------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 20 Agustus 2024
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Tidak Adami Parpol yang Bisa Dipercaya
“Tidak adami parpol yang bisa dipercaya,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di warkop batas kota.
“Kenapaki’ bilang begitu?" tanya Daeng Nappa’.
“Tidak adami parpol yang konsisten,” kata Daeng Tompo’.
“Apa maksud ta’?” tanya Daeng Nappa’ penasaran.
“Kemarin, waktu Pilpres, Partai Nasdem, PKB, dan PKS mengusung pasangan Capres - Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Kita berharap ketiga partai ini konsisten berada di luar pemerintahan, tapi ternyata mereka akhirnya bergabung dengan pemerintahan Prabowo yang terpilih sebagai presiden, padahal kemarin mereka saling serang pada saat Pilpres,” papar Daeng’.
“Jadi bagaimanami Anies Baswedan? Tidak jadi maju Calon Gubernur DKI?” tanya Daeng Nappa’.
“Tidak jadimi maju. PKS dan Nasdem yang kemarin sudah mengumumkan mengusung Anies, berbalik meninggalkan Anies. PKB yang ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, kemarin berpasangan dengan Anies di Pilpres, juga tidak mendukung Anies. Semua bergabung ke KIM Plus, Koalisi Indonesia Maju, yang kemarin mengusung pasangan Prabowo - Gibran,” tutur Daeng Tompo’.
“Aih, tidak adami harapan kalau begitu,” ujar Daeng Nappa’.
“Itumi kubilang tadi, tidak adami parpol yang bisa dipercaya,” kata Daeng Tompo’.
“Paccena itu,” kata Daeng Nappa’. (asnawin)
Selasa, 20 Agustus 2024
Keterangan:
Tidak adami = tidak ada lagi
Kenapaki’ = Kenapa Anda
Apa maksud ta’ = Apa maksud Anda
Jadi bagaimanami = Jadi bagaimana dengan
Tidak jadimi = Sudah tidak jadi
Itumi kubilang tadi = Itulah yang saya katakana tadi
Paccena itu = Itu sungguh menyedihkan