------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 03 September 2024
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Bebas Parkir tapi
Ada Tukang Parkir
“Tadi saya singgah tarik uang di ATM bank. Di tempat parkir ada tulisan ‘BEBAS PARKIR’, tapi lucunya, di
tempat parkir ada tukang parkir,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
ngopi siang di warkop batas kota.
“Jadi?” tanya Daeng Tompo’.
“Kebetulan sebelum keluar dari
ruang ATM, sekuriti bank masuk ke ruang ATM Centre. Saya bilang, Pak, di tempat
parkir ada tulisan BEBAS PARKIR, tapi kenapa ada tukang parkir,” tutur Daeng
Nappa’.
“Jadi apa nabilang itu sekuriti?” tanya Daeng
Tompo’.
“Nabilang, iye’ Pak memang bebas parkir di
sini, tapi sekuriti tidak mungkin bisa menjaga tempat parkir, jadi dibiarkan
saja tukang parkir membantu. Kalau tidak mauki’ bayar parkir, tidak usahmi Pak,
tidak dipaksajaki,” tutur Daeng Nappa’.
“Kalau begitu kenapa tidak dicabut saja
itu tulisan BEBAS PARKIR?” tanya Daeng Tompo’.
“Itumi juga yang saya bilang. Saya bilang,
bagaimana kalau tulisan BEBAS PARKIR itu dicabut saja, supaya jelaski bahwa
disini harus bayar parkir. Sekuriti bilang, tidak apa-apaji Pak. Bebas parkir
ji memang disini, tukang parkir hanya membantu. Kalau tidak mauki’ bayar, tidak
apa-apaji. Janganmaki’ bayar kalau tidak mauki’,” kata Daeng Nappa’.
“Aneh juga,” kata Daeng Tompo’.
“Yah begitulah,” kata Daeng Nappa’ sambil
terenyum. (asnawin)
Selasa, 03 September 2024
Keterangan:
Jadi apa nabilang itu sekuriti? = Jadi
sekuriti itu bilang apa?
Nabilang = dia bilang
Kalau tidak mauki’ = Kalau Anda tidak mau
Tidak usahmi = Tidak usahlah
Itumi juga = Itulah juga
Supaya jelaski = supaya jelas
Tidak apa-apaji = tidak apa-apa
Bebas parkir ji = Bebas parkir memang
Janganmaki’ bayar = Tidak usah bayar
Tidak dipaksajaki = Tidak ada paksaan