-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 15 September 2024
Kekontemporeran Puisi
Oleh: Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi, Budayawan)
Kalau diindikasikan tentang kekontemporer/bercorak kekinian dijuluki era modern. Kemudian, dikategorikan sebagai seni yang berhaluan bebas, dan tidak terikat oleh radius kaidah masa lampau, dan ia berkembang sesuai zaman kekinian yang identik dengan diksi milenialan.
Maka, kehadiran rakitan diksinya memang bebas tanpa ikatan karya berartefakan masa silam.
Sekalipun demikian, tidak bebas nilai dari akar keetisan di dalam wujud cerminan sebagai sebuah karya yang berkesan indah menawan, dan dapat menggugah logika rasa kemanusiaan sesungguhnya. Mungkin, boleh dikesankan diksi goresan berikut ini, juga berkategori kontemporer.
PANG PING PUNG
Pang ping pung
hei bro
ini lembaga Pemerintahan
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini lembaga kerakyatan
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini lembaga taruna
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini lembaga pendidikan
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini perkotaan
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini taman mini
bukan di kampung
Pang ping pung
hei bro
ini taman satwa
bukan di kampung
Hei bro
Kalau mau
ber_pang ping pung
---- Pung pang ping
---- Ping pung pang
di kampung
Sabtu, 08:48, 14/9/2024
Tentu, berbeda dengan sifat kontemporer era lalu, di antaranya Puisi Tragedi Winka dan Sikha Sutardji Calzoum Bachri.
TRAGEDI WINKA DAN SIHKA
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
___
Orang lain boleh berbeda di dalam pemaknaannya, dan itu wajar saja. Namun, sesungguhnya yang lebih faham akan pesan dikesankan, adalah penulisnya itu sendiri dengan Tuhan.
Termasuk, dikategorikan kontekstual atau kontemporeriannya.
Wallahu alam