------
Kamis, 19 September 2024
Kepala SD 26
Bontoramba Jeneponto Haping Raih Magister Ilmu Pemerintahan Unpacti Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Kepala Sekolah UPT SDN 26 Bontoramba, Jeneponto, H Haping, berhasil meraih
gelar magister (S2) Ilmu Pemerintahan pada Program Pascasarjana Universitas
Pancasakti (Unpacti) Makassar.
Haping meraih gelar magister setelah
mengikuti ujian tutup tesis di Kampus Unpacti, Jalan Andi Mangerangi, Makassar,
Kamis, 19 September 2024, dengan penguji Dr Sumardi, Dr Nasir, Dr Kahar Gani,
dan Dr Suparman Mekah.
Seusai dinyatakan lulus dalam ujian tesis,
Haping langsung diyudisium oleh Rektor Unpacti Makassar, Dr Ampauleng,
disaksikan Direktur Program Pascasarjana Unpacti Makassar, Dr Anirwan.
Dengan yudisium tersebut, maka Program
Pascasarjana Unpacti Makassar telah menelorkan dua lulusan Magister Ilmu Pemerintahan,
yakni Suhaeni (ASN Kantor Camat Bontoramba, Jeneponto), dan Haping (Kepala UPT
SDN 26 Bontoramba, Jeneponto).
Haping yang juga Pelaksana Tugas Pengawas
SD Kecamatan Turatea, Jeneponto, mengusung judul tesis “Strategi Pengembangan
Desa Wisata di Kabupaten Jeneponto; Studi Kasus Desa Datara, Kecamatan
Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.”
Dalam tesisnya, Haping meneliti strategi pengembangan
desa wisata di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, serta faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam pembangunan desa wisata di Desa Datara,
Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.
Dari hasil penelitiannya, Haping menemukan
kenyataan bahwa strategi pengembangan wisata di Desa Datara, Kecamatan
Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, belum maksimal karena masih kurangnya daya
tarik yang dapat menarik hati pengunjung.
Selain itu, kata Haping, akses menuju
lokasi wisata juga kurang bagus kondisi jalannya dan kurang lebar sehingga
kendaraan harus berjalan pelan-pelan jika saling berpapasan. Sarana dan
prasarana juga belum lengkap sehingga pengunjung belum bisa menikmati wisatanya
secara maksimal.
Namun ada faktor pendukung dari
pengembangan wisata di Desa Datara, yakni anggaran yang cukup memadai. Dalam
hal ini, Kepala Desa telah menganggarkan dana desanya pada program pengembangan
pariwisata sehingga akan besar potensinya untuk berkembang.
“Faktor pendukung lainnya adalah akses
masuk lokasi wisata yang masih gratis, sedangkan faktor penghambatnya adalah
kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat setempat dalam membantu
pemerintah untuk mengembangkan lokasi wisata yang ada di Desa Datara,” tutur
Haping.
Haping menyarankan kepada Pemerintah Desa
Datara agar mengupayakan melengkapi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam mengoperasionalkan wisata yang ada.
“Pemerintah Kabupaten Jeneponto juga harus
meningkatkan upaya konsolidasinya kepada masayrakat agar masyarakat lebih aktif
dalam bepartisipasi untuk mengembangkan Desa Datara dalam hal sektor pariwisata,”
kata Haping. (ima)