Ketua DPRD Makassar Supratman: Titip Doa, Semoga Bisa Laksanakan Amanah Ini

Andi Pasamangi Wawo dan Ketua DPRD Makassar, Supratman.

 

------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 10 September 2024

 

Ketua DPRD Makassar Supratman: Titip Doa, Semoga Bisa Laksanakan Amanah Ini

 

Catatan Andi Pasamangi Wawo

 

Senin siang (09 September 2024) di depan Baruga Balang Tonjong, Antang, massa loyalis Supratman, ‘Mannangapa Supra ja’ melebur mengharubiru di Posko yang tak pernah sepi jauh sebelum pendaftaran Calon Legislatif, hingga kini.

Supratman, sang petarung dari 'Timur kota' yang ketiga kalinya terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan  Manggala -  Panakkukang, bagai 'magnit' yang mampu memukau konstituennya.

Betapa tidak, kali ini selain mampu meraih suara 'legis' terbanyak, juga mampu menyeruak di antara 50 Wakil rakyat di DPRD Makassar, sebagai ketua, pemegang tampuk pimpinan untuk Periode 2024 - 2029.

Karena itu, semua pendukungnya setia menanti kedatangan 'Sang Legenda' usai dilantik sebagai Ketua DPRD Makassar, Senin pagi (9/9/2024).

Supra, sapaannya, sebagai 'legenda' di Posko 'abadi'nya yang sejak 2009 hingga kini, tetap tegak di depan 'danau' tempatnya bermain sejak kecil hingga menjadi 'pejuang' bagi kemaslahatan masyarakat, kini meraih hasilnya menjawab tantangan loyalisnya yang setiap saat diajak berjibaku.

Mengenal anak muda 'petarung' ini, di atas danau Balang Tonjong, rumah keramba ikan saya, 15 tahun lampau.

Atas "rekomendasi" seorang sahabat yang sebelum jadi Lurah Antang, bersama jadi Penyelenggara Pemilu 2004. Saya Ketua Panwaslu, almarhum H.Burhanuddin Razak Anggota PPK Kec Manggala. Beliaulah yang 'menitip' agar Supratman dan almarhum Syafri Razak bisa jadi Tim Pemenangan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pilgub Sulsel.

Pertemuan saya singkat, setelah mendengar percakapan saya dengan Wagub SYL per telepon, dia pun pamit. Dan, di'tangan'nya, SYL menang di Kecamatan Manggala.

Beberapa waktu kemudian, Pilwali juga bergulir. Di Pekarangan Kantor Camat, digelar hiburan musik 'Cilada' dihadiri Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin (IAS) yang lagi 'pemanasan' untuk oppo. Saat itu, Supratman dan alm Syafri Razak (adik almarhum Burhanuddin Razak) juga hadir. Dan ternyata jadi tim Pak IAS. Singkat cerita IAS menang juga di Manggala.

Supratman, anak seorang guru yang dikenal baik, bersahaja, dan mudah bergaul. Awalnya, dia sebagai honorer di Kantor Camat Manggala. Namun 'tangan dingin'nya tiap meramu sebuah 'tim work' ternyata ampuh. Hal ini beberapa kali saya buktikan. Baik kerja kerja dalam perebutan Piala Adipura maupun menata dan memoles Pesta Rakyat pada Perayaan HUT RI, termasuk piawai.

Karenanya ketika pertama ikut Caleg dari Partai Nasdem sekalipun nomornya hampir bontot, tetap mulus meraih suara.

Pengalaman 15 tahun sebagai Ketua FK LPM Kecamatan Manggala, saya sering dia mintai tanggapan dan pendapat. Dalam perbincangan, nampak dia tetap memelihara adabnya yang santun, sebagai adik.

Seingat saya, jarang bahkan hampir tak pernah saya mengulangi permintaan atau masukan untuk kelancaran penganggaran proyek hasil Musrenbang di Banggar DPRD Makassar, ketika dia 'menentukan' di Dewan. Bak pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Orangnya cerdas dan mudah mengerti masalah di lapangan. Itu mungkin karena memahami tupoksi dan asal dapilnya yang wajib dibantu mewujudkan keinginan masyarakatnya.

Terngiang di telinga saya harapan sejumlah Anggota DPRD Makassar yang menyambangi kediaman saya ketika masih tahap perhitungan suara di PPK.

Supra saat itu datang bersama H. Jufri Pabe ke Sanggar Seni Pendopo Aspirasi saya. Dengan senyum sumringah mereka berdua bergandengan. Sebelumnya, keduanya merupakan seteru dalam bersaing sesama partai.

Mungkin karena keduanya takut kalah hingga melipatgandakan kemampuannya mencari pemilih. Dan keduanya berhasil duduk dengan meraup angka tertinggi.

“Semoga Kak Supra jadi Ketua,” tutur Imam Musakkar yang juga oppo dari PKB.

Anggota Dewan 'oppo' yang duduk semeja dengan saya, Fasruddin rusly (F-PPP), Andi Suharmika (F-Golkar), Alhidayat Syamsu F-PDIP (Terpilih DPD RI untuk Sulsel), hampir serempak menyuarakan “Aamin”. Saya juga reflek mendoakan.

Sehari sebelum dilantik, saya melihat video gladinya yang “jebol” di medsos. Saya mengirim ke WA-nya dan memberi ucapan selamat kepadanya.

“Makasih, titip do’a ta’ semoga bisa melaksanakan amanah ini, Pung,” tulisnya ketika membalas chat saya.

Dan, doanya Pak Ketua DPRD Makassar ini saya Aamiinkan lagi. Ekh, hampir lupa sarannya dinda, agar saya tak perlu ikut 'cawe-cawe' dalam politik praktis. Menurutnya, saya cukup jadi tokoh masyarakat dan “orangtua” di Manggala saja.

Saya pikir, betul juga karena sejak dulu saya tak pernah berhasrat 'mendua'kan profesi wartawan saya dengan meloncat ke Parpol sekalipun banyak yang menawarkan. Bahkan  pernah salah satu Parpol mendudukkan saya sebagai Penasehat Partai. Terpaksa saya tolak karena harus pamit dari jabatan saya di PWI. Mirisnya, saya juga jadi korban 'pembisik' karena politik praktis ini. Ha.. ha..ha..

Cocoki...Ingat, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. Tetaplah mengurus rakyat. Salamakki, ndikku!

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama