Terima kasih pohon peneduh jiwaku / Karena tetap teguh, setia tumbuh / Terima kasih telah menetap di hatiku / Menjadi pelindung dalam setiap langkahku |
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 28 Juli 2024
Pohon Peneduh Jiwa
(Puisi buat Asdar Muis RMS)
Karya: Asnawin Aminuddin
Di hatiku tumbuh pohon besar
Menjulang dalam hening, berakar dalam
sanubari
Daun-daunnya menari lembut di angin sunyi
Meski tak terlalu rimbun, tetap
menyelimuti
Buahnya memang tak melimpah
Namun cukup untuk meneduhkan dahaga
Bila langkahku terik dan gersang
Kudapati keteduhan di bawah rantingmu
Ketika lapar dan dahaga datang
Kupetik buah kasihmu, kurasa manisnya
Dalam setiap gigitan, kutemukan kedamaian
Mengalirkan ketenangan di setiap hembusan
nafas
Terima kasih pohon peneduh jiwaku
Karena tetap teguh, setia tumbuh
Terima kasih telah menetap di hatiku
Menjadi pelindung dalam setiap langkahku
Makassar, 11 September 2007 / Gowa, 28
Juli 2024
.....
Keterangan:
Puisi ini adalah revisi dari puisi dengan judul “Pohon Besar di Hatiku”, yang saya buat pada 11 September 2007. Puisi ini saya buat untuk Asdar Muis RMS, seniman, budayawan, esais, dan juga seorang wartawan. Asdar Muis pernah menjabat Direktur Pemberitaan Harian Pedoman Rakyat, Makassar. Banyak pelajaran yang diberikan dan kami (wartawan Harian Pedoman Rakyat) petik dari beliau. Asdar Muis meninggal dunia pada 27 Oktober 2014. Semoga beliau tenang di alam barzakh, amin. (Asnawin Aminuddin)