------
Sabtu, 21 September 2024
Unhas Tuan Rumah
Pelatihan Kepemimpinan Fakultas Menuju Universitas Berkelas Dunia
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas
Hasanuddin (Unhas) dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan
Pelatihan Kepemimpinan Fakultas Menuju Universitas Berkelas Dunia.
Kegiatan ini diadakan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) yang
merupakan bagian dari upaya Ditjen Diktiristek dalam mendorong perguruan tinggi
di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas hingga mencapai standar
universitas berkelas dunia serta memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan
bangsa.
Pelatihan batch kedua ini diikuti oleh 20
universitas di Indonesia, dengan masing-masing universitas mengirimkan 3 hingga
4 dekan. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, dari Selasa, 01
Oktober 2024 hingga 03 Oktober 2024, dan dihadiri oleh para pimpinan fakultas
dari berbagai perguruan tinggi.
Sebagai unit dengan sumber daya strategis,
fakultas memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi.
Melalui kegiatan ini, Ditjen Diktiristek bertujuan untuk memperkuat komitmen
serta memperdalam pemahaman para pimpinan fakultas tentang peran vital mereka
dalam mendorong universitas menuju capaian internasional.
Sekretaris Universitas Unhas selaku Ketua
Tim, dalam rapat persiapan mengatakan, peran Unhas sebagai tuan rumah dalam
Pelatihan Kepemimpinan Fakultas Menuju Universitas Berkelas Dunia ini merupakan
langkah penting dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Suatu kehormatan bagi Unhas menjadi tuan
rumah kegiatan ini, sekaligus tanggung jawab besar yang kami pandang sebagai
perwujudan nyata komitmen kami dalam mendorong fakultas-fakultas di Indonesia
untuk meningkatkan daya saing di tingkat global. Kepemimpinan yang kuat di
tingkat fakultas tidak hanya esensial dalam mengoptimalkan kualitas akademik
dan tata kelola, tetapi juga merupakan kunci percepatan tercapainya visi
perguruan tinggi sebagai universitas berkelas dunia,” kata Sumbangan Baja.
Ketua LPPM Universitas Hasanuddin, Nasrum
Massi PhD SpMK, mengharapkan pengembangan universitas menuju status World Class
University (WCU) dapat terwujud melalui pemahaman yang mendalam dari berbagai
ahli dan pemangku kebijakan.
Dalam arahan tersebut, ia menekankan
pentingnya interaksi antardekan, mengingat 60 dekan yang akan hadir, untuk
menciptakan kolaborasi yang efektif. Hal ini diharapkan dapat memperkuat
sinergi dalam upaya mencapai standar internasional, serta mengintegrasikan
berbagai perspektif dalam pengembangan akademik dan riset di Unhas.
Sebagai ketua panitia, Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Prof Sukri Palutturi SKM MKes MScPH,
menegaskan kesiapannya dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Kami bersama tim sangat antusias
menyambut pelatihan ini dan siap memberikan dukungan maksimal. Ini adalah
kesempatan bagi kami untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan
mutu pendidikan, serta memperkuat sinergi antar fakultas di Indonesia,” ujar
Sukri.
Pelatihan kepimpinann ini tidak hanya
dirancang sebagai forum untuk berbagi pengetahuan dan best practices terkait
tata kelola fakultas, tetapi pelatihan ini juga memberikan ruang bagi para
peserta untuk terlibat dalam diskusi mendalam dan penyusunan strategi
peningkatan kualitas fakultas.
Melalui sesi diskusi kelompok, peserta
akan merumuskan berbagai pendekatan inovatif yang dapat diimplementasikan untuk
memperkuat daya saing fakultas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Narasumber dalam kegiatan ini terdiri dari
para pakar tata kelola pendidikan tinggi, yang memaparkan strategi-strategi
yang diperlukan dalam perjalanan menuju universitas berkelas dunia.
Beberapa topik yang dibahas meliputi
peningkatan kapasitas riset, inovasi dalam pembelajaran, pengelolaan sumber
daya manusia, dan pengembangan kolaborasi internasional.
Kegiatan ini memberikan kesempatan yang
signifikan bagi para pemimpin fakultas untuk saling bertukar pengalaman dan
mendiskusikan strategi implementatif. Peserta diharapkan dapat mengembangkan
wawasan dan mengadopsi praktik terbaik yang relevan untuk institusi mereka,
sehingga kita dapat secara kolektif meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di
Indonesia.
Selain itu, pelatihan ini bertujuan memperkuat
komitmen semua peserta dalam berkontribusi terhadap pengembangan perguruan
tinggi, serta membangun sinergi yang lebih efektif antara fakultas,
universitas, dan Ditjen Diktiristek dalam upaya bersama mencapai visi
universitas berkelas dunia.
Adapun 20 universitas peserta pelatihan
ini yaitu Institut Teknologi Sepuluh November, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas
Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada.
Universitas Hasanuddin, Universitas Islam
Indonesia, Universitas Kristen Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri
Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas
Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Surabaya, dan Universitas
Udayana. (kia)