KEPALA SDN KOMSAMJA Makassar Fahmawati. |
------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 30 Juni 2024
Fahmawati, Sekolah Ramah
Anak dan Program Inovasi (3-habis):
SDN Kosamja Makassar Dua Tahun Berturut-turut Juara Innovation Major Awards
Oleh: Rusdin Tompo
(Pegiat Sekolah Ramah Anak dan Koordinator SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan)
Bu Fahma membranding
sekolahnya dengan nama “Kosamja CARADE”. Carade dalam bahasa Makassar artinya
pintar atau pandai. Namun, CARADE di sini merupakan singkatan dari Cakap
(melambangkan aspek kognitif), Agamais (melambangkan aspek spiritual), Ramah
(melambangkan aspek afektif), Aktif (melambangkan aspek psikomotorik),
Demokratis (melambangkan aspek sosial), dan Ekspresif (melambangkan aspek
seni).
Sekolah juga
memperlihatkan tampilan yang mengusung budaya lokal, di mana pintu gerbangnya
berupa lasugi dan nama sekolahnya menggunakan aksara Lontaraq.
Begitu Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah (Balitbanda) Kota Makassar mengadakan Innovation Major
Awards (IMA) 2021, SDN Kosamja menyertakan inovasi KePo (Kenali Potensi) untuk
diikutkan dalam lomba. Inovasi yang dikembangkan sejak 2018 itu, mampu meraih
Juara I, mengalahkan program inovasi yang dibuat oleh OPD (organisasi perangkat
daerah).
Tahun 2022, SDN Kosamja
lagi-lagi dinobatkan sebagai pemenang pertama lomba IMA. Kali ini yang menang
adalah inovasi TEMAN, akronim dari Tim Edukasi dan Mediasi Anak. TEMAN ini
merupakan konsep manajemen konflik berbasis anak. Keunggulan dari program yang
diselaraskan dengan pendidikan karakter ini, karena menggunakan tiga aspek
kegiatan: edukasi, mediasi, dokumentasi.
Fahmawati memadukan visi
dan kompetensi. Visinya sebagai kepala sekolah, yakni membahagiakan banyak
orang melalui kepemimpinan. Menjadi kepala sekolah itu perlu ikhlas, bekerja
dengan cerdas, juga bekerja keras.
Melalui kerjasama dan
kolaborasi dengan berbagai pihak,SDN Kosamja hadirkan program-program mendasar
yang kreatif, inovatif, dan visioner. Fahma mengaku kekuatannya ada pada
jejaring. Dia beruntung dikelilingi orang-orang yang juga bisa membawa dia pada
kelompoknya
“Yang harus dilakukan
sebagai kepala sekolah membenahi atau memperbaiki niat untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada seluruh warga sekolah, dan kepada masyarakat secara
umum,” imbuhnya.
Jika niat sudah lurus dan
visi pelayanan sudah mantap, menurutnya, dilanjutkan dengan menguasai ilmu
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan potensi terkait kepemimpinan dan
kompetensi kepala sekolah juga perlu selalu dilakukan.
Lebih penting dari itu
adalah melakukan aksi melalui program-program sekolah yang inovatif dan
kreatif, berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan semua stakeholder. Dia
mengungkapkan, salah satu keberhasilannya karena ada bantuan pihak luar untuk
ikut membina sekolahnya.
Selanjutnya, seorang
kepala sekolah juga dituntut memiliki kompetensi sosial dan kepribadian yang
kuat. Dia juga mesti punya kompetensi profesional. Dibutuhkan manajemen dan
pengorganisasian untuk mengelolanya. Ini semua perlu dikombinasikan. Jadi
kompetensi sosial itu misalnya teman dan persahabatan, yang menjadi jejaring
kita.
“Karena kalau kemampuan,
mungkin banyak yang lebih mampu dari saya. Namun, saya suka belajar dari orang
dan juga suka berbagi. Kalau saya tahu sesuatu, saya mau orang lain juga bisa
melakukannya. Saya kasi motivasi untuk dia,” papar Bu Fahma.
Dia lantas membuka rahasia di balik keberhasilannya mengikuti lomba-lomba inovasi. Katanya, kalau dia akan mengikuti suatu lomba, maka dia akan lihat apa saja yang jadi indikatornya. Dia akan pelajari indikatornya terlebih dahulu, lalu melihat potensi yang ada pada sekolahnya. Setelah pemetaan dilakukan, dia kemudian memaksimalkan potensi tersebut, bila perlu berkolaborasi demi mencapai hasil terbaik yang diharapkan.***
-----
Artikel bagian 1: Fahmawati, Sekolah Ramah Anak dan Program Inovasi
Artikel Bagian 2: TeleFiBi, TEMAN, dan Festival KePo di SDN Kosamja Makassar