PROGRAM BITONG. Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, mengadakan Program BITONG, di Sekolah Dasar Inpres Borong Jambu III, Makassar, 18 Mei sampai 11 Juli 2024. (ist) |
-----
Rabu, 17 Juli 2024
Mahasiswa Kedokteran
dan FKM Unhas Adakan Program BITONG di SD Inpres Borong Jambu III Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, mengadakan Program BITONG, di Sekolah Dasar Inpres Borong Jambu III, Makassar, 18 Mei
sampai 11 Juli 2024.
Program BITONG dilandaskan pada
permasalahan masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan serta mampu
menyebabkan potensi terinfeksi kecacingan menjadi lebih tinggi.
Program BITONG ini dirancang oleh Nur
Amanah Putri, Muhammad Rahmat Ansyari, Nurul Izza Aulia Risqia Musaddad, dan
Ash Habul Kahfi Fahlefi, serta didamping oleh dr. Yenni Yusuf M.Infect.Dis, PhD.
Kecacingan menjadi salah satu penyakit
infeksi yang sering didapati pada masyarakat Indonesia terkhusus pada anak-anak
usia 0-12 tahun. Padahal, pencegahan infeksi kecacingan dapat dilaksanakan
dengan menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat serta rajin meminum obat
cacing.
Selain itu, perlu ada edukasi pencegahan
kecacingan yang menarik dan atraktif sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan
memahami pencegahan kecacingan yang baik. Oleh sebab itu, Program BITONG dirancang
sebagai solusi permasalahan tersebut.
Sekolah Dasar Inpres Borong Jambu III,
Makassar, hanya berjarak 600 meter dari Tempat Pembuangan Sampah Akhir,
Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, sehingga peserta didik di
sekolah tersebut memiliki potensi terinfeksi kecacingan yang lebih tinggi.
Dengan demikian, perlu ada program pencegahan kecacingan yang dapat mengatasi
masalah tersebut.
BITONG merupakan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) yang kreatif, menarik, dan inovatif. Program BITONG menggunakan
media puzzle yang digabungkan dengan metode index card match (ICM) sehingga
puzzle dilengkapi dengan kepingan dua sisi, yaitu gambar pada salah satu
sisinya dan sisi yang lain merupakan jawaban yang akan di susun pada papan
puzzle. Hal ini bertujuan sebagai upaya mengenalkan kepada peserta didik di UPT
SPF SDI Borong Jambu III tentang bahaya kecacingan.
Program BITONG dibagi dalam delapan
pertemuan yang di setiap pertemuannya membahas tentang kecacingan, siklus hidup
cacing, proses penularan, jenis cacing, dampak dan gejala, serta pencegahan
kecacingan yang adekuat.
Selama program dijalankan, peserta didik
sangat antusias dan paham dengan semua materi yang diberikan. Salah satu
peserta didik mengatakan, “Program BITONG adalah salah satu program yang sangat
menarik dan mengasyikkan. Kami belajar dengan puzzle dan bersama-sama
menyelesaikan puzzle tersebut. Sekarang saya juga jadi paham dengan cara
mencegah cacingan.”
Tenaga pendidik pun merasakan perubahan
pada peserta didiknya mengenai pola perilaku hidup bersih dan sehat.
Setelah melakukan 8 pertemuan, peserta
menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan dalam beberapa aspek penting
terkait kecacingan. Peserta didik kini memiliki pemahaman yang lebih baik
mengenai apa itu kecacingan, termasuk definisi dan penyebab utama infeksi
cacing pada manusia.
Para peserta didik sudah mampu
mengidentifikasi berbagai jenis cacing yang umum menyebabkan infeksi pada
manusia, seperti cacing tambang, cacing cambuk, dan cacing gelang. Peserta
didik juga memahami berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh infeksi
cacing, termasuk gangguan kesehatan seperti anemia, malnutrisi, gangguan
pertumbuhan, dan penurunan daya tahan tubuh.
Peserta didik menguasai berbagai langkah
pencegahan kecacingan yang efektif, seperti menjaga kebersihan pribadi, mencuci
tangan dengan sabun, menghindari makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta
menjalani pemeriksaan dan pengobatan cacing secara berkala.
Keseluruhan pertemuan ini telah memberikan
dampak positif terhadap pengetahuan dan kesadaran peserta didik tentang
kecacingan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
mereka di masa mendatang.
Kerjasama yang sangat baik dari 4
mahasiswa Fakultas Kedokteran dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universtas Hasanuddin merupakan salah satu kunci keberhasilan dari pengabdian
ini.
Bimbingan dari Yenni Yusuf, selaku dosen pembimbing pun menjadi faktor pendorong kemajuan Tim PKM-PM Universitas Hasanuddin yang begitu pesat. (kia)
semangat bitong semoga pimnas🤲🏻❤️🔥
BalasHapusSemangat bitongkuu😻
BalasHapusSampai ketemu di pimnas Bitoong
BalasHapus