar saat diuji, dikala
anak semata wayang, belaian jiwa belahan jantung, harus diqurbankan, al-hasil,
Allah menggantinya dengan seekor sembelihan yang besar.
“Nasehat ini bermakna,
pengorbanan seorang ibu itu sungguh mulia dan tidak akan sia-sia. Insya Allah
sepanjang hidupnya akan selalu diliputi keberkahan dan senantiasa berada dalam
kemuliaan” kata Dahlan.
Shalat Idul Adha 1445 H
di Masjid Muhammadiyah Bulukumba dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Bulukumba Muhammad Yaqin, mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bulukumba
Abdul Hamid, sejumlah pengurus Muhammadiyah Bulukumba, serta seribuan jamaah.
Shalat Idul Adha rencananya digelar di Kompleks Sekolah Muhammadiyah, Jl Ir. Soekarno, namun karena hujan maka pelaksanaannya dipindahkan je Masjid Muhammadiyah Bulukumba. (asnawin)