Pokdarbud Manggala Makassar Pamerkan Koleksi Benda Pusaka

PAMERAN BENDA PUSAKA BUDAYA. Kelompok Sadar Budaya (Pokdarbud) Manggala, Makassar, memamerkan sekitar 150 koleksi benda pusaka berupa badik, tombak, patung, alat baccing, parang dan keris, serta batu dalam rangka pelaksanaan Museum Keliling Dinas Kebudayaan Kota Makassar, di Sanggar Seni Pendopo Aspirasi, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu, 25 Juni 2024.

 

-----

Rabu, 26 Juni 2024

 

Pokdarbud Manggala Makassar Pamerkan Koleksi Benda Pusaka

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kelompok Sadar Budaya (Pokdarbud) Manggala, Makassar, memamerkan sekitar 150 koleksi benda pusaka berupa badik, tombak, patung, alat baccing, parang dan keris, serta batu dalam rangka pelaksanaan Museum Keliling Dinas Kebudayaan Kota Makassar, di Sanggar Seni Pendopo Aspirasi, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu, 25 Juni 2024.

Ketua Pokdarbud Manggala Andi Pasamangi Wawo didampingi Ketua Bidang Pelestarian, Bahrun, yang ditemui sejumlah wartawan mengatakan hal itu usai mendapat kunjungan resmi Kadisbud Makassar, Hj Erfida Attas, bersama stafnya, Selasa, 25 Juni 2024.

“Memamerkan benda koleksi Galeri Pusaka Bugis Makassar ini untuk pertama kalinya selama Pokdarbud Manggala terbentuk dua tahun lalu,” kata Andi Pasamangi.

Benda langka yang banyak di'buru' para kolektor, katanya, cukup banyak.

"Kalau saya kumpul milik anggota Sanggar Seni Pendopo Aspirasi yang menaungi Pokdarbud Manggala ini, bisa mencapai 500-an koleksi benda pusaka, tapi kali ini hanya sekitar 130 bilah,” kata Andi Pasamanginya..

Benda-benda pusaka itu umumnya tersimpan di galeri yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pameran yang selama ini sering berlangsung di beberapa daerah dan kota.

“Bahkan koleksi kami pernah ikut pameran di Singapura,” sebut Andi Pasamangi.

Dia membenarkan kalau dalam pameran ini ada beberapa bilah badik, keris dan parang bisa diganti mahar, termasuk batu mulia yang sudah diolah jadi perhiasan, seperti cincin, gelang dan liontin kalung pria.

Biasanya, lanjutnya, ada anggota yang koleksinya mau dijadikan mahar, tetapi bukan dijual.

“Saya mengajak  masyarakat, khususnya para pencinta budaya untuk ikut melestarikan budaya dengan turut menonton dan meramaikan  kejadian langka di 'ujung dunia'-nya Makassar ini,” kata Andi Pasamangi. (win)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama