Ichsan Yasin Limpo |
PEDOMAN KARYA
Rabu, 31 Juli 2024
Punggawaku Ichsan
Yasin Limpo
Oleh: Arifuddin
Saeni
Punggawaku, bolehkah aku mengeja
kembali namamu?
Nama yang selalu mengingatkan aku
tentang kebaikan dan kesetiaan akan kejujuran
Punggawaku, kadang rindu itu
membentang pada bintang gemintang, juga
pada angin yang membawa kabar
Kata-katamu tak akan pernah luluh
seperti embun pada rerumputan di pagi hari
Karena janjimu akan menjadi harapan
di banyak orang
Gelombang yang meninggi, tak pernah
membuatmu surut pada apa yang engkau ucapkan
Sebab kau tahu, di belakangmu
begitu banyak asa yang menggelantung di pundakmu
Punggawaku...
Masih teringat saat terakhir kita
bersua di Singapura. Tak ada kata yang panjang darimu, selain berucap; “Bagaimana
kabarmu Arif?”, padahal engkau menanggung sakit yang tak tertahankan. Sungguh
sesak dada ini, tapi aku tahu engkau tak ingin melihat orang menangis karena
engkau.
Saat hendak makan pun engkau masih
sempat melihatku, dan menepuk kursi di sampingmu untuk duduk
Ingatan-ingatan ini Punggawaku...
membawaku pada masa yang tak pernah aku lupakan
Punggawaku...
Hari ini, genaplah sudah 5 tahun
(30 Juli 2019) engkau menghadap rabbmu
Membawa lembar-lembar kehidupanmu,
tentang amanah yang telah engkau tunaikan
Biarkanlah doa-doa kami mengetuk
pintu-pintu langit Tuhan-mu, mengabarkan dzikir-dzikir dari tangan yang lemah
ini menengadah, bahwa azza wa jalla akan membukakan pintu surga untukmu
Punggawaku...
Biarkanlah kami untuk selalu
merinduimu
Hingga ajal pun menjemput kami...
Pallangga, 30 Juli 2024