Kepala BPIP Bilang Tidak Memaksa Paskibraka Putri Lepas Jilbab Tapi Harus Ikut Aturan

“Kepala BPIP bilang lepas jilbab dilakukan secara sukarela dalam rangka mematuhi peraturan yang ada dan hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan saat melakukan pengibaran sang merah putih pada upacara kenegaraan. Di luar itu, paskibaraka putri memiliki hak menggunakan jilbab dan BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut,” tutur Daeng Nappa’.

 

----

PEDOMAN KARYA

Kamis, 15 Agustus 2024

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Kepala BPIP Bilang Tidak Memaksa Paskibraka Putri Lepas Jilbab Tapi Harus Ikut Aturan

 

“Lucu juga ini Kepala BPIP,” kata Daeng Nappa’ kepada Deang Tompo’saat ngopi pagi di teras belakang rumah Dáeng Tompo’.

“Apa itu BPIP?” tanya Daeng Tompo’.

“BPIP itu singkatan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,” jawab Daeng Nappa’.

“Siapa sekarang Kepala BPIP?” tanya Daeng Tompo’.

“Kepala BPIK sekarang namanya Yudian Wahyudi. Dia mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dia alumni pesantren dan sarjana dari UIN Sunan Kalijaga, kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di luar negeri,” tutur Daeng Nappa’.

“Lengkap juga data ta’,” kata Daeng Tompo’sambil tersenyum.

“Kemarin, anggota Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) dikukuhkan di Istana Negara IKN,” kata Daeng Nappa’.

“Apa itu IKN?” tanya Daeng Tompo’.

“IKN itu Ibu Kota Nusantara,” jawab Daeng Nappa’.

“Terus apanya yang lucu dari Kepala BPIP?” tanya Daeng Tompo’.

“Pada saat pengukuhan Anggota Paskibraka, tidak ada anggota Paskibraka putri yang memakai jilbab. Fotonya menyebar dan kemudian menuai protes dari berbagai pihak. Kepala BPIP selaku penanggungjawab program Paskibraka kemudian menjelaskan bahwa BPIP tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” papar Daeng Nappa’.

“Terus kenapa padeng anggota Paskibraka putri lepas jilbab?” tanya Daeng Tompo’.

“Kepala BPIP bilang lepas jilbab dilakukan secara sukarela dalam rangka mematuhi peraturan yang ada dan hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan saat melakukan pengibaran sang merah putih pada upacara kenegaraan. Di luar itu, paskibaraka putri memiliki hak menggunakan jilbab dan BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut,” tutur Daeng Nappa’.

“Lucunya itu. Tidak dipaksa melepas jilbab tapi harus ikuti aturan,” kata Daeng Tompo’.

“Itumi kubilang tadi. Kepala BPIP ini lucu, tapi tidak menghibur, malah menjengkelkan,” kata Daeng Nappa’.

“Kasihan sekali,” ujar Daeng Tompo’. (asnawin)


Kamis, 15 Agustus 2024

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama