-----
Jumat, 30 Agustus 2024
Rihlah Dakwah
Muhammadiyah di Makassar, Saad Ibrahim Kisahkan Beratnya Perjuangan Rasulullah
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim membuka kegiatan Rihlah
Dakwah, Refreshing Muballigh dan Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh
Muhammadiyah, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Hotel Aryaduta,
Makassar, Jumat, 30 Agustus 2024.
Pembukaan dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Ambo Asse, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Askuri,
serta puluhan peserta utusan PWM se-Sulawesi, dan utusan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel.
Dalam amanahnya, Kiai Saad mengisahkan
beratnya perjuangan dakwah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW)
mulai dari periode Makkah sampai periode Madinah.
Ketika masih tinggal di Mekah, di
awal-awal dakwah Islam, Rasulullah pernah diperhadapkan dengan para tokoh Quraisy.
Dalam pertemuan itu, Rasulullah dengan tegas mengajukan satu syarat, tapi
dengan pongah Abu Jahal, jangankan satu syarat, sepuluh syarat pun mereka akan
penuhi.
“Apa satu syarat yang diajukan Rasulullah?
Rasulullah mengatakan ucapkanlah laailaaha illallah. Para pemuka Quraisy
kemudian saling tatap, justru ucapan tauhid inilah yang mereka hindari.
Rasulullah bersikukuh,” tutur Kiai Saad.
Masih pada periode Mekah, lanjut Kiai
Saad, Rasulullah pernah menyarankan kepada para sahabat yang awal-awal masuk Islam
agar hijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia, Afrika).
“Jarak antara Mekah dengan Habasyah itu
kurang leih 4.500 kilometer. Dan para sahabat hanya naik unta dan rombongan
dipimpin Utsman Bin Affan. Raja Najasyi (Raja Negeri Habasyah) kemudian masuk
Islam secara diam-diam. Ketika Raja Najasyi meninggal dan didengar oleh
Rasulullah, Rasulullah kemudian melakukan shalat ghaib,” tutur Kiai Saad.
Penguatan Masjid Muhammadiyah
Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Askuri, mengemukakan bahwa data Dewan Masjid Indonesia (DMI) jumlah masjid di Indonesia kurang lebih 750 ribu, tetapi data Kemenag jumlah masjid kurang lebih 500 ribu.
“Muhammadiyah belum punya data berapa
jumlah masjid milik persyarikatan Muhammadiyah dan berapa masjid binaan
Muhammadiyah, tapi kalau dihubungkan dengan amal usaha Muhammadiyah yakni
sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit Muhammadiyah se-Indonesia, maka jumlah
masjid binaan Muhammadiyah itu kira-kira 13 persen dari keseluruhan jumlah
masjid di Indonesia. Masjid-masjid binaan Muhammadiyah ini perlu diperkuat
dengan imam tetap, muadzin tetap dan muballigh Muhammadiyah,” kata Askuri.
Pedoman Masjid dan Mushallah
Ketua Panitia Rihlah Dakwah, Refreshing
Muballigh dan Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh Muhammadiyah, Majelis Tabligh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Arief Bharata Al Huda MM MSi, melaporkan, Majelis
Tabligh PP Muhammadiyah sudah tiga kali melaksanakan kegiatan seperti ini.
Rihlah Dakwah pertama diselenggarakan di Pusdiklat
ITM dan Rihlah di KMM Gunungkidul, Yogyakarta, 9-10 Desember 2023, kedua diselenggarakan
di Universitas Muhammadiyah Cirebon, 2-3 Maret 2024, dan ketiga di Hotel
Aryaduta Makassar, 30 Agustus – 1 September 2024.
Peserta Rihlah Dakwah ketiga di Makassar
diikuti seluruh Majelis Tabligh dan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) PMM se-Sulawesi,
serta utusan Majelis Tabligh dan KMM PDM se-Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai ruang
silaturrahmi sosialisasikan pemahaman tentang ketentuan Korps Muballigh
Muhammadiyah, Pedoman Masjid Musholla Muhammadiyah, serta peningkatan kualitas
terkait aturan-aturan turunannya. Juga memberikan ruang bagi muballigh untuk
berkomunikasi, berkoordinasi, dan persiapan konsolidasi, serta merefresh plus
mengupgrade kompetensi kemuballighan,” tutur Arief Bharata Al Huda.
Materi yang diberikan pada kegiatan ini
meliputi “Peta Dakwah”, “Tantangan Dakwah Budaya Daerah”, “Pedoman Tata Kelola
Masjid Mushalah Muhammadiyah”, dan “Etnografi Dakwah Muhammadiyah.”
Pemateri terdiri atas Prof KH Mustari Bosra, Dr Askuri, Dr Waluyo Lc MA, H Budhi Hardjo SH MH, Arif Bharata Al Huda SPsi MSi, dan Ary Kurniawan SPD MPd. (asnawin)