Unismuh Makassar Bertahan Bukan karena Politik dan Ekonomi

ORASI ILMIAH. Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh membawakan orasi ilmiah pada Puncak Acara Milad ke-61 Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa, 25 Juni 2024. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

------

Rabu, 26 Juni 2024

 

Unismuh Makassar Bertahan Bukan karena Politik dan Ekonomi

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ada kampus atau perguruan tinggi yang bisa bertahan hidup dan ada juga yang gagal. Pada umumnya, perguruan tinggi yang bertahan hidup itu karena ditopang oleh kekuatan politik atau ekonomi.

Namun Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan perguruan tinggi Muhammadiyah pada umumnya bertahan hidup hingga puluhan tahun, bukan karena kekuatan politik dan ekonomi, melainkan karena adanya kekuatan kesamaan keimanan.

“Kampus di bawah naungan Muhammadiyah bertahan bukan karena kepentingan politik dan ekonomi, tapi kekuatan kesamaan keimanan. Ini akan jauh lebih abadi, sebagaimana diperlihatkan Muhammadiyah,” kata Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh saat membawakan orasi ilmiah pada Puncak Acara Milad ke-61 Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa, 25 Juni 2024.

Zudan mengatakan, ada tiga pondasi yang diletakkan KH Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah, yakni religiusitas, spiritualita,s dan intelektualitas.

“Ketiga hal itu sering saya dengar saat mendengarkan ceramah Kiai AR Fachruddin (mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, red) di Masjid Syuhada Yogyakarta, ataupun dalam ceramah beliau di RRI,” ungkap Zudan yang meraih Guru Besar dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Dari ceramah itulah, ia memahami bahwa salah satu strategi dakwah Muhammadiyah adalah menebarkan cinta kasih dan kelembutan.

“Makanya saya heran jika ada mahasiswa yang mengaku berasal dari Muhammadiyah tapi bakar ban, itu belajar dari mana?” tanya Zudan sambil tersenyum.

Zudan yang saat ini menjabat Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan, berharap Unismuh Makassar di usia 61 tahun menjadi pembawa risalah cinta ke berbagai belahan bumi.

“Usia 61 tahun merupakan usia yang matang untuk perguruan tinggi swasta. Atas nama Pemerintah Provinsi Sulsel, saya memberikan apresiasi dan ucapan selamat karena Unismuh yang sudah banyak memberi kontribusi untuk pemerintah. Mudah-mudahan terus memperkuat silaturrahim, kolaborasi, dan sinergi,” kata Zudan yang kelahiran Sleman, Yogyakarta, 24 Agustus 1969.

Pada kesempatan itu, Zudan selaku Pj Gubernur Sulsel juga mengatakan siap memberikan bantuan Laboratorium Kultur Jaringan bagi Unismuh Makassar senilai Rp5 miliar. Program tersebut telah dijanjikan Pj Gubernur sebelumnya. Zudan Arif menyatakan ia akan meneruskan program itu.

Dukungan itu ia tegaskan karena sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, merupakan kunci kemajuan suatu daerah. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama