-----
Rabu, 19 Juni 2024
Walikota Makassar Pembicara
pada Pelatihan Produksi Dakwah Digital Muhammadiyah Sulsel
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Walikota
Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto, menyatakan kesiapannya menjadi
pembicara pada Pelatihan Produksi Konten Dakwah Digital Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Sulawesi Selatan, di Makassar, 12-14 Juli 2024.
Kesiapan itu ia sampaikan
kepada Pengurus Muhammadiyah Sulsel dan Panitia Pelatihan Produksi Konten
Dakwah Digital, dalam audiensi di kediaman pribadi Danny Pomanto, Jalan
Amirullah, Makassar, Rabu, 19 Juni 2024.
“Siap,” kata Danny sambil
tersenyum saat menyampaikan kesiapannya.
Ketua Panitia Pelatihan
Produksi Konten Dakwah Digital Muhammadiyah Sulsel, Asnawin Aminuddin,
sebelumnya menjelaskan kepada Walikota Makassar bahwa pelatihan tersebut
bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan membuat konten dakwah digital
kepada para muballigh Muhammadiyah se-Sulsel.
“Selama ini para
muballigh berceramah di mimbar di masjid, sekarang kita ingin para muballigh
juga berceramah di mimbar medsos, membuat konten dakwah digital dan menyebarkannya
di media sosial, seperti Facebook, TikTok, Instagram, dan juga di Youtube,”
kata Asnawin, yang disambut tawa Walikota Makassar.
“Betul, betul,” kata
Danny sambil tersenyum.
Dalam audiensi tersebut,
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse, menyampaikan
sejumlah agenda pengembangan dakwah Muhammadiyah Sulsel.
PWM Sulsel menyadari
bahwa Pemkot Makassar adalah mitra strategis, terlebih program-program
Persyarikatan Muhammadiyah adalah upaya-upaya untuk memajukan bangsa, termasuk
Kota Makassar.
Dalam kesempatan itu,
Ambo Asse juga menyampaikan dukungan atas sikap Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) Kota Makassar terkait W Super Club. PWM Sulsel juga sudah menyampaikan
sikap terkait tempat hiburan malam (THM) W Super Club langsung kepada Pj Gubernur
Sulsel.
Ketua PWM Sulsel
menyarankan kepada Walikota untuk duduk bersama sejumlah tokoh agama membincang
sejumlah patologi sosial di kota Makassar.
“Tentu Pak Wali banyak
tahu, paham sekali bagaimana kondisi di Makassar. Saya pikir, tokoh agama juga
perlu tahu kondisi yang sebenarnya. Jadi, muballigh kita juga tidak hanya
berdakwah sampaikan ayat, tapi memang ada data,” ungkap Ambo.
Terlebih, lanjut Ketua
PWM, Muhammadiyah Sulsel sedang menggiatkan program pendampingan masyarakat marginal.
“Kami bahkan masuk ke
lapas-lapas (Lembaga Pemasyarakatan, red) untuk melakukan pendampingan. Kami
sedang menggiatkan dakwah komunitas, untuk kami perlu datanya, di mana kita
harus bergerak,” ujar Ambo.
Dengan sikap hangat, Wali
Kota Makassar menyambut baik silaturahim dan saran-saran dari PWM Sulsel. Ia
mengaku semakin bahagia dan salut dengan program-program Persyarikatan
Muhammadiyah.
Terkhusus soal W Super
Club, Danny mengaku memahami sikap Muhammadiyah atas itu. Karena Pemkot
Makassar tidak berwenang atas izin tempat hiburan malam tersebut, pihaknya
bersedia memfasilitasi aspirasi Muhammadiyah untuk disampaikan ke Pemerintah
Provinsi.
Ia juga menyampaikan,
pihaknya memang berencana untuk menghelat forum silaturahim yang menghadirkan
seluruh tokoh agama.
“Kami memang sudah
pikirkan itu. Nanti, kami hadirkan sejumlah kepala dinas untuk buka-bukaan,
sampaikan data real, kondisi sosial yang sebenarnya di Makassar,” ungkap Danny.
Ia pun mengungkapkan
sejumlah persoalan terkait perilaku sosial masyarakat, terkhusus remaja dan
kanak-kanak.
“Soal W Super Club ini
jadi knock the door. Jangan kita cuma fokus di situ. Ada yang juga
mengkhawatirkan, bahkan lebih parah, prostitusi di aplikasi perpesanan, ada
juga soal inses. Astagfirullah. Ada juga orang tua yang jual anaknya,” kata Danny.
Karena itulah, Danny juga
mengajak Muhammadiyah untuk lebih aktif berkolaborasi dengan Pemkot Makassar
dalam Program Jagai Anakta dan Penguatan Keimanan Umat.
“Kami fokus di dasarnya,
di basic-nya, bukan hanya yang kelihatan. Di sini peran Muhammadiyah dan ormas
lainnya sangat dibutuhkan,” tutup Danny.
Dalam silaturrahim, Ketua
PWM Sulsel datang bersama sejumlah wakil ketua yaitu Syaiful Saleh, Mustari
Bosra, Pantja Nurwahidin, dan Dahlan Lamabawa, serta beberapa pembina Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar. (kar)