Mari selesaikan pekerjaan masing-masing dengan tidak saling menikung. Apalagi dengan penuh kepuraan mendukung, namun justru menikam dari belakang. |
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 12 Agustus 2024
Bekerjalah Sekalipun Ditikung
Oleh: Maman A. Majid Binfas
Dalam goresan ini, akan diawali dengan QS
As-Shaff, ayat 2-3: “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Itu, sangatlah dibenci di sisi Allah, jika
kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Tentu, bagi para ahli tafsir yang maksimal
akan memahami esensi ayat ini, dan sepatutnya diyakini tanpa diingkarinya di
dalam tindakan. Dalam berkerja maupun pergerakan apa pun dengan diksi mari,
manakala mengajarinya.
Mari selesaikan pekerjaan masing-masing
dengan tidak saling menikung. Apalagi dengan penuh kepuraan mendukung, namun
justru menikam dari belakang.
Di balik tampakan kesan agamawan agak elok
menawan terngiang. Namun, agama hanya jubahin sebagai moncongan bah taring
musang berbulu ayam doang.
Mari, buang tampilan omong kosong dengan
kamuflase digadang, dan agama telah melarang kemunafikan dilelang, dikarenakan
hal itu, tentu nantinya akan jadi bara Neraka Hawiyah berkarang.
Mari, jangan pula agama digalang semakin
gamang, demi menembusi gawang ambisi terselubung.
Ingatlah akan maut kematian hanya detak
jarum berujung, dan tanpa diduga mesti dijunjung segala akibat akrobatik wajib
ditanggung.
Bekerjalah, semata demi pengabdian hanya
kepada Allah agar bersalaman dengan husnul khotimah.
Eloknya, berprinsip aku bekerja lillah,
juga kau dan engkau pun demikian. Tentu dengan sungguh-sungguh _bekerjalah,
sekalipun kematian akan menjelang.
KEMATIANMU
Maut kematian nan berjiwa suci, tentu
sungguh indah menawan.
Disambut oleh Tuhan dengan cinta, di dalam
kesahduan firmanNya nan luar biasa pada QS. Al Fajr: 27-30, berdiksi _“ya
ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji'i ila rabbiki radhiyatan mardhiyah, fadhulii
fi 'ibadi wadhuli jannati.”
Berarti: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi-Nya dan masuklah ke dalam surgaku.”
Tetapi, sebaliknya mengingkari nan
menyekutukan dengan yang lain, tentu makin perih juga parah menuju gerbang
kematiannya. Dan dahsyatnya siksa kubur tiada terkira dirasa_
Apalagi, berbuhulan tali juga jenis lain,
berhingga pulang kembali padanya jua berkuburan jahanam. Namun, bagi orang yang
bekerja dengan tulus hanya mengabdi kepada Allah semata, tentu akan berprinsip
merdeka, sekalipun ditikungi oleh apapun akan dihempasinnya.
MERDEKALAH
Biar angin hampa tanpa diberi ruang
berhembus utuk bernapas hingga terhempas.
Kipas dan habisin akan radius apapun
bentuk dari gulita membelenggu.
Hanya satu pilihan menjadi mimpi bagi
hamba Tuhan sejati, yakni_ Merdeka _!
Wallahu a’lam