Ambo Asse: Pengurus Lembaga Kemahasiswaan Seharusnya Tidak Merokok

BAITUL ARQAM. Rektor Unismuh Prof Ambo Asse didaulat memberi sambutan sekaligus menyampaikan materi seputar Peneguhan Ideologi Muhammadiyah pada pembukaan Baitul Arqam Lembaga Kemahasiswaan, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu, 20 Juli 2024. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

-----

Ahad, 21 Juli 2024

 

Ambo Asse: Pengurus Lembaga Kemahasiswaan Seharusnya Tidak Merokok

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rektor Unismuh Prof Ambo Asse didaulat memberi sambutan sekaligus menyampaikan materi seputar "Peneguhan Ideologi Muhammadiyah pada pembukaan Baitul Arqam Lembaga Kemahasiswaan, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu, 20 Juli 2024.

Ia mengawali pemaparannya dengan mengulas istilah Baitul Arqam. Nama itu diambil dari nama sahabat Nabi Muhammad, Arqam bin Arqam, yang pada waktu itu rumahnya dijadikan markas dakwah Rasulullah.

“Umar Bin Khattab juga akhirnya masuk Islam di rumah itu,” kata Ambo Asse, di hadapan 134 pengurus lembaga kemahasiswaan yang mengikui Baitul Arqam selama dua hari, 20-21 Juli 2024.

Ia menyebut, tugas yang diemban Muhammadiyah tercantum dalam Surat Ali Imran 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Tugas yang pertama, kata Ambo Asse, yakni menyeru kepada kebajikan. Ayat ini menekankan pentingnya memperjuangkan kebajikan dalam masyarakat.

“Muhammadiyah berupaya mengajak umat Islam dan masyarakat luas untuk berbuat kebaikan,” kata Ambo.

Kedua, menyuruh kepada yang ma’ruf. Ma’ruf yaitu perbuatan-perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

“Muhammadiyah bertujuan mempromosikan ajaran Islam yang sejati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Memperjuangkan pengetahuan, pemahaman, dan praktik agama yang benar, serta berupaya membentuk individu dan masyarakat yang beriman kuat dan berakhlak mulia,” tutur Ambo.

Ketiga, mendorong umat muslim untuk mencegah perbuatan yang mungkar, yaitu perbuatan buruk, salah, atau bertentangan dengan ajaran Islam. Muhammadiyah berkomitmen melawan berbagai bentuk kejahatan sosial, kemaksiatan, dan kesalahan moral dalam masyarakat.

“Jadi pengurus lembaga yang sudah mengikuti Baitul Arqam, seharusnya tidak merokok, bahkan berani menegur temannya yang merokok,” kata Ambo Asse.

 

Jangan Sia-siakan Ketokohan

 

Ambo Asse menyebut para peserta Baitul Arqam yang merupakan pengurus lembaga mahasiswa di Unismuh sudah dapat dikatakan sebagai tokoh.

“Ananda adalah tokoh dan jangan menyia-nyiakan ketokohan ananda itu,” kata Ambo.

Ia berharap semua materi selama kegiatan pengkaderan dapat diikuti secara sempurna, dengan menjaga kedisiplinan.

“Jika ingin sukses dalam pengkaderan maka harus menjaga kedisiplinan, memiliki komitmen untuk mau sukses, bersungguh-sungguh, sabar dengan didasari dengan keimanan dan diikat dengan keikhlasan dan setelah meraih sukses harus bersyukur kepada Allah SWT,” kata Ambo.

Ia menyadari kalau dirinya dan seangkatannya di persyarikatan Muhammadiyah sudah masuk dalam golongan senior atau dalam bahasa lainnya sudah masuk kelompok lansia.

“Olehnya itu sudah saatnya ada regenerasi kepemimpinan Muhammadiyah pada semua level, mulai dari tingkat wilayah, daerah, cabang, hingga ranting,” ungkapnya.

Para peserta Baitul Arqam diharapkan bisa mengaktifkan diri di berbagai level kepemimpinan Muhammadiyah.

 

Materi Baitul Arqam

 

Baitul Arqam Lembaga Kemahasiswaan diikuti 134 pengurus lembaga kemahasiswaan Unismuh Makassar, yakni BEM Unismuh, BEM Fakultas, 42 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), 11 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Korkom IMM.

Dalam Baitul Arqam dengan “Internalisasi Ideologi Muhammadiyah dalam Peningkatan SDM Islami yang Berkelanjutan”, para mahasiswa mendapatkan sejumlah materi antara lain “Implementasi Tauhid dalam Kehidupan” (oleh Dr KH Mawardi Pewangi), “Tuntunan Ibadah sesuai Tarjih” (Dr KH Abbas Baco Miro).

“Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah” (Prof Irwan Akib), “Muhasabah dan Fathul Qulub” (Dr Ilham Mukhtar), dan “Profil Kader Muhammadiyah” (Dr Husain Abdul Rahman).

Selain mendapatkan beragam materi, para mahasiswa juga melaksanakan shalat lail berjamaah, shalat subuh berjamaah, dan tadarus Al-Qur’an yang dipandu oleh Dr Ilham Muhtar, Dra Jumiati Nur MPd, dan Agusdiwana Suarni SE MscAcc, serta , serta outbond di depan Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar.

Ketua Panitia Dr Nur Wahid, mengatakan, Baitul Arqam memiliki empat tujuan utama. Pertama, memperkuat ideologi kemuhammadiyahan di kalangan pengurus lembaga mahasiswa. Kedua, penguatan organisasi untuk mewujudkan kampus Islami yang berkemajuan. Ketiga, memperkuat kelembagaan dalam lingkup Unismuh Makassar.

“Keempat, memotivasi mahasiswa dalam meningkatkan prestasi, baik itu di tingkat universitas maupun tingkat nasional dan internasional,” kata Nur Wahid.

Ketua MPKSDI PWM Sulawesi Selatan Drs Amir MR berharap pelaksanaan Baitul Arwam ini dapat memperkuat ideologi Muhammadiyah bagi para pengurus lembaga kemahasiswaan. Ia juga ingin menjadikan Muhammadiyah sebagai garda terdepan untuk Islam.

“Yakinlah bahwa Muhammadiyah mengantarkan kita hingga pintu surga,” kata Amir, seraya menambahkan bahwa membina generasi muda tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan kerja keras dari semua pihak.

Tim instruktur yang bertugas terdiri atas Dr Samsuriadi P Salenda MA sebagai Master of Training, Dr Muhammad Amin SAg MPdI sebagai Vice Master, Dr M Ilham Mukhtar Lc MA sebagai Imam Training, dan Ardi Rumallang SP MM sebagai Wakil Imamah.

Anggota instruktur lainnya Dr Abdul Rahman SAg MA, Dr Ihsan Jaya SKed, Dra Jumiati Nur SPd MPd., dan Agusdiwana Suarni SE MAcc. (win)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama