Rusdin Nawi Profesor Pertama UIT Makassar

GURU BESAR PERTAMA. Rusdin Nawi (kedua dari kiri) foto bersama Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara Dr Andi Lukman (paling kiri), Rektor UIT Makassar Dr Abdul Rahman (kedua dari kanan), dan Ketua Yayasan Indonesia Timur Haji Haruna, pada acara Pengukuhan Besar UIT Makassar, di Hotel Swiss Bell, Panakkukang, Makassar, Sabtu, 20 Juli 2024. (Foto: Humas UIT Makassar)  

 

-----

Senin, 22 Juli 2024

 

Rusdin Nawi Profesor Pertama UIT Makassar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mantan Rektor Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Rusdin Nawi, menjadi guru besar atau profesor pertama Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar.

Rusdin Nawi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Administrasi Publik pada acara Pengukuhan Besar UIT Makassar, di Hotel Swiss Bell, Panakkukang, Makassar, Sabtu, 20 Juli 2024.

Acara pengukuhan guru besar dihadiri Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara Dr.Andi Lukman MSi, Ketua Yayasan Indonesia Timur H Haruna, Rektor UIT Dr Abdul Rahman SPt SE MM, serta sejumlah pimpinan perguruan tinggi dan undangan lainnya.

Dengan pengukuhan tersebut, Rusdin Nawi menjadi dosen pertama UIT Makassar yang mendapat gelar profesor atau guru besar.

Setelah mendapatkan gelar guru besar yang cukup lama diperjuangkan, bahkan sudah hampir kecewa, sebab tulisannya sebagian dianggap discontinue oleh LLDikti, namun karena amanah dari LLDikti Wilayah IX Sultanbatara untuk tetap berjuang dan menjalankan perbaikan, maka ia terus kerjakan yang dianggap keliru.

“Saya diberitahu oleh Andi Lukman (Kepala LLDikti IX), beliau mengatakan jangan mundur. Kalau jurnal dianggap kurang bagus, ulang lagi dan cari jalan lain, perbaiki,” ungkap Rusdin.

Motivasi itu yang membawanya bisa selesai saat ini. Apalagi terakhir jurnalnya ia kirim di Amerika dan Venesuela. Dirinya membuat jurnal bahasa Indonesia yang ditranskip ke bahasa Inggris lalu dikirim ke negara mana yang dituju untuk penelitian.

“Ini motivasi juga dan perlu kehati-hatian. Sebab saat ini banyak jurnal abal-abal,” tutur Rusdin.

Sebelum menjadi dosen UIT Makassar pada tahun 2023, Rusdin Nawi pernah menjadi dosen tetap di Universitas 45 Makassar (sekarang Universitas Bosowa Makassar), STISIPOL Makassar, Universitas Satria Makassar, dan Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar.

Pada keempat kampus tersebut, Rusdin Nawi selalu mendapat jabatan. Di Universitas 45, Rusdin Nawi sempat menjabat Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan kemudian Pembantu Dekan III Fisipol.

Di STISIPOL Makassar, ia sempat menjabat Ketua Penelitian dan Pengembangan Masyarakat, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat, serta Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Di Universitas Satria Makassar, Rusdin Nawi menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik periode 2013–2017, sedangkan di Universitas Pancasakti, ia menjabat rektor dua periode berturut-turut.

Beberapa hari sebelum dikukuhkan sebagai guru besar, Rusdin Nawi juga dilantik sebagai Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kota Makassar.

Pada acara Pengukuhan Besar UIT Makassar, Rusdin Nawi membawakan pidato guru besar dengan judul: “Paradigma Digitalisasi Birokrasi Pelayanan Publik.”

Judul pidato pengukuhannya merupakan renungan dari dinamika perkembangan zaman hingga di era digitalisasi saat ini. Kondisi birokrasi pelayanan saat ini, khususnya dari peralihan era industri 4.0 ke era masyarakat 5.0, identik dengan perkembangan inovasi teknologi dan digitalisasi.

“Judul ini saya sadari menjadi sangat urgen dan penting berkaitan dengan keilmuan di bidang administrasi yang selalu berkembang dengan tuntutan kemajuan profesional dalam pelayanan publik,” papar Rusdin. (asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama