-----
Sabtu, 31 Agustus 2024
Muhammadiyah
Dorong Revitalisasi Kader Muballigh untuk Perkuat Dakwah
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyoroti minimnya jumlah
kader da’i dan muballigh di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah.
Dalam upaya menjawab tantangan tersebut,
Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr Askuri MSi, menekankan
pentingnya melakukan revitalisasi kader muballigh hingga ke level ranting.
Pernyataan ini disampaikan Askuri saat
memberikan sambutan dalam kegiatan “Rihlah Dakwah, Refreshing Muballigh, dan
Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh Muhammadiyah Majelis Tabligh PP
Muhammadiyah”, di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat, 30 Agustus 2024.
Kegiatan ini dilangsungkan tiga hari,
yakni Jumat – Ahad, 30 Agustus – 01 September 2024, dan dibuka oleh Ketua PP
Muhammadiyah, Dr KH Saad Ibrahim MA, serta dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, serta sejumlah undangan lainnya dan puluhan
peserta utusan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Sulawesi, dan Majelis
Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel.
Askuri mengakui, kekurangan muballigh
khususnya di tingkat ranting sangat terasa, terutama di bulan Ramadhan.
“Di masjid-masjid Muhammadiyah pada
tingkat ranting, kita benar-benar merasakan kekurangan da’i dan muballigh,
terutama saat Ramadhan,” ungkap Askuri.
Berdasarkan data Dewan Masjid Indonesia,
terdapat sekitar 750 ribu masjid di seluruh Indonesia, meskipun data
Kementerian Agama menyebutkan angka 540 ribu. Dari jumlah tersebut,
diperkirakan 13 persen atau sekitar 97 ribu adalah masjid Muhammadiyah.
“Dari data ini, kita membutuhkan sekitar
19.500 muballigh untuk memenuhi kebutuhan saat ini,” kata Askuri.
Untuk mengatasi masalah ini, Majelis
Tabligh PP Muhammadiyah secara periodik melakukan konsolidasi di 34 majelis
tabligh tingkat wilayah. Namun, dari 34 majelis tersebut, hanya 37 persen yang
dinilai aktif.
“Kami berharap, melalui konsolidasi ini,
semangat majelis tabligh dapat kembali bangkit dan berperan lebih kuat dalam
gerakan dakwah,” kata Askuri.
Di akhir sambutannya, Askuri menyampaikan terima
kasih kepada Unismuh Makassar dan PWM Sulsel atas dukungan dan kerjasama mereka
sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik.
Sudah Tiga Kali
Ketua Panitia Rihlah Dakwah, Refreshing
Muballigh dan Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh Muhammadiyah, Majelis
Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Arief Bharata Al Huda MM MSi, melaporkan, Majelis
Tabligh PP Muhammadiyah sudah tiga kali melaksanakan kegiatan seperti ini.
Rihlah Dakwah pertama diselenggarakan di Pusdiklat
ITM dan Rihlah di KMM Gunungkidul, Yogyakarta, 9-10 Desember 2023, kedua diselenggarakan
di Universitas Muhammadiyah Cirebon, 2-3 Maret 2024, dan ketiga di Hotel
Aryaduta Makassar, 30 Agustus – 1 September 2024.
Peserta Rihlah Dakwah ketiga di Makassar
diikuti seluruh Majelis Tabligh dan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) PMM se-Sulawesi,
serta utusan Majelis Tabligh dan KMM PDM se-Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai ruang
silaturrahmi sosialisasikan pemahaman tentang ketentuan Korps Muballigh
Muhammadiyah, Pedoman Masjid Musholla Muhammadiyah, serta peningkatan kualitas
terkait aturan-aturan turunannya. Juga memberikan ruang bagi muballigh untuk
berkomunikasi, berkoordinasi, dan persiapan konsolidasi, serta merefresh plus
mengupgrade kompetensi kemuballighan,” tutur Arief Bharata Al Huda. (ulla)