Menuju Akreditasi Internasional

Unismuh Makassar lahir, tumbuh dan berkembang dari suatu proses sosial dan politik  yang panjang. Lahir Tanggal 19 Juni Tahun 1963, yang berarti usianya kini sudah 61 tahun. Ibarat manusia usianya sudah tua dan masuk kategori generasi Baby Boomers. (int)


-----

PEDOMAN KARYA 

Sabtu, 22 Juni 2024


Menuju Akreditasi Internasional 


(Catatan Milad Ke-61 Unismuh Makassar)



Oleh: Amir Muhiddin

(Dosen Fisip Unismuh Makassar)

 

Unismuh Makassar lahir, tumbuh dan berkembang dari suatu proses sosial dan politik  yang panjang. Lahir Tanggal 19 Juni Tahun 1963, yang berarti usianya kini sudah 61 tahun. Ibarat manusia usianya sudah tua dan masuk kategori generasi Baby Boomers.

Unismuh Makassar adalah salah satu perguran tinggi ternama di Indonesia dan saat ini menempati urutan ke-4 dari 10 PT terbaik di Sulsel versi Webometrics, setelah Unhas, Universitas  Negeri Makassar dan Universitas Muslim Indonesia. 

Setahun lalu, Unismuh Makassar mendapatkan predikat sebagai perguruan tinggi dengan akreditasi unggul. Dalam konteks Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiah (PTMA), Unismuh masuk 12 PT Unggul dari 172 PTMA di seluruh Indonesia. 

Predikat ini memang wajar karena didukung oleh kampus yang baik, bahkan salah satu gedungnya mentereng berlantai 17 dengan berbagai fasilitas yang menunjang terselenggaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 

Bukan hanya itu, di Unismuh saat ini terdapat 145 mahasiswa asing dan 39 orang dosen asing, bahkan pendidikan dokter dan profesi dokter saat ini Terakreditasi A dari BAN Perguruan Tinggi, serta terakreditasi internasional dari ASIIN.

Demikian pula prodi lainnya seperti prodi Ilmu Pemerintahan dan Ekonomi pembangunan yang baru saja menerima akreditasi unggul dan diharapkan menyusul prodi lainnya, ini semua upaya mewujudkan salah satu mimpi besar Unismuh Makassar untuk internasionalisasi  dan berupaya masuk rengking pergruruan tinggi dunia. 

Di usianya yang ke 61, Unismuh kini dikelola umumya oleh kader Muhammadiyah dan profesional generasi milenial, selebihnya masih dikendalikan oleh generasi baby boomers yang usianya 60 tahun ke atas, jumlahnya relatif kecil dan secara evolutif akan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada penerusnya. 

Ini penting dan tentu sebuah keniscayaan demi adaptasi di era deskruptif dan masuk di revolusi 4 dan 5.0. Adaptasi adalah keharusan sebagai salah satu kunci sukses. 

Unismuh Makassar lahir tahun 1963, tahun di tengah masyarakat yang waktu itu masih miskin secara ekonomi dan dari aspek politik masih belum stabil, bahkan nyaris lahir di penghujung Orde Lama dan masuk di gerbang politik O4de Baru. 

Tahun 60-an adalah tahun yang krusial untuk sebuh perguran tinggi, disini terjadi pemberontakan G30S PKI yang secara politik menyulitkan pergerakan perserikatan berbasis Islam. 

Tahun 1968, masuk periode Orde Baru yang sebelumnya meruntuhkan Orde Lama dengan berbagai resiko politik serta mencanangkan trilogi pembangunan dengan fokus utama pada penciptaan stabilitas keamanan. 

Kondisi ini pun masih menyisakan kesulitan bagi perguruan tinggi termasuk yang berbasisi Islam. Ini disebabkan oleh pengaruh gerakan Permesta dan DI/TII yang membuat pemerintah Orde Baru melihat Islam sebagai kelompok yang perlu diwaspadai. Kondisi seperti ini pun berhasil dilalui oleh Unismuh Makassar dan eksis memasuki era pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah Orde Baru.

Upaya Pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 5-7 % pertahun, mengharuskan terciptanya stabilitas politik yang mantap, keamanan dan ketertiban yang terkendali, oleh sebab itu selain dilakukan penyederhanaan partai politik juga dilakukan stabilitas kampus yang seringkali mengganggu jalannnya pemerintahan dan pembangunan.  

Pak Harto melalui Menteri Pendidikan Daoed Yoesoef,  menghapus Dewan Mahasiswa (DEMA) dan menggantikanya dengan Kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) yang salah satu tujuannya adalah membatasi mahasiswa terlibat dalam kegiatan poliik praktis.

Unismuh Makassar dalam konteks ini juga berhasil melaluinya tanpa intrik yang membuat hubungan Muhammadiyah dan pemerintah menjadi disharmoni. Malah sebaliknya Unismuh berkembang terus memanfaatkan stabilitas politik dan keamanan yang mantap dan petumbuhan ekonomi yang tinggi.

Memasuki era reformasi Tahun 1998 dengan orientasi pada demokratisasi dan desentralisasi, membuat pemerintah daerah semakin diberi kewenangan dalam mengurus berbagai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Kebijakan pemerintah pusat, termasuk pada perguruan tinggi semakin memudahkan sehingga tidak terlalu sulit mendirikan perguran tinggi, termasuk dalam pengembangan program studi. 

Dalam kesempatan ini Unismuh Makassar telah berhasil menambah fakultas dan program studi baru dan dalam perkembangannya  berhasil meningkatkan status akreditasi prodi dan institusii, termasuk peningkatan status lembaga penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 

Kini Unismuh Makassar di usinya yang ke 61, bertepatan pula dengan era industri 4 dan 5.0, serta kebijakan MBKM, sedang berbenah diri mengembangkan program studi baru dan meningktkan status akreditasi dari B menjadi A dan unggul, berikutnya mengejar mimpinya untuk akreditasi internasional memasuki kompetisi rengking perguruan tinggi dunia.

Selamat berulang-tahun, semoga Unismuh Makassar selalu memberi pencerahan dan  unggul dalam berbagai kebajikan.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama