“Dulu, Golkar kuat karena memang didukung oleh TNI dan penguasa,” kata Daeng Tompo’. |
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 19 Agustus 2024
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Dulu, Partai
Golkar Sangat Kuat
“Dulu, Partai Golkar sangat kuat,” kata
Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi siang di warkop terminal seusai
shalat lohor berjamaah di masjid terminal.
“Sekarang?” potong Dáeng
Nappa’.
“Sekarang, ketua umumnya pun dengan mudah
dipaksa mengundurkan diri,” kata Daeng Tompo’.
“Kenapa bisa begitu? Kenapa dulu Golkar
kuat dan sekarang menjadi lemah?” tanya Daeng Nappa’.
“Dulu, Golkar kuat karena memang didukung oleh
TNI dan penguasa,” kata Daeng Tompo’.
“Dan sekarang penguasa bukan lagi orang
Golkar,” potong Daeng Nappa’.
“Nah!” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Berarti, lemahnya Golkar sekarang ini karena
ada pengaruh penguasa di belakangnya?” kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya.
“Mungkin begitu,” ujar Daeng Tompo’.
“Jadi bagaimanami itu nanti penggantian
ketua umumnya yang mengundurkan diri?” tanya Daeng Nappa’.
“Inimi juga masalahnya,” kata Daeng
Tompo’.
“Apa masalahnya?” tanya Daeng Nappa’.
“Orang internal Golkar mengatakan ketua
umum harus orang internal Golkar, tidak boleh orang luar, tapi banyak yang memperkirakan
ketua umum nanti kemungkinan besar orang luar Golkar tapi punya pengaruh kuat,”
tutur Daeng Tompo’.
“Siapami itu orangnya?” tanya Daeng
Nappa’.
“Mari kita bertanya pada rumput yang
bergoyang,” jawab Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 19 Agustus 2024